Bercerita tentang Asyhila Nurqyah Arabella gadis yang polos, lugu, manis dan tidak lupa akan senyuman cerianya ke semua orang. Namun dibalik keceriaan yang gadis alami ini memiliki penderitaan yang enggan untuk berbicara kepada siapapun.
Namun secar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • Masa lalu bukan harus dilupakan, melainkan dijadikan pelajaran, bagaimana kesalahan kita dulu yang harusnya kita perbaiki đimasa depan.
-Andra-
Menguatkan hati sebelum benar-benar pergi, rasanya tidak ingin berpisah dengan seseorang yang sudah merebut hatinya sejak dulu. Walaupun orang itu sudah tidak ada. Tetapi rasanya laki-laki itu masih bisa merasakan kehadiran orang itu didekatnya.
Laki-laki itu menoleh, sekelibat bayangan gadis itu muncul.
Bagaimana senyum gadis itu, cerianya, bagaimana dia menutupi semua masalahnya dengan senyumannya. Dan itu, benar-benar sangat mirip dengan...
Laki-laki itu lantas menggeleng tegas. Bagaimana bisa ia menyamakan dia dengan seseorang yang selama ini mengganggu pikirannya.
Rintik-rintik hujan pun mulai membasahi bumi, laki-laki itu langsung bergegas pergi sebelum hujan benar-benar mengguyurnya.
***
Andra berdecak kesal ketika sampai dipekarangan rumahnya. Ternyata hujan benar-benar berhasil mengguyurnya. Walau tidak terlalu basah, tetapi ia sangat kedinginan.
Mata coklat terang milik Andra menatap bergantian dua mobil yang terparkir rapi ditempatnya. Sepertinya ia tidak asing dengan kedua mobil itu.
Bergegas masuk untuk mengetahui lebih lanjut, laki-laki langsung disambut senyum hangat oleh ketiga orang yang ada didalam rumahnya.
"Astaga, Andra. Kok basah? Kamu kehujanan?" itu suara, Helda. Wanita paruh baya nampak terlihat khawatir. Padahal tidak terjadi apa-apa, berlebihan memang.
"Andra gak papa, Ma. Cuma basah dikit." ujar Andra tenang.
Tatapan laki-laki itu mengarah kepada dua orang laki-laki yang menatapnya dengan senyuman.
"Papa, Bang Aldo." ujar Andra menyebutkan kedua nama orang itu.
Andra benar-benar rindu sekali dengan kedua orang dihadapannya ini. Aldo, laki-laki yang namanya disebut pun lantas berdiri dari duduknya lalu memeluk Andra erat.
Andra memang memiliki seorang Kakak laki-laki selama ini. Aldo Pranata Adhitama. Laki-laki yang jarak usianya 3 tahun lebih dari Andra itu menetap di Bandung sambil menjalani kuliahnya disana.
"Adek gue, kangen gak lo sama Abang ganteng, lo ini." ujar Aldo. Nada laki-laki itu bisa terbilang alay dan sangat menggelitik ditelinga Andra.
"Gak, kenapa pulang, lo? Gak dapet cewek lagi disana?" ujar Andra dengan nada meledek.
Abangnya satu ini memang terkenal playboy sejak SMA dan sampai kuliah.
Aldo melotot, lalu menggaruk tekuknya yang tidak gatal sama sekali. "Gak lah, gue pulang karna lagi libur." kata laki-laki itu menyengir lebar.