3.pertemuan kembali

586 80 0
                                    

Ucapnya dengan nada menyesal, Adrian menatap Selena yang terdiam.

"Ayah sudah membuat mu menderita, harusnya waktu itu ayah mengajak mu untuk pergi ke benua Utara. Jika ayah melakukan itu, mungkin saja kamu tak akan begini"

Untuk pertama kalinya Adrian menangis lagi, dia menyesali keputusan karena tak membawa Selena dulu.

Putri satu-satunya yang dia cintai harus menderita, bahkan memiliki pekerjaan yang tak normal dengan usia yang sangat muda.

"Marahlah pada ayah. Ayah pantas mendapatkan itu"

Adrian berharap jika Selena marah padanya, sungguh, menurutnya itu adalah hal yang pantas dia terima.

Namun Selena tak melakukan itu, dia menyentuh tangan kasar ayahnya kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak ayah, aku tidak akan membenci mu. Terima kasih karena sudah mengeluarkan aku dari rumah itu"

Ucap Selena tulus. Dia benar-benar tak bisa membenci sosok ayahnya ini.

Selena tersenyum tipis mengingat kejadian itu, setelahnya ia tinggal di rumah ayahnya dan menjadi bagian dari keluarga Helcia.

Selena merawat anaknya dengan baik di sana, Adrian tak keberatan dengan fakta bahwa Selena mengandung di luar nikah, dia hanya berpesan seperti ini padanya.

"Rawatlah anak itu dengan baik, anggap dia sebagai hukuman untuk mu sekaligus anugrah yang kamu miliki. Ayah akan menerimanya,"

Dan kini anak Selena tumbuh dengan baik, meskipun gosip tentang siapa ayah dari anak Selena masih ada tapi dia tak mempedulikan itu.

Selena tersenyum tipis, rasanya baru kemarin dia mengalami hal itu.

"Mama!"

Agasy memanggil ibunya lagi, dia merasa di abaikan karena Selena dari tadi hanya diam dan tersenyum.

"Ayo bangun! Kita harus siap-siap!"

Agasy menatap Selena dengan tatapan menuntut. Selena hanya bisa menghela nafas panjang, jika sudah seperti ini maka ia sulit menghindar. Lagipula ini kesalahannya yang sudah membuat janji sembarangan, rasanya dia ingin memutar kembali waktu.

"Baiklah, mama akan bangun sekarang"

Mendengar jawaban itu membuat Agasy tersenyum lebar, kemudian ia pun memeluk ibunya erat lalu mencium pipinya lembut.

"Aku sayang mama!"

Selena tersenyum. Begitu bahagianya Agasy karena akan bertemu dengan idolanya, tanpa dia tahu jika sang idola itu adalah ayahnya sendiri.

"Iya, mama juga sayang kamu"

Setelah itu Selena mulai bersiap-siap. Ia mandi, memakai gaun paling sederhana yang ia miliki kemudian makan siang.

Para pelayan mempersiapkan keperluan untuk perjalanannya. Rencananya saat sampai di kerajaan Roan, tepatnya di wilayah henituse ia akan menginap di penginapan milik sahabatnya, karena itu Selena bisa tenang sekarang.

"Kamu akan berangkat sekarang?"

Suara pria paruh baya terdengar, dia menggendong Agasy dengan nyaman dan aman. Pria itu adalah Adrian, ayah Selena dan kakek Agasy.

Selena mengangguk singkat, dia belum pamit pada ayahnya.

"Iya ayah, aku akan menginap di rumah sahabatku yang ada di kerajaan Roan"

"Sahabat mu? Sahabat waktu kamu 'bekerja' dulu?"

Adrian menekankan ucapannya pada kata bekerja, Selena tahu apa yang di maksud ayahnya. Itu saat dia bekerja sebagai pembunuh bayaran, karena di ruang makan itu ada pelayan lain dan Agasy jadi Adrian tak mengatakannya dengan gamblang.

red thread[Cale x oc] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang