BAB 10

19K 2K 40
                                    

❤HAPPY READING❤

🍀🍀🍀

Samuel sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Hanya ada Veronica yang menemaninya. Karena beberapa menit lalu, Guntur sudah Samuel usir.

Veronica menatap malas pria yang kini duduk di atas brankar. Samuel sedang makan dengan menggunakan tangan kiri, karena tangan kanannya di infus. Pria itu terlihat kesusahan melakukannya.

Veronica sebenarnya mau-mau saja membantu. Tapi dia hanya ingin lihat. Sampai sejauh mana ke-gengsian seorang Samuel Grisham. Dia hanya perlu menunggu sampai Samuel meminta tolong padanya.

Tapi sudah lama menunggu, Samuel tak kunjung meminta tolong. Padahal pria itu sangat kesusahan untuk makan menggunakan tangan kiri.

Veronica menghela napas, kasar. Sepertinya ia yang harus turun tangan.

Veronica berjalan mendekati ranjang Samuel. Tanpa izin, ia langsung mengambil sendok di tangan Samuel. Kemudian duduk di samping pria itu.

"Buka mulutnya." Veronica menyodorkan sendok yang sudah diisi bubur pada Samuel. Samuel membuka mulutnya tanpa banyak membantah. Entah setan apa yang baru saja merasukinya.

"Apa susahnya sih buat minta tolong?" Kesal Veronica.

"Engga susah. Tapi saya kira kamu peka."

"Harus banget nunggu gue sampai peka?"

Samuel mengangguk, membuat Veronica memutar bola mata, jengah.

Veronica kembali menyuapi Samuel.

"Enak engga?" Tanya Veronica, penasaran.

Samuel menggeleng. "Gak ada rasanya."

"Terus kenapa lu makan?"

"Terpaksa. Nanti kalo ini gak abis, emang kamu yang mau abisin?"

"Idih! Gue mah ogah ya."

"Ya sudah."

Samuel membuka mulutnya. "Suapi lagi." Pinta Samuel.

Veronica mendengus, lalu menyuapi Samuel lagi.

"Lo kenapa bisa kayak gini?"

"Sudah takdir."

Veronica berdecih. "Sidih Tikdir." Cibir nya.

Samuel terkekeh kecil mendengar cibiran-cibiran dari sang istri. Menurutnya, Veronica ini sangat menggemaskan ketika sedang mencibir. Saking menggemaskan nya, ingin sekali ia menarik bibir Veronica hingga ke tepi tebing, lalu mendorongnya dari ketinggian.

Lamunan Samuel buyar, ketika tangan seseorang memegang keningnya yang di perban.

"Masih sakit engga?" Tanya Veronica mengelus kening Samuel dari luar perban.

Samuel mengerjapkan mata. Wajah Veronica yang terlalu dekat, tiba-tiba membuat ia gugup. Apalagi saat melihat bibir ranum milik perempuan itu. Samuel sampai meneguk ludah, kasar.

"S-sedikit." Jawab Samuel.

Veronica menurunkan tangannya ke pipi kiri Samuel. Menepuk-nepuk nya perlahan.

"Makanannya udah habis. Mending sekarang lo tidur. Gue balik dulu ke mansion."

Ada rasa sedikit tidak rela di hati Samuel ketika mendengar Veronica akan pulang.

Saat Veronica akan berdiri, Samuel segera menahan tangannya.

"Mau ngapain ke mansion?"

"Mau mandi, ganti baju terus makan. Nanti gue kesini lagi waktu malem."

My Fictional Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang