17.Keluarga kecil

359 53 5
                                    

Sudah tiga bulan berlalu sejak hari pesta itu. Dan sudah tiga bulan pula Selena dan Agasy resmi menyandang nama belakang Henituse.

Kabar pernikahan si pahlawan benua Cale Henituse membuat heboh seluruh kerajaan Roan, bahkan sampai keluar negeri. Sungguh, se-mengejutkan itu kah kabar pernikahan Cale sampai-sampai topik itu selalu jadi peran utama di media massa? Apalagi, Agasy juga turut jadi sorotan di setiap koran yang muncul.

["Kecantikan Henituse cilik yang persis seperti sang pahlawan! Tidak ada yang bisa menyangkal kecantikan nona Agasy Henituse di masa depan!"]

Itu adalah paragraf pertama koran hari ini, koran kemarin dan kemarin nya lagi.

Selain Agasy, Selena juga mendapat perhatian orang-orang. Terutama, rambut hitam legamnya yang tidak biasa. Warna rambut hitamnya mengingatkan mereka pada ksatria pelindung Cale Henituse sekaligus master sword aura Choi Han.

["Istri sang pahlawan yang selama ini disembunyikan! Saya paham mengapa Duke Deruth Henituse menyembunyikan menantunya, beliau memiliki kecantikan bak Dewi! Tidak heran nona Agasy mendapatkan sumber benih terpercaya!"]

Itu adalah paragraf kedua setelah memuji kecantikan Agasy, dan setelah paragraf itu penuh dengan kata-kata pujian lainnya yang membuat Selena sakit kepala.

"Aku tidak secantik itu. Mereka pandai merangkai kata secara berlebihan haaa.."

Selena meletakan kembali koran pagi yang dia baca. Niat hati ingin mencari informasi malah mendapatkan gosip tentang dirinya dan sang putri tercinta, memang tidak ada cacian buruk tapi pujian berlebihan justru membuatnya terbebani.

'Aku jadi kangen masa-masa damai ku saat di mansion Helcia deh'

Rasanya baru kemarin dia mendapati Agasy yang bersikeras ingin pergi ke kerajaan Roan untuk bertemu pahlawan idolanya yang a.k.a ayahnya sendiri, tapi sekarang semuanya langsung berubah saat kebenaran terungkap oleh pihak lain.

'Jika waktu itu aku tidak bertemu Cale secara langsung, mungkin aku akan berpikir Cale yang aku cintai masih ada di sini. Tapi ternyata kamu sudah bahagia di sana ya? Dengan ibu mertua?'

Senyuman tipis muncul di wajah Selena. Mengingatnya membuat hatinya sakit, tapi dia sudah memutuskan untuk merelakan cinta pertamanya itu.

"Jangan menikah dengan wanita lain di sana, jaga ibu mertua dengan baik ya"

Ujar Selena, bergumam pelan sambil menatap sedikit pantulan wajahnya di cermin kamar.

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu membuat atensinya teralihkan. Selena menatap pintu, merasakan aura yang familiar namun asing di benaknya.

Itu Cale henituse.

"Bolehkah aku masuk?"

"Masuklah"

Mereka sepakat untuk melakukan ini. Meskipun kamar itu dimiliki oleh mereka berdua, tapi jika satu pihak ingin masuk ke kamar itu maka harus mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin.

Cale melangkah masuk, tangannya membawa beberapa surat yang masih tersegel. Selena mengernyitkan dahinya heran, mengapa banyak sekali surat itu?

"Apa itu semuanya untukku?"Kata Selena, menunjuk ke arah surat-surat itu dan dijawab dengan anggukan kecil dari Cale.

"Kamu tidak perlu membalasnya jika tak mau"

"Bukan itu masalahnya,"

"Terus?"

"Haaa....berikan itu,"

Cale memberikan surat-surat yang dia bawa kepada Selena. Mengapa bisa Cale yang bawa? Sebenarnya tadi itu dibawa oleh Ron, tapi saat Cale lihat dia memintanya untuk dia saja yang memberikan suratnya pada Selena dan begitulah akhir dari kepemilikan surat yang berpindah.

red thread[Cale x oc] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang