Bercerita tentang Asyhila Nurqyah Arabella gadis yang polos, lugu, manis dan tidak lupa akan senyuman cerianya ke semua orang. Namun dibalik keceriaan yang gadis alami ini memiliki penderitaan yang enggan untuk berbicara kepada siapapun.
Namun secar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • •
Apa yang kamu rasakan, belum tentu rasa itu yang hatimu inginkan.
Asyhila
Jika rasa nyaman serta rasa aman bisa datang sendirinya, apakah rasa peduli serta rasa ingin mnelindungi bisa datang sendiri juga? Tanpa adanya keinginan untuk menumbuhkan rasa itu.
Hatinya dan pikirannya selalu saja bertolak belakang ketika mengingat kejadian malam itu.
Mungkin itu hanya perasaan manusiawi terhadap manusia lainnya ketika melihat ada seseorang yang rapuh dan butuh pertolongan.
Kali ini, laki-laki itu akan membiarkan pikirannya berkenala kemana-mana tanpa ingin mau apa namanya itu.
Sejak satu jam berlalu, rapat osis diadakan mendadak. Semua anggota osis disuruh berkumpul untuk membahas acara tahunan sekolahnya. Kecuali, Syhila. Gadis itu tidak bisa mengikuti rapat ini karna sedang mengadakan ulangan harian. Tepat saat guru yang dijuluki killer tidak memberikan izinnya.
Camping. Mungkin kata itu tidak asing ditelinga sebagian orang. Acara yang sangat dinantikan para siswa-siswi di SMA GARUDA, Acara itu akan diadakan seminggu lagi. Jadi, para osis mengadakan rapat perencanaan acara itu serta hal lainnya.
"Ndra, kok file yang ini gak bisa dibuka ya?" tanya Reksa, yang ditanya hanya menatap datar layar didepannya dengan tatapan kosong.
"Ndra?" panggil Reksa lagi. Anggota yang lain juga sampai menatap Reksa dan Andra bergantingan.
Rendi menggulung kertas lalu dengan İsengnya melempar bola kertas itu sehingga mengenai kepala Andra.
"Woy ketua!"
Andra mengerjap beberapa kali, setelahnya laki-laki itu memberikan tatapan mematikan kepada Rendi yang malah cengengesan disana.
Semua anggota lain langsung mengalihkan pandangannya dan sibuk dengan urusan masing-masing.
"Lo, ngormong apa?" tanya Andra, masih dengan nada datarnya.
Reksa menunjuk layar laptopnya yang nampak bermasalah, laki-laki merasakan aura dingin Andra yang membuatnya menjadi takut-takut.
"Entar gue yang urus." kata Andra singkat, lalu laki-laki beralih kepada layar sebelahnya.
"Ndra, masalah laporan makalah mading semalem udah direvisi? Soalnya pengen dikasih sama Bu Nurul besok." ujar Cariesa angkat suara.
Masalah tentang lomba mading tempo lalu, SMA mereka mendapatkan juara kedua antar sekolah. Karna ada beberapa bagian yang sedikit tidak sesuai dengan tema, jadi Bu Nurul menyuruh mereka buat merivisi sedikit bagian itu. Hanya bagian laporannya saja, tidak banyak.