"Buku udah, alat tulis udah, apa lagi ya?" Bingung Ela ketika mengecek isi tas sekolahnya.
"Aha permen karet" seru Ela mengambil 1 bungkus permen karet di atas nakasnya.
"Siap" setelah dirasa tidak ada yang kurang Ela bercermin terlebih dahulu "cantik bener" gumanya.
Seragam yang Ela pakai sangat lah cantik. rompi berwarna hitam serta rok hitam kotak kotak di atas lutut.
Ketika turun ke bawah Ela melihat iel yang sedang memakan sarapannya.
"Papa mana bang?" Tanya Ela sambil menduduki kursi di meja makan.
"Di kantor" jawab iel sambil mengunyah roti.
"Ohh"
"Berangkat sama abang aja ya"
"Engga ah Ela mau naik motor sendiri"
"Emang sampai kakinya?" Ledek iel.
"Sampai lah" sebal Ela.
"Udah sama abang aja ga usah banyak gaya"
"Ga mau! Ela kan mau tebar pesona" Ela menyibak rambut pirangnya.
Iel menjitak Ela dengan gemas "kunci motor kamu ada di Abang loh" ledek iel berlari keluar rumah memamerkan kunci motor yang tadi pagi Leon beri.
"Abang mah ga asik!!" Ela mengejar iel.
Ketika sudah keluar rumah Ela melihat iel yang sedang meneliti motornya.
"Motor gede gini mana bisa di naikin bocil" dengan telaten iel mengikat hoodienya pada pinggang Ela supaya paha Ela tidak terekspos ketika meniaiki motor.
"Ayo naik"
Ela bergeming dengan muka tertekuk. "Ga bisa naik".
"Kaya gini gegayaan mau bawa motor sendiri" iel mengangkat Ela untuk duduk di jok belakang.
"Kalo nyetir sendiri mah bisa tapi kalo bonceng ga bisa ketinggian" cemberut ela.
"Iya iya terserah" ujar iel tidak peduli. "Pegangan" lanjutnya.
Ela memeluk iel dari belakang.Sesampainya di Los Angeles high school iel memarkirkan motornya di tempat biasa dirinya dan teman temanya memarkirkan motor.
"Anterin ke kelas" Ela tidak tau letak kelasnya dimana.
Ngomong ngomong iel sudah kelas 11. Kalian pasti bingung kan padahal iel kembaran Ela seharusnya iel satu angkatan dengan Ela.
Iel loncat kelas karena dulu waktu iel kelas 8 dirinya iseng dan termakan hasutan para guru yang memintanya ikut ujian kelulusan kelas 9. tanpa di sangka iel lolos lebih mengejutkannya lagi iel menempati rank ke 3 satu angkatan kelas 9.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABRIELA
FantasyHana, hidup sebatang kara semenjak kedua orang tuanya berpisah membuatnya menjadi mandiri dan sedikit dewasa. Hana lelah tidak ada orang yang mengerti dirinya dan tidak ada yang peduli padanya. Hana ingin sekali kembali menjadi anak kecil, ketika k...