BAB 29

11.9K 1.3K 9
                                    

HAPPY READING❤

🍀🍀🍀

Veronica menangis terisak.

"Maaf, Ken. Saya tidak tahu kalau semuanya bakal jadi seperti ini. Tapi jujur, saya memutuskan hubungan dengan Rafa karena perintah kedua orang tua saya."

Ken diam. Tapi tatapannya masih tertuju pada Veronica. Dan Samuel pun masih bersikap siaga melindungi Veronica.

"Saya bukan pergi, Ken. Lebih tepatnya saya dijual pada Samuel untuk melunasi hutang-hutang orang tua saya." Lanjut Veronica.

"Kenapa anda tidak kabur?"

Yo ndak tau anjeng! Kan yang ngejalaninnya juga si Vero, bukan gue ege!

Ingin rasanya Veronica mengatakan hal itu. Namun ia harus menahan segala amarah dalam diri, agar tidak membuat Ken bingung.

"Dan bukankah anda lupa ingatan, nyonya? Kenapa anda mengingat kejadian itu?" Tanya Ken, dingin.

Deg

Bukan hanya Veronica yang terdiam, tapi juga Samuel. Mereka sama-sama bingung mau menjelaskannya seperti apa.

"Ken. Saya akan ceritakan semuanya, tapi berjanjilah pada kami untuk tetap merahasiakan hal ini dari semua orang." Ucap Veronica.

Samuel terkejut. Ia langsung menutup mulut Veronica menggunakan telapak tangan kanannya. Laki-laki itu menggeleng. Tapi Veronica menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Samuel.

Perlahan, Samuel menurunkan tangannya. Lalu mempersilahkan Veronica untuk kembali bicara.

Veronica membulatkan tekad untuk memberi tahu Ken.

"Saya bukan Veronica Agatha, tapi Veronica Andriana."

Ken terkekeh sinis. "Drama macam apa ini nyonya? Buk-"

"Dengarkan dulu istri saya, bodoh!" Samuel menatapnya tajam. Hal itu membuat nyali Ken ciut.

Veronica mulai menceritakan semuanya pada Ken. Ken hanya diam mendengarkan segala ucapan Veronica.

Tak ada yang disembunyikan Veronica. Semuanya diceritakan dari awal sampai akhir. Dari saat ia masuk perpustakaan, hingga mendapat tugas untuk meminta maaf pada Rafa.

Setelah selesai menceritakannya, Veronica menghela napas panjang.

"Terserah kamu mau percaya atau engga. Tapi saya sama sekali tidak berbohong, Ken."

Ken menatap mata Veronica. Tidak ada sorot mata kebohongan dari sana. Tapi tiba-tiba sebuah tangan menepis pipinya pelan, hingga membuat tatapannya teralihkan dari Veronica.

"Jangan tatap istri saya terlalu lama!" Tegas Samuel.

Ken memutar bola mata, malas. "Jadi anda mau bertemu bang Rafa?" Tanya Ken tanpa mempedulikan ucapan Samuel sebelumnya.

Veronica mengangguk.

"Besok saya akan bawa anda menemui bang Rafa."

Veronica menghela napas lega.

"Dia ada di rumah sakit mana?" Tanya Samuel.

Ken menggeleng. "Dia sudah lama tidak dibawa ke RSJ. Karena di RSJ, bang Rafa akan jadi brutal dan melukai orang-orang. Tapi di rumah, dia lebih banyak diam dan melamun. Jadi dia sekarang di rumah."

"Sendirian?"

Lagi-lagi Ken hanya menggeleng. "Bersama ibu dan bibi."

Veronica mengangguk, paham. "Kamu percaya pada cerita saya, Ken?"

My Fictional Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang