4

74 13 1
                                    

Bel rumah Seungjun berbunyi, yang punya rumah bahkan baru saja bangun setelah mendengar bel nya.

"Hmm?" Seungjun membuka pintu rumahnya dan melihat ada Hyojin yang berkunjung. "Masuklah, aku akan mandi sebentar" Seungjun membiarkan pintunya terbuka dan meninggalkan Hyojin sendirian untuk mandi sebentar.

Hyojin bingung, dirinya hanya ingin mengambil kacamata nya lalu pulang, tapi Seungjun malah menyuruhnya masuk. Karena merasa tidak enak jadi dirinya masuk saja menunggu Seungjun mandi.

Setelah Seungjun selesai mandi, dirinya menghampiri Hyojin yang duduk di ruang tamu. "Ohh Seungjun, aku akan pulang sekarang. Tadinya aku hanya mampir untuk mengambil kacamata ku setelah itu pulang" Seungjun mengangguk saja. "Aku tidak mengembalikannya karena ku kira kamu punya kacamata lain dan tidak membutuhkannya" Jelas Seungjun, karena selama 2 Minggu ini Hyojin memakai kacamata yang berbeda.

"Aku memang punya, tapi aku juga membutuhkan yang ini karena lebih nyaman daripada yang lain. Baiklah aku pulang dulu" Hyojin berpamitan dengan cara mengusak rambut Seungjun sesaat dan pergi dari sana dengan cepat, takut-takut Seungjun akan menendangnya.

"Bosan sekali aku, ayo jalan-jalan gitu" Seungjun kembali rebahan pada sofa panjang ruang tamu sambil menatap langit-langit atap. Tak terasa dirinya kembali tertidur selama 25 menit. Ia terbangun karena sekali lagi bel pintunya berbunyi.

"Apakah dia pulang hari ini?" Seungjun berjalan ke kamarnya dan mengambil seluruh keperluan nya dan memasukkannya ke dalam ransel kecil coklat miliknya. Tak lupa ia memakai jaket dan topi nya karena ini sudah siang dan akan panas.

Seungjun membuka pintu dan memutar bola matanya malas, ternyata yang datang adalah alpha nya. Sia-sia dirinya bersiap kabur.

"Ayo jalan-jalan denganku. Kamu bahkan sudah bersiap" Seungjun menutup pintunya kembali, memang dirinya ingin jalan-jalan, tapi tidak dengannya juga. Eh daripada dirinya di rumah dan bingung ingin melakukan apa lebih baik keluar kan?

"Ayo jalan-jalan" Seungjun keluar dari rumahnya dan tersenyum manis. Ia mengunci pintunya dan berjalan mengikuti sang alpha yang telah berjalan mendahuluinya. "Kita akan kemana?" Bukannya jawaban, alpha Seungjun malah mengulurkan tangannya. Seungjun bingung, jadi dia hanya menatap tangan yang terulur padanya.

"Sini gandengan, gitu aja gak peka" Tangan Seungjun digenggam erat, pas sekali rasanya. "Kita beli es krim dulu. Oh iya ingin jalan-jalan kemana?" Seungjun menimang-nimang pertanyaan alpha nya. "Ke mall saja, kita nonton film, lalu mampir ke Timezone, dan pulang. Bagaimana? Boleh kah?" 

"Tentu saja boleh Seungjun, apasih yang tidak ku lakukan untukmu" Sampai di depan minimarket, sang mate membelikan Seungjun es krim favoritnya. "Ini, makanlah. Kita naik bus saja ke mall nya"

Mereka masuk ke alam bus dan duduk bersebelahan, Seungjun memakan es krim nya serta menyandarkan kepalanya pada bahu alpha nya. "Namamu siapa? Sangat tidak adil jika hanya kamu yang mengetahui namaku" Ucapnya di sela-sela kegiatan memakan es krimnya.

"Nanti kamu juga akan mengetahuinya. Panggil aku sayang saja"

"Iyuhh jangan harap" Seungjun membuang stik es krim nya dan kembali duduk menyandar. Ia juga melepaskan topinya karena di dalam bus lumayan dingin.

"Akan ku jamin, suatu saat kamu dengan sukarela akan memanggilku begitu Seungjun"

"Nye Nye Nye, tidak mungkin"

Sang alpha hanya terkekeh melihat tingkah Seungjun yang menurutnya sangat menggemaskan. Seungjun yang menengar suara tawa alpha nya mendongakkan kepalanya. Berapa kali hatinya berdebar seperti ini saat berdekatan dengan dirinya astaga. "Kenapa? Kamu sangat menggemaskan tau tidak? Ingin sekali aku memasukkanmu ke dalam kantong ku dan ku bawa kemanapun" Seungjun kembai menunduk, mate nya ini sangat suka membuat hati Seungjun berdebar dan sekarang malah membuat pipinya memerah.

"Sini lihat pipinya yang memerah" Seungjun menggeleng pelan lalu menyembunyikan wajahnya pada dada sang alpha. "Astaga Moon Goddes, kenapa mate ku sangat menggemaskan?" Goda nya lagi. "Cukup" Seungjun memukul pelan punggung mate nya lalu memeluknya, wajahnya masih bersembunyi pada dada bidang sang alpha.

"Baiklah manis aku akan berhenti untuk saat ini, tapi tidak untuk nanti" Alpha Seungjun membalas pelukan hangat omeganya.

•••••

"Apakah tidak pengap memakai masker dalam waktu yang lama? Buka saja"

Mereka berdua duduk bersebelahan pada kursi taman setelah 5 jam lamanya di dalam mall.

"Tidak untuk sekarang, bagaimana jika omega lain yang berada di taman ini terpesona denganku?"

"Pede sekali dirimu, setampan apa sih alpha ku ini?"

"Moon Goddess tidak akan memberikan alpha jelek untuk omega yang manis dan menggemaskan seperti dirimu. Tenang saja, aku sangat tampan kok"

"Ya benar juga sih, Moon Goddess memang sangat sayang padaku. Mungkin hahah" Seungjun mengakhiri kalimatnya dengan tawa hambar.

"Ayo pulang ke rumahmu, aku ingin cuddle sebentar denganmu sebelum aku benar-benar pulang"

"Sangat clingy iyuhh"

Mereka berdua berjalan ke rumah Seungjun dengan bercanda disepanjang perjalanan.

Ingatkan jika Seungjun mengatai mate nya tadi soal ajakan cuddle? Kini Seungjun yang tidak mau berpisah dengannya.

"Menginap saja kenapa sih? Ini sangat nyaman dan aku sangat sukaa" Bahkan mereka berdua sudah cuddle lebih dari 2 jam di sofa panjang ruang tamu.

"Sekarang siapa yang clingy pada siapa? Tadi saja mengolok ku, sekarang kalimat mu berbalik padamu"

"Aku tidak tau jika feromon mu ini membuatku sangat nyaman, biasanya aku sangat membenci feromon alpha lain"

"Baguslah, benci saja mereka semua karena kamu hanya boleh mencintai ku saja"

"Sudah cukup, pulang sana. Dan berjanjilah untuk sering cuddle denganku ya?" Pinta Seungjun dengan wajah memerah. Ia melepaskan diri dari pelukan mate nya dan berdiri.

"Iyaa sayangku, aku pulang dulu ya" Sang alpha mengusak sekilas rambut Seungjun dan pergi dari sana.

"ASTAGAAA AKU SANGAT SUKA PADANYAAA" Teriak Seungjun sesaat setelah dirinya sendirian di ruang tamu. Bahkan teriakannya terdengar oleh mate nya yang baru saja keluar dari rumahnya.

"Aku juga suka padamu Seungjun" Mate Seungjun melepaskan masker yang dari tadi ia pakai dan berjalan pulang.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang