Kedatangan Arnius Nagendra

7.8K 45 2
                                    

"Wanita itu istri Arnius?" celetuk salah seorang pria yang ada di dalam layar besar memperhatikan Anna yang masih pingsan tanpa sehelai benang di tubuhnya.

"Bukankah aku sudah mengatakannya tadi, dia istri sepupuku, si tolol Arnius Nagendra, putra Johny Morpheus! Musuh abadiku!"

"Sepertinya ini akan jadi konflik saudara yang menarik!" sahut salah satu dari mereka.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Janied? Berapa lama lagi kau akan menyekap istri sepupumu? Bukankah kita telah menyepakati jika kau mendapat 'paket' yang bagus, kau akan menjualnya pada kami? Dan sekarang, kami menagih janjimu!" salah seorang di antara mereka mulai membuka pembicaraan serius.

"Dia bukan 'paket' kalian! Berapa kali harus aku katakan, DIA BUKAN PAKET KALIAN! DIA BUDAK SEKS-KU!" tegas Janied mengepalkan tangannya dan membuka lebar jarak kedua kakinya.

"Jadi sekarang kau mau melawan kami, para anggota terhormat ZETTA, hah!?" teriak salah satunya.

"Hah, kalian pikir aku takut dengan ZETTA! Jika bukan karena kekuatan klan-ku, ZETTA tak ada apa-apanya!"

"JANIED MARQUES! LANCANG SEKALI UCAPANMU! KAU TAHU APA KONSEKUENSI YANG AKAN KAU TANGGUNG JIKA BERANI MELAWAN KAMI?"

"PERSETAN DENGAN ZETTA! Wanita ini milikku dan tak ada satu pun dari kalian yang akan memilikinya!"

Janied menekan tombol merah tak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan dengusan nafas kesal, jemari pria itu menekan tombol warna merah secara kasar dan melihat Anna yang tergolek tak berdaya.

"Entah kenapa, tiap kali aku melihatmu, aku ingin selalu bercinta di hadapan banyak orang denganmu. Ada rasa ingin menunjukkan pada mereka jika aku juga bisa memilikimu, sama seperti suami tololmu itu, Anna ...." Janied mengusap wajah putih bak barbie milik Anna, mencium keningnya dan pada akhirnya, pria itu menggendong Anna kembali ke kamarnya.

***
Sementara itu, di tempat lain, Arnius terus mencari keberadaan sang istri tanpa lelah dan henti. Langkahnya terus melaju menyusur Kota Sion, tempat yang sering didatangi Anna, hingga ke rumah teman-temannya, namun semuanya nihil!

'Anna, di mana kau sebenarnya berada ....' Arnius mulai panik! Emosinya mulai tak stabil dan terus memukul-mukul stir mobil yang dikemudikan.

"Bos, mau saya gantikan untuk membawa mobilnya?" tanya anak buah Arnius menawarkan diri.

"Tak perlu! Kau fokus saja melihat sekeliling tempat yang kita datangi! Jangan sampai lengah dan terlewat!"

"Tapi, Bos ..."

"KAU BOSAN HIDUP, HAH! TERUS MENGATURKU!" Arnius mendelik tajam ke arah anak buahnya yang duduk di sebelahnya.

"M-maaf, Bos."

Tak lama, ponsel milik Arnius berdering dari dalam jasnya. Dengan cepat, jemari Arnius merogoh kantongnya dan menepikan mobilnya. Sebuah nomor tak bernama menghubungi pria bertato pedang terbalik di tengkuknya itu.

"Kau ambil kendali!" perintah Arnius keluar dari mobilnya.

"Siapa ini?"

[Apa kabar, Arnius Nagendra? Lama tak mendengar suaramu.]

Arnius terdiam sesaat seraya mengambil sebatang rokok dari kantong kemejanya.

"Aku tak punya banyak waktu! CEPAT KATAKAN SIAPA INI!"

[Haha, kau tak berubah rupanya. Emosi dan tak sabar, sama seperti sepupumu, Janied Marques.]

Arnius mematikan puntung rokoknya, menginjaknya dengan kasar dan berkata, "Apa kau anak anjing Janied Marques?"

Gairah Liar Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang