9.kabarnya baik.

434 68 0
                                    

Gadis berambut hitam bak jelaga itu menatap pria berambut coklat yang berjalan ke arahnya dengan tenang. Di samping pria itu ada seorang ksatria yang memakai jubah hitam.

Langkah kaki mereka berdua membuat beberapa pengunjung wanita yang ada di sana mencuri pandang pada mereka, meski sudah menyamar pun mereka berdua masih menarik perhatian. Resiko orang ganteng.

"Maaf, apakah aku terlambat?"

Ujar pria itu singkat, wanita berambut hitam menggelengkan kepalanya. Dia hanya datang terlalu awal, jadi bukan salah pria itu jika dia terlambat lima menit.

"Tidak. Duduklah, saya ingin segera menyelesaikan urusan ini"

Wanita itu berbicara dengan terburu-buru seolah tak suka berada dalam satu ruangan yang sama dengan pria itu, lawan bicaranya hanya mengangguk singkat kemudian duduk sesuai dengan apa yang di ucapkan sang wanita. Dia pun bukannya orang yang suka basa-basi.

"Anda sangat niat tuan muda. Bahkan anda sampai menyamar begini,"

Ucap wanita itu singkat. Dia meneguk sedikit teh yang di sediakan pelayan tadi, toko teh yang dia pilih memang enak. Dia menyukainya.

"Aku tidak mau repot karena di kenali orang-orang di sini, ku harap kamu tidak keberatan nona Selena"

Wanita itu, Selena, dia mengangguk paham pada ucapan lawan bicaranya. Menjalani kehidupan yang di kenal sebagai pahlawan benua memang sulit, apalagi saat dia ingin berjalan-jalan santai.

Cale Henituse sudah melakukan hal yang tepat karena menyamar seperti sekarang, di tambah dia sedang bertemu dengan seorang wanita.

Akan jadi apa Selena nanti jika para bangsawan menyebalkan itu tahu,  seorang pahlawan benua yang tidak tertarik pada apapun kecuali keluarganya tertangkap sedang mengobrol ringan dengan wanita muda, tidak, maksudnya dengan wanita yang sudah memiliki anak satu? Itu pasti akan menggegerkan satu benua.

Apalagi jika mereka tahu fakta tentang siapa ayah dari anak Selena.

'Para wanita yang memiliki perasaan pada tuan muda pasti akan menaruh dendam padaku nanti, itu merepotkan'

Selena lebih suka membunuh mereka semua saja jika keadaan semakin sulit, toh dia pernah melakukan itu dulu. Apa susahnya melakukan itu lagi? Meskipun dia sudah lama tidak melakukannya, bukan berarti kemampuannya sudah tumpul.

Kini mata hijau Selena menatap pria di samping Cale yang berdiri tegap, dia selalu terlihat awas di manapun dia berada.

"Apakah tuan itu tidak menyamar juga?"

"Kami menyamar. Choi Han memiliki rambut coklat sama sepertiku"

Choi Han sedikit membuka jubah yang menutup rambutnya, dia memperlihatkan warna rambut yang sama seperti Cale. Itu coklat, warna yang umum di sana dan yang paling biasa.

Selena mengangguk paham. Cangkir teh sudah di letakan sejak tadi, kini dia hanya perlu mengetahui beberapa hal dari tuan muda yang ada di depannya ini kemudian kembali ke wilayah Helcia.

"Anda pasti datang bersama tuan naga kan? Bisa tolong buat pembicaraan kita tak bisa di dengar oleh orang luar?"

-Oke

Selena mendengar suara imut yang muncul di kepalanya, itu pastilah suara naga hitam yang sering berada di samping Cale.

Beberapa detik kemudian sebuah kubah transparan muncul, itu adalah penghalang suara yang di ciptakan oleh naga hitam.

Pembicaraan ini adalah rahasia, akan menjadi masalah jika di cafe itu ada seorang yang mendengar pembicaraan mereka nanti.

Selena menghembuskan nafas pendek, dia ingin segera pulang sekarang, tapi dia harus mengetahui kabar orang yang dia cintai dulu.

red thread[Cale x oc] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang