Vando memasuki rumahnya dengan perasaan lumayan senang,waktu menunjukkan pukul setengah dua belas tapi seluruh siswa SMA Garuda sudah pulang dikarenakan bulan puasa, walaupun ada beberapa yang non muslim, tetapi mereka tetap pulang sama seperti yang lain.
"Sayang, yuk makan dulu"Rina menyambut kedatangan anaknya dengan senang hati.
"Vando puasa mah"penuturan dari vando membuat Wijaya yang sedang menikmati kopinya langsung tersedak.
"Sejak kapan kamu puasa?"dugaan vando salah,ia kira ayahnya akan marah dan ternyata hanya bertanya.
"Sejak sekarang,boleh ya pah,lagian kan nggak enak kalau vando sendiri yang nggak puasa,temen temen yang lain kan juga pada puasa"vando sedikit membujuk ayahnya agar mengizinkan berpuasa seperti teman temannya.
"Papa izinkan,tapi jangan terlalu kelewatan,ingat kita juga punya Tuhan masing masing"penuturan dari ayahnya ini sedikit memberi goresan dihati vando,namun tak apa lah, asalkan ia diizinkan untuk berpuasa seperti teman temannya yang lain.
Kini vando tengah berada dikamar nya,ia sedang melakukan vidiocaal dengan Abbie, semenjak bulan puasa,mereka jarang keluar rumah,ditambah lagi jalanan yang ramai dan panas membuat lelah.
"Kuat puasanya?"selama dua hari ini vando selalu menanyakan hal yang sama terhadap Abbie,pria itu tampaknya sedikit khawatir melihat kondisi Abbie yang jelas jelas beberapa hari lalu ia mengalami sakit perut.
"Kuat dong,lagian perut aku juga udah nggak sakit lagi. Kalau kamu udah makan apa belum?"ya walaupun berbeda agama Abbie tetap menyuruh vando makan.
"Aku puasa"penuturan dari vando membuat Abbie membelalakkan matanya tak percaya serta berteriak"hah,yang bener?"tanya Abbie memastikan.
Vando menutup telinganya yang panas akan suara Abbie"iya lah tapi jangan teriak juga"vando sedikit sebal kala melihat telinganya memerah.
"Hehe sorry,pak Wijaya nggak marah?"Abbie lagi lagi bertanya namun sedikit berbisik,ya karena takut kedengaran oleh pak Wijaya yang jelas jelas pemilik sekolah mereka.
"Nggak usah bisik bisik juga,lagian aku kan didalam kamar,mana dengar kalau ngomong. Papa ngizinin kok,tapi asal jangan terlalu ngikutin aja gitu" vando sedikit menjawabnya dengan lesu, padahal ia bukan beragama muslim,namun ia sangat ingin seperti teman temannya.
'tinggal pindah agama apa susahnya si van' author cntk."Ntar sore aku jemput ya,sekali sekali ngabuburit"vando mengajak Abbie untuk ngabuburit bersamanya sore ini.
"Boleh aja,tapi ajak temen yang lainnya juga ya"vando langsung dibuat lesu oleh Abbie, pasalnya ia hanya ingin berdua dengan gadis tersebut,ia tak ingin membawa curut curut menyebalkan yang jomblo karatan itu"iya"jawabannya dengan keterpaksaan.
"Ya udah aku ngeinfirmasiin keteman teman dulu ya,bay bay baby"sambungan telepon keduanya pun langsung dimatikan.
GRUP COGAN UNYUK UNYUK🐮🐄
Vando:
Ntar jam empat ngabuburit bareng, sebenarnya gw nggak mau ngajak kalian,tapi ayank gw maksa.El:
Sok amat lu nyet,mentang mentang punya ayank. Ok pasti pergi kok.Dinda:
Pergi sama siapa lu jomblo karatan, yang lain pada sama aynknyaEl:
Enak bener lu bilang gw jomblo karatan,lah terus lu apa?,oli cadangan.Dinda:
enakan ditampol juga ya mulut Lo,nyebelin kek dugong.El:
Eh lu Nape ada di ni grup,lu nggak baca nama grupnya apa'COGAN UNYUK UNYUK' jadi lu kan cewek keluar aja sana.Dinda:
Eh karatan,siapa yang tukar woi. Perasaan nama grupnya nggak ini,sialan lu emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abbiella[On Going]
Dla nastolatków"Mau gw mati sekalipun gw tetap jaga Lo." "Kek nya kebalik deh,gw duluan yang bakal pergi." "Kalau bisa sama sama kenapa harus sendiri?" Cover:edit Start: 9 Januari 2022 Finis: belum pasti,tapi kalau bisa sih akhir Mei 2022. "Van kalau gw mati giman...