Bagian 10

18.7K 2.2K 94
                                    

Rumah Ela sudah di penuhi dengan anak anak kecil dan orang tua yang mengantar anaknya menghadiri acara ulang tahun Ela dan iel.

Ternyata kemarin malam sebelum kejadian dirinya di kejutkan oleh keluarganya.

Keluarganya sudah merencanakan acara tersebut jauh jauh hari hingga membagikan undangan dan mendekor rumah dengan nuasana kerajaan.

Usut punya usut ide tersebut ide dari Leon. Ela sangat tidak bisa berkata kata. Dia sangat terharu.

Dulu sebelum dirinya memasuki raga Ela hana ingin sekali merayakan ulang tahun dengan tema princess.

Ela menangis bahagia di pelukan papanya. Beribu terimakasih Ela ucapkan kepada Leon.

Melihat anaknya yang menangis bahagia Leon sedikit menitikan air matanya. Leon merasa sangat gagal menjadi ayah. Karena ini pertama kalinya Ela merayakan ulang tahun bersama Leon.

Jangankan merayakan ulang tahun. Ucapan selamat ulang tahun pun tidak pernah Leon lontarkan untuk Ela dan iel.

"Maafkan papa Ela" ujar Leon mencium lama kening Ela.

Setelah acara tangis bahagia itu Ela di dandani oleh beberapa pelayan. Ela memakai gaun berwarna putih yang memiliki mutiara di berbagai bagian dan gaun tersebut berbentuk seperti balon.

Rambut Ela yang berwarna pirang terang itu biarkan tergerai dengan sisi kanan dan kiri di kepang dan di satukan. Lalu Ela di pasangkan mahkota putih di atas kepalanya.

"Coba non Ela buka matanya liat ke cermin" ujar bi ani.

Ela perlahan membuka matanya dan melihat ke cermin. Ela menganga tidak percaya melihat pantulan di cermin. Cantik sangat cantik. Terlihat seperti boneka hidup.

Ela mencubit pipinya. Rasanya sakit ini beneran nyata. bukan mimpi atau pun halu. dia ingin belok pada dirinya sendiri.

"Ela sudah selesai?" Tanya Leon.

"Sudah pah" Ela berjalan keluar.

Leon mematung sejenak Ela terlihat sangat mirip dengan ibunya hanya saja Ela jauh lebih cantik.

Sedangkan iel yang yang sendari tadi dengan Leon pun ikut terpesona.

Duh bocil ikut ikutan aja.

"Cantiknya putri papah" Leon mencium pipi ela.

"Yuk turun kebawah yang lain udah pada nungguin"

Suara langkah kaki menuruni tangga membuat atensi orang orang menuju ke tangga dimana Leon Ela dan iel berjalan.

MC yang menjadi pemadu acara tersebut heboh melihat keluarga kecil itu turun.

"Ini dia orang yang kita tunggu dari tadi. Ela dan iel tolong menyampaikan sesuatu kepada teman temannya"

Ela dan iel menaiki panggung dimana MC itu berdiri dan juga letak kue ulang tahun twins yang sangat besar.

Ela sedikit gugup ketika melihat semua orang menatapnya. "Terimakasih sudah datang di acara ulang tahun aku dan bang iel semoga kalian menikmati acara ini" suara manis Ela membuat orang orang gemas.

"Ade gue lucu banget mana cantik lagi paket lengkap" ujar daffin menggigiti kukunya gemas.

"Enak aja ade gue tuh" daffan tak mau kalah.

"Heh jangan rebutin cucu oma" ujar oma sombong.

"Cucu gue" ujar oma ilmi.

"Oma inget umur dong bahasanya ga usah sok gaul" decak daffin.

Di hadiahi geplakan dari ibu tercinta. "Ga sopan" ujar iren.

Oke kita tinggalkan mereka terlebih dahulu kembali ke pemeran utama kita.

"Acara selanjutnya menyanyikan lagu selamat ulang tahun"

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun twins selamat ulang tahun...." kompak nyanyian orang orang yang menghadiri acara ulang tahun Ela dan iel.

"Tiup lilinya, tiup lilinya, tiup lilinya, sekarang juga sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga..."

Sebelum meniup lilin Ela berdoa didalam hati. 'semoga kebahagiaan ini bertahan lama' setelahnya Ela meniup lilin bersamaan dengan iel.

Sorakan tepuk tangan memenuhi ruangan itu. "Sekarang potong kuenya"

Ela dan iel memegang pisau kue lalu memotongnya dan menaruhnya di piring kecil.

"Suapan pertama Ela dan iel akan memberikanya ke siapa mari kita lihat"

Ela mangambil potongan besar kue lalu menyuapkan ke Leon. Dengan mulut tersenyum Ela memaksa kue itu masuk ke mulut Leon. Leon hanya pasrah dengan kelakuan anaknya.

Sedangkan iel memberi suapan pertamanya ke Ela. Ela melahap kue suapan iel dengan heran.

"Beri tepuk tangan lagi untuk Ela dan iel" mereka yang menghadiri acara itu memberikan tepuk tangan dengan patuh.

"Sekarang pemberian kado dan ucapan selamat ulang tahun"

Satu persatu mereka menghampiri Ela dan iel untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi kado.

"Ela Iel selamat ulang tahun yaa. Nara khusus bikin kado ini buat Ela dan iel." Ujar nara memberikan kotak kado yang lumayan besar.

"Makasih ya nara"

"Oh iya nara kesini bareng papah loh ternyata papah temenya papah Ela"

"Iya kah?"

"Iya tuh papah lagi ngobrol sama papanya Ela" tunjuk nara pada Leon yang sedang berbicara dengan pria yang sepantaran Leon.

"Nara ke papah dulu ya Ela dadah"
Ela melambaikan tangan pada nara dengan senyum.

Barulah keluarga rusuh datang.
"Ela mau kado apa dari opa, mobil? Rumah? Atau apa?" Ujar opa Ela dari pihak ayah.

"Ela masih kecil loh opa masa kadonya gitu" ujar Ela.

"Gapapa biar kaya rafatar"

"Ini kado dari orang tampan" daffin memberikan bingkisan kado kecil.

***

Malam pun tiba Ela sudah tidak sabar membuka kado kado yang menumpuk di kamarnya.

Satu persatu Ela membuka kado dari yang terbesar hingga terkecil.
Kado dari Leon itu lumayan besar.

Ketika Ela membuka kado dari Leon ternyata isinya boneka chilli yang berukuran besar. Sejak kapan Leon tahu bahwa Ela sangat menyukai boneka chilli?.

Kado dari iel berisikan kalung nama Ela. Dan kado yang paling mengesalkan adalah kado dari daffin yang berisikan satu butir permen kiss dengan caption Happy birthday.











Yey aku double up.
My heart goes du du du du~

GABRIELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang