"anda, siapa?"
Itulah ucapan pertama yang di terima Cale saat dia bertatap muka dengan Selena, orang yang akan menjadi istrinya.
Beberapa menit yang lalu Cale, Choi Han dan Raon yang tak terlihat mengunjungi rumah Selena.
Rumah sederhana yang ada di ujung dekat permukiman kumuh, sulit di percaya jika itu adalah rumah yang di pilih oleh seorang nona bangsawan.
Di balik tubuh Selena yang menatap mereka dengan tatapan dingin, Agasy menampakkan wajahnya yang cantik. Dia tak memakai item pengubah warna rambut, sehingga rambut coklat miliknya pun kini tergantikan dengan rambut merah yang sama seperti Cale.
Ekspresi wajah Agasy sangat antusias, dia menarik ujung baju Selena untuk mengambil perhatian ibunya, kemudian berbicara.
"Mama! Mereka tokoh utama dalam buku yang aku baca! Aku bertemu beberapa kali dengan tuan Choi han-nim!"
Mata hijau Selena langsung bergetar begitu mendengar nama yang di sebutkan anaknya, dia tahu siapa identitas dua pria di depan pintu itu tapi dia berusaha untuk menyangkalnya.
'Kenapa mereka kesini? Lalu, siapa, siapa pria berambut merah itu?'
Selena jelas tahu. Hanya ada satu pria yang memiliki warna rambut merah seperti matahari terbenam, dia juga kenal dengan pria itu. Bahkan, mereka pernah melakukan hal terlarang di masa lalu sampai membuatnya harus menjadi seorang ibu.
Tapi 'warna' jiwa yang di lihat oleh Selena berbeda, tidak, itu agak sama namun berbeda. Selena tak pernah melihat kejadian seperti ini.
Tanpa sadar mata hijau Selena berubah menjadi putih, mulutnya tersengal yang membuatnya sulit berbicara. Sebuah informasi muncul dalam kepalanya, garis besar dari apa yang dia lihat.
"Ibu?"
Agasy yang melihat itu mulai khawatir, dia memeluk tangan ibunya yang bergetar hebat. Cale dan Choi Han yang melihat itu ikut terkejut, mereka masuk ke dalam rumah Selena untuk memastikan keadaannya.
Meskipun kelahiran Agasy tidak di inginkan kedua belah pihak tapi Selena tetap mencintai Cale, tak peduli orang lain memandang dia seperti apa Selena tetap mencintainya.
Selama perang besar empat tahun yang lalu dia selalu membaca setiap surat kabar yang membahas tentang Cale Henituse dan kelompoknya. Dari saat awal dia menampakkan kekuatannya di menara jam, sampai perang terakhir di kota puzzle city pun dia tahu.
Bahkan saat kabar Cale kehilangan kesadarannya Selena ingin memaksakan diri untuk pergi ke kerajaan Roan dan memastikan keselamatan Cale sendiri. Tapi dia di larang keras oleh ayahnya, jika dia ikut terlibat maka Selena akan dalam bahaya ayahnya tidak ingin itu terjadi.
Memang benar, Selena mengawasi Cale hanya dua tahun saja. Dan dalam waktu yang singkat itu perasaannya tumbuh, dia tahu jiwa milik Cale unik karena itu dia menyukainya.
Namun, pria yang datang ke rumahnya ini memiliki warna jiwa yang sedikit berbeda, jika dia tidak bisa melihat warna jiwa mungkin saja dia sudah tertipu oleh pria di depannya itu.
Tangan Cale meraih Selena saat dia terjatuh, entah kenapa Cale memilih untuk membantu Selena sendiri daripada memerintahkan itu kepada Choi Han.
Tapi tangannya di tolak mentah-mentah oleh Selena, untuk pertama kalinya dia di tolak oleh seorang wanita sampai membuat dirinya terdiam.
Cale terdiam karena dia di tolak? Tidak, bukan itu yang membuatnya terdiam. Tatapan Selena lah yang membuatnya begitu, Selena menatapnya tajam seolah dia adalah musuhnya.
Bahkan Choi Han pun langsung menghalangi Cale untuk tidak dekat dengan Selena, dia merasakan aura yang berbahaya darinya.
"Cale-nim, tolong mundur"
Cale mengikuti apa yang Choi Han katakan, dia mundur dua langkah menjauh dari Selena. Agasy masih ada di sana, dia menggoyang-goyangkan tangan Selena untuk membuatnya sadar.
"Mama! Mama kenapa?"
Mata Agasy mulai berkaca-kaca. Selena menyentuh rambut hitam miliknya yang terurai, dia pun mulai bergumam.
"Di mana, di mana Cale Henituse yang asli? Kau, kenapa kau ada di sana? Kau bukan dia, warna kalian beda. Aku tahu itu"
Gumaman Selena terdengar oleh Cale dan Choi Han, mendengar ucapan itu membuat mereka terkejut.
"A..apa maksudnya itu?"
Choi Han tahu apa yang di maksud oleh Selena, tapi mengapa Selena mengucapkan itu? Tidak, mengapa dia tahu hal itu?
Mata hitam milik Choi Han menatap Cale yang ada di sebelahnya, dia melihat tatapan Cale yang bergetar.
"Cale-nim,"
"Choi Han, tunggu sebentar"
Choi Han yang hendak berbicara langsung terdiam, dia mematuhi apa yang di katakan Cale padanya.
Cale kembali tenang, dia harus tenang saat seperti ini. Sementara Selena masih terus bergumam seolah dia gila, Cale memikirkan tentang mengapa Selena menanyakan itu.
Apakah dia tahu? Bukan, sebelum itu Selena mengatakan sesuatu tentang warna. Apa itu? Warna apa yang di maksud Selena?
'Warna jiwa? Apakah mungkin?'
Cale tahu dari wajah dan prilakunya dia benar-benar mirip dengan Cale Henituse yang asli, selama ini tidak ada yang tahu jika Cale Henituse yang asli sudah tidak ada di dunia ini lagi dan yang ada di dalam tubuh Cale sekarang adalah Kim Rok soo, jiwa Cale yang lain dari dunia yang berbeda.
Mereka melakukan pertukaran dan sekarang Cale(Kim Rok soo) sudah hidup sebagai Cale Henituse selamanya. Tapi itu tak menghindari fakta jika jiwa yang ada dalam tubuhnya berbeda, mungkin karena itu Selena tahu jiwa Cale Henituse yang asli sudah tidak ada.
'Tapi kekuatan yang bisa melihat jiwa hanya milik ibu Cale Henituse, jour Thames. Mengapa Selena memiliki itu juga?'
Cale tidak tahu jawaban dari pertanyaan dalam pikirannya, dia benar-benar tidak tahu.
"Anda, tolong pergi sekarang. Saya tidak bisa berbicara dengan anda hari ini, maaf."
Selena terlihat lebih baik sekarang, Agasy yang masih ada di sebelahnya menatap dengan tatapan khawatir. Selena yang tahu itu tersenyum, dia mengusap kepala Agasy lembut kemudian kembali menatap Cale dan Choi Han.
Cale mengerti dengan tatapan Selena, dia mengangguk singkat sebelum pergi.
"Saya mengerti. Bisakah kita berbicara besok?"
"Tidak. Dua hari, bisakah anda menemui saya setelah dua hari berlalu?"
"Baiklah, akan saya lakukan"
Selena mengangguk sebagai jawaban, dia tak berbicara lagi setelah itu Cale pun pergi keluar bersama Choi Han di belakangnya.
Setelah Cale dan Choi Han pergi Selena mengambil Agasy lalu menggendong dia, Agasy menatap wajah Selena yang berantakan.
"Ibu, apakah mereka membuatmu sakit?"
Agasy dengan polos bertanya sambil menyentuh bagian mata ibunya, dia mengusap itu lembut seolah ingin menghilangkan rasa sakit yang Selena rasakan tadi.
Saat matanya berubah warna menjadi putih artinya dia sedang menggunakan kekuatan untuk melihat jiwa, Selena merasakan sakit pada matanya setiap kali dia menggunakan kekuatan itu.
Agasy tahu meskipun dia tak di beritahukan oleh ibunya, itu karena dia tidak pernah lupa.
Agasy sama seperti Selena, dia istimewa.
"Tidak apa-apa. Ibu sudah tidak sakit lagi sekarang,"
Selena membalas dengan lembut, tapi tatapan Agasy belum berubah sama sekali. Dia menatap Selena dengan tatapan sedih, kemudian memeluknya erat.
"Jangan sakit lagi. Asyi tidak akan bertemu mereka lagi jika mereka membuat ibu sakit, Asyi minta maaf sudah memperlihatkan rambut asli Asyi pada mereka."
"Tidak apa-apa, ini bukan salahmu"
'Benar, aku harus mencari tahu tentang ini'
Setelah hari itu Selena langsung menghubungi ayahnya yang ada di kerajaan Moden, untuk masalah ini dia pikir hanya ayahnya yang tahu.
"Ayah, apakah seseorang bisa memiliki jiwa yang berbeda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
red thread[Cale x oc] END
Fiksi Penggemarperang sudah selesai. White star, dewa tersegel dan kelompoknya telah lama kalah. kini dunia kembali damai berkat jasa pahlawan yang menyingkirkan para penjahat itu. Cale henituse. seorang yang di sebut sebagai ketua para pahlawan oleh seluruh rakya...