28

38 4 2
                                    

Sesuai dengan rencana mereka untuk menimbun kekayaan sebelumnya, pasangan ini membeli emas dengan jumlah yang cukup banyak sebagai investasi di masa depan dikala membutuhkan uang. Terkadang memang kita harus realistis.

"Tidak ingin kemanapun? Kita masih punya waktu satu minggu sebelum semester pertama dimulai sayang"

"Hmmm?"

"Katakan, kamu ingin kemana?"

"Aku tidak ingin kemanapun, berada dalam dekapan hangat mu seperti ini saja sudah cukup untukku"

Bisa dilihat jika ada blush tipis pada area pipi Hyojin.

"Ayo ke gunung saja" Ralat Seungjun, dia ingin mendaki sejak lama.

"Kenapa kesana? Bertapa?"

"Kamu bertanya padaku kan ingin kemana? Ayo ke gunung"

"Aku menyesal bertanya padamu" Hyojin kira Seungjun akan mengajaknya jalan-jalan kemana gitu atau ke tempat yang romantis untuk berdua. Ternyata gunung.

"Baiklah, besok pagi-pagi sekali kita akan berangkat"

"Benarkah Hyo? KYAAAA AKU SANGAT MENCINTAIMU ALPHA KU TERSAYANG, TERCINTA DAN..."

"Dan?"

"Termenyebalkan" Seungjun menyikut perut Hyojin agar melepaskan pelukannya.

Hyojin sudah berjanji untuk mengajarinya memasak hari ini asalkan mating pada malam harinya.

"Ayo memasak!" Ajaknya riang, dia sudah bertekad untuk bisa memasak karena tidak ingin dipermalukan oleh keluarga Hyojin terutama Ibunya.

Hyojin ditarik oleh omeganya begitu saja ke dapur. Entah dirinya yang terlalu pasrah atau tekad Seungjun yang begitu kuat.

"Memasak apa kita hari ini Pak?" Tanyanya sesaat setelah mereka sampai di dapur.

"Salad" Sejujurnya Hyojin tidak tau akan mengajari Seungjun apa karena dirinya terlalu takut jika omeganya terluka.

"Hmm?! Kok salad sih? Itu bukan memasak Hyojinnnn. Memasak yang ada menggoreng nya saja, ya ya ya?"

"Baiklah, kamu belajar goreng sosis saja dulu"

"Aku ingin memasak yang sulit, menggoreng sosis itu mudah dan aku tidak tertarik"

"Belajar itu dari yang mudah dulu sayangku. Aku juga seperti itu dulu"

"Begitu ya?"

"Iya dan aku tidak ingin dapurku hancur hanya karena mengajarimu memasak"

Hyojin mengajari Seungjun secara perlahan, memotong bahan-bahan, menggoreng, merebus, semuanya diajarkan oleh Hyojin dengan sabar. Kadang Seungjun akan berteriak saat menggoreng karena minyaknya terciprat.

"Aku lelah" Seungjun memeluk Hyojin yang menggantikan dirinya menggoreng nugget kali ini dari belakang dan menumpukan semua bebannya pada sang alpha.

"Kamu lelah karena terlalu banyak berteriak Seungjun"

"Sudah diam, aku mau charging dulu ini" Hyojin hanya menggeleng, tadi saja sangat bersemangat dan sekarang sudah lelah.

"Lepaskan dulu sayang, aku-"

"Tidak mauuuu, aku belum selesai, tenagaku belum terisi penuh" Tentu saja itu hanya alasan, dikira Hyojin ini wireless charging apa bagaimana?

Hyojin membiarkan Seungjun menempelinya kali ini, ini sudah selesai sih hanya tinggal membuat mayonaise untuk salad sayur yang telah dipotong Seungjun tadi.

"Hei, lihatlah aku" Hyojin menepuk tangan Seungjun yang berada di perutnya. Seungjun sedikit berjinjit untuk mengecup pipi sang alpha kemudian melepaskan tangannya dari sana.

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang