10

35 12 0
                                    

••••••Keanehan apalagi ini? Saat aku menatapnya tajam, bayangan itu tiba-tiba saja muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Keanehan apalagi ini? Saat aku menatapnya tajam, bayangan itu tiba-tiba saja muncul. Tetapi, saat aku menatapnya lembut bayangan itu seolah tidak pernah ada disana.

-Andra-






Gadis itu berjalan santai menuju dapur. Saking santainya ia tidak menyadari bahwa ia tak sendiri didapur itu.

Baru saja ingin mengambil sebuah cangkir yang sudah berjajar rapi ditempatnya, sebuah lengan kekar terlebih dahulu menggapainya. Tangan mereka saling menempel lalu terdiam.

Kedua remaja itu saling menatap sekilas lalu sama-sama mengalihkan pandangannya.

Andra, laki-laki itu terlebih dahulu menjauh dari situ dan beralih ke pojok paling sana. Laki-laki itu juga terkejut ketika mendapati Syhila yang kini juga didapur. Memilih sibuk dengan membuat minumannya, laki-laki itu tidak ingin berniat melirik. Rasanya masih canggung akibat
kejadian tadi siang.

Sama halnya dengan Syhila, gadis itu lebih memilih mengambil cangkir itu dan meletakannya dinampan kecil. Mata bulat itu melirik kesana kemari mencari sesuatu.

Menyapu bersih indra penglihatannya gadis itu tak kunjung mendapatkan apa yang ia cari.

"Gulanya, mana ya?" gumam Syhila kebingungan. Gadis itu mulai melirik Andra yang juga sibuk membuat minumnan dipojok sana.

Ragu. Ya, gadis itu ragu untuk bertanya. Mengingat kejadian tadi siang yang membuatnya menjadi takut-takut jika berada didekat laki-laki itu.

Memilih mencari sendiri, gadis itu mulai berjalan-jalan meneliti setiap lemari yang ada. Senyum manis milik gadis itu terbit tak kala melihat toples yang ia yakini itu adalah gula.

Tetapi sayangnya toples itu berada jauh diatas lemari sana. Sedangkan badannya yang mungil tidak bisa mengambil toples gula itu.

Tidak menyerah, gadis itu mulai melompat-lompat kecil sambil mengadahkan tangannya ke atas guna menggapai toples kecil itu.

"Huh." kata Syhila mengambil nafas
sejenak lalu kembali mencoba menggapai toples itu.

Baru ingin melompat kembali, tangan seseorang sudah terlebih dahulu mengambil toples itu dan
menyodorkannya dihadapannya.

Andra, sang pelaku memegang toples itu dan menyodorkannya tepat dihadapan Syhila. Raut wajah laki-laki seperti biasa tanpa eskpresi apapun.

Syhila dengan ragunya lalu mengambil toples itu.

"Makasih, Kak." ujar Syhila lalu bergegas menyingkir dari hadapan laki-laki itu.

Andra bergidik acuh, lalu lebih memilih pergi. Tapi sebelum laki-laki itu pergi suara lembut milik gadis mungil itu sudah terlebih dahulu menghentikannya.

Asyhila (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang