2.masa damai

860 88 0
                                    

Empat tahun sudah berlalu sejak perang yang muncul, kini dunia sudah menjadi damai berkat jasa pahlawan yang mengusir semua penjahat itu.

Semua orang merasakan efek dari kedamaian yang datang, termasuk di kediaman keluarga Baron Helcia yang berada di benua timur.

Tepatnya itu adalah rumah dari Selena Helcia. Seorang wanita berusia 22 tahun yang kini sedang tidur pulas di atas kasurnya yang nyaman, dia sengaja memperlambat waktu bangun untuk menikmati hari liburnya.

Saat terjadi perang dulu, dia tak bisa melakukan hal ini. Itu karena dia harus sibuk membantu ayahnya dalam mengurus urusan wilayah. Beberapa pengkhianat kerajaan pun sudah tertangkap waktu itu, dan kini tinggal tersisa para bangsawan yang setia pada kerajaan saja. Termasuk keluarga Baron Helcia.

Selena harus benar-benar berterima kasih pada para pahlawan itu, mereka sudah memberikan waktu libur padanya yang selalu sibuk.

Sangat sulit memiliki waktu santai saat bekerja, apalagi Selena adalah seorang singel parents.

Saat Selena terlelap dalam kenyamanan rebahan, dia di kejutkan dengan tubuh seorang anak perempuan yang lompat ke arahnya.

"Mama bangun! Kita harus segera bersiap-siap!"

Ucap anak perempuan itu dengan nada yang antusias. Dia adalah putri Selena. Agasy Helcia, sebuah Hukuman sekaligus anugerah yang Selena miliki.

"Siap-siap untuk apa? Mama sedang istirahat sayang, nanti saja ya?"

Balasan Selena membuat Agasy mengembungkan pipinya, dia tahu kalau ibunya pasti lupa tentang agenda yang mereka miliki hari itu. Jadi sebagai anak yang baik dia harus mengingatkan ibunya.

"Siap-siap untuk berlibur! Mama sudah janji untuk mengajak Asy berlibur ke kerajaan Roan saat Asy berusia empat tahun, dan sekarang Asy sudah empat tahun! Ayo ma!"

Selena langsung membulatkan matanya saat mendengar kata kerajaan Roan.

Itu adalah kerajaan tempat kebanyakan para pahlawan hidup, termasuk ayah dari putrinya.

Dia benar-benar lupa pernah membuat janji itu pada Agasy.

Setelah mengingatnya Selena terbangun, dia menatap putrinya yang duduk di atas kaki miliknya.

"Eumm, Asy. Bisakah kita berlibur ke kerajaan lain saja? Bukan ke kerajaan Roan? Ibu akan mengabulkannya, ke manapun asal jangan ke sana, ya?"

Ucap Selena, dia berusaha membujuk putrinya agar merubah tempat yang ingin ia kunjungi.

Agasy cemberut, dia tak percaya jika ibunya hendak membatalkan rencana yang dia impikan.

"Tidak mau! Mama sudah janji, aku mengingatnya. Aku, aku ingin bertemu dengan tuan muda perisai perak yang ada di kerajaan Roan, beliau tak ada di manapun kecuali di sana"

Ucapan dari Agasy membuat Selena semakin terkejut, dia seperti melihat petir di siang bolong. Apa katanya? Ingin bertemu dengan tuan muda perisai perak? Si Ketua pahlawan itu? Dan yang pasti, ayah dari Agasy? Dia adalah orang yang paling di hindari oleh Selena tapi putrinya malah ingin bertemu dengan dia.

'Aku memang ingin bertemu dengannya lagi. Bagaimanapun, perasaan yang ku miliki ini nyata. Tapi apa dia masih mengingat ku? Tidak, lebih tepatnya, bagaimana reaksinya saat kami bertemu nanti?'

Tiba-tiba saja Selena kembali mengingat masa dulu saat dia pertama kali bertemu dengan ayah dari Agasy.

Cale henituse si sampah. Begitulah sebutannya sebelum ia di sanjung dengan sebutan pahlawan seperti sekarang, Selena tak pernah bisa melupakan kejadian malam itu.

red thread[Cale x oc] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang