9

30 11 0
                                    

••••••There is something no one else but himself knows

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







There is something no one else but himself knows.

-Asyhila-




Terlalu lugu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Gadis itu terdiam sebentar mengingat kejadian mengejutkan tadi yang tiba-tiba terjadi. Masih tertunduk dilantai. Pikiran gadis itu mulai berkecamuk. Mulai bagaimana laki-laki itu menatapnya tajam sampai akhirnya mendorong kasar dirinya hingga jatuh.

Aneh, bingung, dan penasaran. Mungkin itulah pikiran dikepala gadis itu setelah kejadian mengejutkan tadi. Gadis itu tertegun. Apakah ia salah? Apa yang membuat laki-laki itu sehingga
marah kepadanya. Apakah gara-gara ia nekat mengangkat wajah Andra supaya melihat ke arahnya?

Syhila, gadis itu mulai bangkit dan duduk disofa sebelahnya. Pikiran gadis itu kini dipenuhi dengan Andra. Apakah cowok itu akan marah padanya?

Meringis pelan karna kaki kirinya yang awalnya sudah sembuh kembali terbentur meja akibat dorongan keras Andra. Hanya memar sedikit tetapi sakitnya masih terasa.

"Sebenarnya dia kenapa?" monolog Syhila kebingunan sendiri. Mengusir pemikirannya gadis itu mulai berjalan keluar meninggalkan ruangan itu. Mungkin bila ia bertemu dengan Andra ia akan meminta maaf kepada cowok itu.

**

Nafas cowok itu masih memburu. Keringat sudah membasahi seluruh permukaan wajahnya akibat terkejut sekaligus merasa aneh dengan apa yang sudah ia lihat barusan.

Masih berkecamuk dengan pemikirannya. Laki-laki itu lebih memilih menghilang dibalik koridor itu dan menuju ke suatu tempat.

Rooftop. Semilar angin lantas menyapu wajah cowok itu. Sekelibat bayangan saat ia menatap mata hitam bulat itu kembali terngiang dikepalanya.

Maka dari itu, cowok itu tidak mau menatap gadis itu sejak awal. Karna ia merasa ada sesuatu yang tidak biasa pada gadis itu.

Cowok itu dilanda kebingunan. Kenapa bayangan itu harus ada? Apalagi dimata seseorang yang ia hindari selama ini.

Rasa bersalah serta kekesalan bercampuk aduk dibenak cowok itu. Merasa bersalah karna telah tak sengaja berbuat kasar kepada gadis itu. Dan rasa kesalnya, karna gadis itu sudah nekat menyentuhnya. Berlebihan memang. Karna bagi cowok itu, hanya dia yang boleh menyentuhnya.

"Kenapa bayangan itu selalu aja ada di sana?" gumam Andra dilanda kebingungan. Laki-laki itu mengusap wajahnya gusar lalu merebahkan dirinya disofa usang dekat pilar besar disana.

Laki-laki itu butuh ketenangan sekarang juga.

**

Dinda seketika membuka matanya lebar-lebar ketika mendengar penuturan guru berkepala plontos didepan sana. Kantuknya seketika menghilang dan digantikan rasa kesal.

Asyhila (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang