Vando beserta teman-temannya,kini berjalan menyusuri koridor sekolah. Begitu juga dengan pasangan mereka masing-masing.
Semua tatapan tertuju kepada mereka dan seolah merasa kagum,ada juga yang memberikan pujian.
Disisi lain,Nolan sibuk mengurus Alya" kak Nol tolong iketin tali sepatu Alya,tali sepatu Alya lepas" gadis yang rambutnya tengah di kunci dua ini merengek dan memandang ke arah tali sepatunya yang lepas.
"Emang gw babu lu,pekek sendiri lah" pria itu bersedekap dada tak ingin mengenakan tali sepatu Alya.
Alya pun hanya terdiam setara memanyunkan bibirnya,ia menatap ke arah tali sepatunya yang terlepas dan juga menatap rok nya yang pendek.
Nolan yang peka akan ke adaan Alya pun langsung berjongkok dan memasang kan tali sepatu gadis tersebut,semua yang berada di sana hanya menatap kaget ke arah keduanya. Bagaimana tidak, seorang ketua OSIS yang menjadi primadona sekolah dekat dengan seorang gadis yang sangat polos.
"Udah,yok lanjut" Alya hanya menatap cengo ke arah Nolan, permen yang semula ia pegang sudah jatuh ke lantai.
Karena tak ingin menunggu lama,Nolan pun langsung mengangkat tubuh Alya dan menggendong nya ala bridal style.
"Njirrrr,lu udah gede Lan" El yang berada di dekat mereka hanya memandang aksi Nolan.
"Biarin dia uwu uwuan,pasti lu iri kan" terka Ilham yang langsung di tempeleng oleh El.
"Nggak lah,ngapain gw iri"El memutar bola matanya malas mendengar ucapan Ilham.
"Daripada gw menyaksikan kebucinan kalian, mending gw ke perpus" pria itu pun mulai melambangkan kakinya menuju perpus.
"Aak,tungguin teteh,teteh juga mau ikut" Dinda,ya gadis itu mulai berlari ke arah El, mereka yang berada di sana mempernyit bingung mendengar panggilan dari keduanya.
"Aak sama teteh" gumam Gani dan mendapat gelak dari teman temannya.
***
Kini kelas XII IPA 2 lebih tepatnya kelas vando tengah melakukan kegiatan olahraga,vando tampaknya tengah bermain voli bersama Nolan dan juga teman-teman yang lain termasuk Skala.
Karena merasa udara semakin terik,vando dan yang lainnya pun memutuskan untuk beristirahat. Saat sedang duduk di tepi lapangan, seorang gadis menyodorkan sebotol air mineral Ke hadapan vando.
Vando yang melihat seseorang yang menyuguhinya sebotol minum langsung menatap ke arah orang tersebut,vando sedikit terkejut kerena ia kira orang itu adalah Abbie tetapi apa yang dipikirkan vando salah, gadis tersebut adalah Ander.
Abbie,gadis tersebut berada di sudut lapangan dan juga sambil memegang sebotol air mineral,niat nya untuk memberikan minuman tersebut ia urungkan. Abbie tetap melanjutkan perjalanan,ia mencoba untuk positif thinking atas sikap Ander tersebut.
"Kok ngelamun" suara yang dua tahun belakangan ini yang tak pernah vando dengar lagi kembali terdengar dalam telinganya.
"Iya makasih" jawab vando gugup sambil menerima uluran air dari Ander. Ander,gadis tersebut langsung duduk di samping vando dan mengusap keringat vando dengan tisu, vando hanya terpaku kaget melihat tingkah Ander.
Abbie,gadis tersebut menyaksikan tingkah Ander,gadis tersebut pun lalu berjalan menghampiri skala yang tak jauh berada di sekitar vando dan Ander.
"Hai,nih buat Lo" gadis tersebut menyuguhkan sebotol air kepada skala yang tampak kelelahan.
Skala yang paham pun akan tingkah Abbie langsung memandang ke arah vando dan Ander, seketika hatinya pun sedikit tergores.
"Thanks bie" balas pria tersebut dengan senyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abbiella[On Going]
Fiksi Remaja"Mau gw mati sekalipun gw tetap jaga Lo." "Kek nya kebalik deh,gw duluan yang bakal pergi." "Kalau bisa sama sama kenapa harus sendiri?" Cover:edit Start: 9 Januari 2022 Finis: belum pasti,tapi kalau bisa sih akhir Mei 2022. "Van kalau gw mati giman...