5

80 13 0
                                    

"Lee Seungjun, maju ke depan" Seungjun mengumpat dalam hati, pasti nilai ulangannya jelek lagi hingga ibu guru ini memanggilnya.

"Nilai kamu Seungjun, kamu tidak bisa terus-menerus seperti ini. Kamu sudah kelas 12 dan akan lulus loh" Kan benar kan, sudah Seungjun duga. "Kamu terancam tidak lulus loh jika begini, Ibu sudah memutuskan untuk meminta Hyojin membantumu dengan menjadi tutor sebaya mu Seungjun"

Apa kata gurunya?

"Jika kamu menolak, Ibu tidak punya cara lain selain menghubungi Ayahmu Seungjun. Mulai nanti sore datanglah ke rumah Hyojin untuk belajar jika kamu tidak mau berurusan dengan Ayahmu lagi" Seungjun kalah telak, dia tidak bisa jika diancam dengan mengatasnamakan Ayahnya. Ia hanya bisa mengangguk dan kembali ke bangkunya dengan muka masam.

"Mohon bantuannya ya Hyojin? Akan sedikit sulit untuk mengurus anak nakal satu ini" Hyojin hanya mengangguk mengiyakan.

Dan disinilah Seungjun, setelah pulang untuk mengganti bajunya ia terburu-buru pergi ke alamat yang telah diberikan oleh Hyojin. Dengan ragu, ia menekan bel rumah Hyojin.

"Ohh kamu sudah datang? Masuklah Seungjun" Hyojin membukakan pintu untuk Seungjun. "Aku akan mandi dulu, tolong tutup pintunya ya" Hal pertama yang Seungjun ketahui adalah unit ini dipenuhi oleh aroma alpha. Kenapa aroma ini sangat familiar untuknya?

"Aroma ini, sangat menenangkan" Seungjun memilih duduk di meja belajar Hyojin yang sudah ditata untuk diduduki 2 orang. Ia menyandarkan kepalanya pada meja yang sangat penuh dengan aroma ini. Kebanyakan aroma alpha kan sangat menusuk, sementara ini sangat lembut sekali menyapa penciumannya.

"Mari belajar, ini ada sedikit camilan jika kamu lapar" Hyojin memberikan banyak sekali camilan untuk Seungjun, kemudian ia duduk disampingnya. Hyojin mengambil buku catatannya dan juga pena nya untuk memulai sesi hari ini.

"Kenapa kamu tidak membenciku?" Hyojin menatap Seungjun lembut, ternyata omega kasar ini juga bisa berkata halus seperti omega lainnya.

"Untuk apa? Kamu pasti sadar Seungjun, regenerasi ku cepat. Hal itu tidak akan berpengaruh untukku" Seungjun yang awalnya duduk santai menjadi sedikit menegang. Hyojin alpha? Setahu nya hanya alpha dominan yang mampu regenerasi dengan cepat.

"Kamu alpha dominan?" Hyojin mengangguk, tidak ada gunanya juga ia berbohong. "Bisa kita mulai? Dari awal kelas 10 ya?" Tidak tau saja Hyojin bahwa Seungjun mulai takut kepadanya. Ya bagaimana tidak takut? Kamu seorang omega yang dengan bodohnya merundung seorang alpha dominan.

"Jangan takut Seungjun, aku tidak akan menyakiti mu jika kamu menurut" Hyojin mengeluarkan feromon menenangkannya, berharap Seungjun akan nyaman dengan aroma ini.

"Baiklah" Ini yang Seungjun benci, para omega sepertinya tidak akan bisa mengelak dan harus menuruti perintah alpha. Harga dirinya seakan hancur begitu saja, apalagi dia terlihat sangat lemah sekarang.

Hyojin mulai menjelaskan beberapa materi kepada Seungjun, beruntungnya omega ini benar-benar menurut mungkin karena takut dengan Hyojin? "Kamu cepat menangkap apa yang kukatakan, kenapa nilai mu begitu buruk?" Tanya Hyojin sembari membereskan catatan dan pena nya kembali, ini hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk dirinya menjelaskan segalanya pada Seungjun.

"Atau kamu berpura-pura mengerti?" Hyojin menatap Seungjun menyelidik. Yang ditatap se-intens itu tentu saja takut.

"Ti-tidak, aku benar-benar mengerti asal kamu tau" Hyojin terkekeh dalam hati, Seungjun yang biasanya memukulinya tanpa ampun kini hanya berbicara dengannya saja terbata.

"Makan camilanmu, aku akan memasak mi untuk kita berdua, kamu belum makan kan? Makan dulu ya sebelum sesi kedua" Hyojin berdiri dari duduknya menuju dapur. Unit Hyojin ini lumayan kecil ya, tidak ada sekat disini jadi menghubungkan semua ruangan.

Saat Hyojin berada di dapur, sesuai perintah, Seungjun memakan camilan yang diberikan Hyojin. Dirinya memang belum makan apapun sejak pagi tadi. Seungjun mengunyah sambil berpikir, kenapa ia tidak tersiksa dengan feromon Hyojin? Apa karena kepribadiannya yang lemah lembut jadi berpengaruh pada feromonnya?

"Ini" Hyojin membuyarkan lamunan Seungjun, mereka berdua makan mi yang berada di dalam cup agar lebih cepat.

"Hyojin" Yang dipanggil hanya berdehem karena sedang makan. "Kamu alpha yang baik, beruntung sekali Changyoon memiliki mu sebagai alpha nya" Hyojin mengernyitkan dahinya, sepertinya Seungjun salah paham.

"Changyoon? Dia bukan mate ku. Aku belum bertemu dengannya secara resmi, aku takut dia akan menolak ku lagi"

"Omega bodoh mana yang menolak mu? Padahal kamu sangat baik seperti ini" Hyojin hanya terdiam.

Seungjun bisa mencium feromon Hyojin yang menandakan dirinya semakin murung, bukan maksud Seungjun seperti ini, sungguh. "Maafkan aku, aku tidak akan bertanya itu lagi kepadamu" Hyojin mengangguk, ingin sekali ia bertanya kepada Seungjun apakah sudah memiliki mate atau belum, namun mengurungkan niatnya karena ia agak kesal dengan pertanyaan Seungjun barusan.

Mereka berdua makan dengan hening, ya karena sangat canggung sekali diantara mereka berdua. "Aku akan membereskannya, kamu buka buku saja agar cepat selesai. Ini sudah malam" Hyojin yang akan membuang sampah tangannya ditahan oleh Seungjun.

"Maafkan aku Hyojin, feromon mu membuat ku sedih" Hyojin dapat mencium feromon Seungjun yang seperti madu, mint, dan stroberi? Aroma bunga apa ini? Aroma ini perlahan membuatnya tenang. Dan kenapa juga Seungjun repot-repot untuk menguarkan feromonnya hanya untuk membujuk alpha seperti dirinya ini?

"Aku tidak marah" Tanpa sadar tangan Hyojin mengusak sekilas rambut Seungjun dan pergi dari sana untuk membuang sampah. "Omega sialan ini, dasar murahan" Seungjun mengatai dirinya sendiri karena terbawa suasana hingga menguarkan begitu banyak feromonnya hanya untuk membuat Hyojin tidak marah padanya. Apa yang dia lakukan?

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang