BAB 33

13.3K 1.3K 16
                                    

Ga nyangka udah bab ke 33 lagi🤧
But, Terima kasih untuk kalian yg udah sabar nunggu kelanjutan cerita ini💚

❤HAPPY READING❤

🍀🍀🍀

"Nih, nyonya. Makan yang banyak, oke? Biar bisa cepat sembuh. Dan agar tuan Samuel tidak membebankan semua pekerjaan-pekerjaannya pada saya lagi." Ucap Guntur membuat Veronica tertawa kecil.

Veronica menerima buah apel yang sudah dipotong-potong oleh Guntur. Ia sesekali tertawa mendengarkan cerita-cerita dari Guntur tentang Samuel.

Tapi tawa Veronica tidak membuat pria di sampingnya terbangun. Samuel justru tertidur lelap seperti sedang bermimpi indah dan tidak ingin di ganggu.

"Samuel punya mantan engga sih?" Tanya Veronica tiba-tiba. Karena pemikirannya semalam, ia jadi bertanya demikian.

Guntur berpikir sejenak. "Sepertinya tidak, nyonya."

Veronica bergumam. "Hmm sulit."

"Kalau cewek yang ngedeketin Samuel?" Lanjutnya.

Guntur kembali berpikir. Ia tiba-tiba menjentikkan jarinya. Kemudian lebih mendekatkan kursi ya ia duduki ke brankar Veronica.

"Uhh! Kalau itu mah banyak, nyonya!"

Veronica menutup mulut, tak percaya. "Yang bener?"

Guntur mengangguk, yakin.

"Ada gak sih, cewek yang bisa deket banget sama Samuel? Minimal satu lah." Tanya Veronica lagi.

Guntur lagi-lagi berpikir. Saat ia akan menjawab, seseorang tiba-tiba menyelanya.

"Ada."

Samuel memeluk Veronica. "Yaitu kamu." Pria itu tersenyum, kemudian mencium pipi Veronica lumayan lama. Membuat seonggok manusia yang berada di antara mereka merasa jadi hiasan ruangan. Ada, namun tidak dianggap.

Si bangsat ni. Dia tidak nampak aku ke babi?

Veronica terkekeh. "Gombal!"

"Saya serius loh, Vee. Cuma kamu perempuan yang bisa dekat banget sama saya. Iya kan, Tur?" Tanya Samuel meminta dukungan Guntur. Tapi bukannya menjawab, Guntur malah mengacuhkannya.

"Sepertinya saya tidak terlalu berguna disini. Jadi, alangkah baiknya saya pulang saja ke rumah. Lelah batin hayati." Setelah itu, Guntur langsung keluar dari ruang inap Veronica.

"Vee." Panggil Samuel.

"Hm?"

"Kenapa kamu tanya kayak gitu ke Guntur? Saya gak suka." Kesal Samuel setengah merengek.

"Gapapa. Kan gue cuma tanya aja. Emang gak boleh?"

Samuel memalingkan wajahnya dengan ekspresi kesal. "Terserah." Saat pria itu akan melepaskan pelukan, Veronica buru-buru menahan tangan Samuel sambil terkekeh.

"Ya elah gitu doang ngambek."

Samuel tak menjawab. Pria itu memilih bungkam dengan wajah yang masih menatap kearah lain.

"Gue turutin semua kemauan lo deh. Oh ya! Lo punya 2 permintaan kan yang harus gue turuti?" Samuel mulai melirik Veronica. Sepertinya pria itu merasa percakapan mereka mulai menarik.

"Sekarang gue tagih permintaan pertama. Lo mau apa hm?"

"Tapi kamu harus turuti ya." Ujar Samuel.

Veronica mengangguk. "Pasti dong."

My Fictional Husband [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang