25

34 5 2
                                    

"Aku takut sekali" Hyojin memeluk Seungjun yang ketakutan. "Kenapa takut? Kita sudah berusaha siang dan malam untuk ini, jika tidak sesuai dengan keinginan mu ya tidak masalah karena kita bisa mencoba lagi lain waktu" Ucapnya sambil tersenyum geli, bisa-bisanya Seungjun takut melihat hasil tes nya.

"Ayolah, buka saja dan kita lihat bersama hasil jerih payah kita. Atau aku yang akan membukanya?" Karena demi apapun, Hyojin sangat kepo sekali dengan hasil tes Seungjun. Hasil tes ini telah diterima mereka dari pagi dan sekarang sudah sore pun belum dibuka karena ketakutan konyol Seungjun.

"Baiklah-baiklah, akan ku buka" Seungjun melepaskan diri dari pelukan Hyojin dan mengambil amplop yang berada di meja. Ia menyobek segelnya dan mengambil selembar kertas dari sana, Seungjun membeku ketika melihat hasilnya.

"Hyo..." Seungjun menatap Hyojin yang duduk disampingnya. "Kita berhasil" Lanjutnya dengan air mata yang menggenang pada pelupuk matanya. Hyojin tersenyum bangga dan kembali membawa Seungjun dalam pelukannya.

"Selamat ya sayangku" Hyojin menggendong Seungjun dan memboyongnya berkeliling unit nya. "Heii turunkan aku, aku tidak boleh terlalu lelah" Hyojin mengingatnya dan menurunkan Seungjun dan mendudukkannya kembali ke sofa empuk ruang tamu.

"Wahh jantungku berdebar kencang, aku tidak percaya aku masuk universitas yang sama denganmu Hyojin" Iya, yang Seungjun buka adalah hasil tes masuk Universitas negeri yang sama dengan Hyojin. Hyojin masuk kesana dengan mudah karena nilai-nilai nya baik sejak kelas sepuluh, sementara Seungjun mengikuti tes dengan dibantu Hyojin.

"Untuk merayakannya-"

"Sudah kubilang jika aku tidak boleh terlalu lelah, besok kita akan ke sekolah untuk melihat nilai ujian akhir dan daftar ulang untukku"

"Memangnya makan ayam goreng bisa membuatmu lelah?" Tanya Hyojin heran, padahal dia sudah menyiapkan diri untuk menghabiskan uangnya untuk mentraktir Seungjun.

"Ohh makan? Boleh kalau itu, ku kira kamu akan minta mating" Ya mau bagaimana lagi, Hyojin ini kan hormon berjalan bagi Seungjun yang tidak henti-hentinya meminta mating. Dia sendiri heran, dengan frekuensi mating yang tinggi kenapa dirinya belum memiliki wolfie kecil?

"Ayo bersiap kalau begitu dan sebelum larut nanti kamu harus tidur" Seungjun mengangguk setuju. "Ohh iya Seungjun, sesuai janjiku jika kamu masuk 10 besar peringkat paralel aku akan memberikan mu hadiah" Lagi-lagi Seungjun mengangguk.

"Dan jika kamu mendapatkan peringkat pertama paralel aku juga ada hadiah khusus" Seungjun tentu saja tidak mau kalah dari alpha nya.

"Itu sepertinya tidak mungkin, selama 2 tahun aku hanya berada di nomor 2. Sulit sekali mengalahkan Changyoon asal kamu tau" Hyojin saja sudah sangat pesimis.

"Oh iya, bagaimana dengan Changyoon? Apakah-"

"Dia akan menikah dengan Minkyun"

"APA?" Tanya Seungjun dengan wajah terkejut. Secepat ini? Okay mereka sudah saling mengenal bahkan marking dalam waktu yang tidak sedikit. Tapi dalam 3 bulan mereka saling mengenal dan memutuskan untuk menikah?

"Aku lupa memberitahu dirimu, mungkin satu bulan lagi mereka akan menikah. Keluarga mereka juga sudah setuju dan Minkyun akan mengambil alih perusahaan Ayah Changyoon, Meskipun Minkyun seperti itu tapi aku terkejut karena dia sangat mengerti tentang perusahaan. Ditambah lagi saat di desanya dia berasal dari keluarga terpandang, tidak ada alasan lagi untuk tidak menikahkan mereka berdua. Changyoon sudah sangat memenuhi kriteria seorang omega yang siap menjalin rumah tangga juga" Jelas Hyojin panjang lebar.

"Tapi Hyojin, apakah Changyoon tidak memiliki cita-cita lain? Nilainya sangat bagus bahkan-"

"Sepertinya tidak, dia sangat berbeda dengan mu. Changyoon cenderung mengikuti segalanya tanpa penolakan"

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang