18

40 9 0
                                    

"Tunggu disini saja" Seungjun menyuruh Hyojin untuk duduk di teras rumahnya sementara dirinya masuk. Ia akan mengambil PS4 miliknya dari rumah ini, kan dia sudah mengabdikan hidupnya untuk alpha tersayangnya jadi mending dia bawa aja kesana.

Hyojin hanya mengangguk, ia mendudukkan diri pada kursi yang ada disana. Seungjun masuk ke rumah yang ternyata tidak dikunci, sepertinya ayah nya sedang ada disini pikirnya. Demi PS4 nya, tidak masalah sedikit berdebat dengan orang itu.

"Pulang juga kamu, feromon alpha?" Sang ayah yang tadinya membaca koran, tiba-tiba saja berdiri dan menatap Seungjun penuh kebencian. "Ohh sudah bertemu alpha mu ya anak jalang?" Seungjun yang berhenti sejenak memutar bola matanya malas, ia kembali berjalan ke kamarnya untuk mengambil PS4 nya.

"Shim Seungjun" Panggil Ayahnya pelan ketika dia teracuhkan oleh anaknya. Seungjun yang akan menaiki tangga menuju kamarnya pun berhenti. "Namaku Lee Seungjun, bukan Shim Seungjun" Ucapnya tanpa menoleh pada ayahnya. Ia sudah sangat siap untuk berdebat sekarang meskipun ini masih pagi.

"Sama seperti Ibunya, benar-benar keras kepala"

"Jangan pernah memanggil Ibuku dengan mulut kotor mu itu"

"Kamu sekarang jadi berani sekali ya melawan ku?"

"Bahkan aku ingin sekali membunuhmu"

"Aku Ayahmu, dan mana mungkin omega lemah seperti mu akan mampu membunuh alpha seperti ku? Jangan bermimpi"

Seungjun sudah tidak sanggup menahan amarahnya lagi, ia berlari ke arah ayahnya dan memukul wajah menyebalkan itu dengan cukup keras hingga yang terpukul sedikit terhuyung ke belakang.

"Aku mengumpulkan uang dari mu untuk belajar bela diri hanya semata-mata untuk membunuh mu Tuan Shim" Seungjun tersenyum miring, tidak sia-sia bukan dirinya belajar?

"Dasar anak jalang, berani sekali dirimu" Seungjun sih tidak peduli, ia ingin segera pergi dari rumah mengerikan ini dan kembali pada rumahnya. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh sang ayah dan dirinya dibenturkan pada tembok.

"Jaga batasanmu omega" Seungjun meringis, karena ini benar-benar sangat sakit, tenaganya memang kalah jauh dengan ayahnya.

"Apa yang Ayah lakukan?" Sang adik membantu Seungjun yang memegangi kepalanya yang mengeluarkan darah secara perlahan. "Seungjun, ayo ke rumah sakit" Tanpa menunggu jawaban dari Ayahnya, sang adik membopong Seungjun keluar.

"Ohh, mate nya Seungjun? Bawa dia dan akan ku siapkan mobil" Hyojin beralih membopong Seungjun. "Sudah puas bertengkar nya? Lihat kepalamu sekarang, untung saja tidak pecah" Hyojin memulihkan Seungjun dengan tenaganya, ia hanya diam saja dan mengetahui kok apa yang terjadi di dalam.

"Alpha itu memukulku, sangat sakit" Iya Seungjun sedang merengek pada Hyojin, dan Hyojin hanya geleng-geleng kepala melihat omega nya yang kebetulan sedang moody akibat PS4 nya.

"Ayo-, Ehh? Sudah sembuh?"

"Sudah Jae, dia alpha dominan hahah. Oh iya kenalkan Hyojin, dia adikku, kami berbeda Ibu. Namanya Jaeyoung"

Jaeyoung mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Hyojin. "Ohh aku Hyojin" Sambut Hyojin ramah.

"Aku baru pulang tadi malam dan akan kembali ke asrama ku setelah ini, aku baru saja selesai mandi dan melihat kamu memukul Ayah tadi jadi ku biarkan" Jelas Jaeyoung blak-blakan ketika sudah melepaskan tangannya dari Hyojin.

"Aku tidak sebaik dirimu Jae yang masih mau menyandang namanya dan juga memanggilnya seperti itu" Seungjun saja menggunakan nama Ibunya untuk marga nya, sangat jelek jika namanya menggunakan nama orang itu.

"Apa yang kamu butuhkan? Aku akan mengambilkannya" Tanya Jaeyoung karena yakin sekali jika Seungjun kembali masuk maka dirinya tidak akan selamat.

"PS4 ku Jae, ambilkan. Dan aku bersumpah tidak akan bertemu orang gila itu lagi kecuali dia sendiri yang memohon sambil berlutut dibawah kaki ku" Jaeyoung hanya terkekeh mendengarnya, karena ya memang keluarganya seperti itu adanya.

"Aku hanya mengingatkan, heat mu akan terjadi 3 hari lagi. Aku tau kamu belum menceritakan kisah lengkapnya. Mengerti lah, aku hanya ingin heat mu lancar dan kamu tidak kesakitan nantinya" Hyojin berkata seperti itu saat Jaeyoung meninggalkan mereka berdua.

"3 hari lagi?" Tanya Seungjun terkejut. Pantas saja dirinya merasakan ada hal yang aneh karena demi apapun dan dalam situasi apapun seorang Seungjun tidak akan merengek pada siapapun, rupanya masa pre-heat.

"Ini Jun" Seungjun menerima kotak PS4 nya dengan riang, akhirnya dia tidak akan pernah kesini lagi. Hanya demi barang ini kepalanya hampir pecah tadi.

"Terima kasih Jae, aku pulang dulu ya"

"Iya, aku juga bersiap untuk kembali ke asrama, bye Jun" Jaeyoung mengusak rambut Seungjun dengan gemas, setelah itu dia kembali masuk ke dalam rumah.

"Apa-apaan yang tadi itu?" Hyojin mengusap-usap rambut Seungjun dengan muka masam, hanya dirinya ya yang boleh begitu pada omega nya. Enak saja Jaeyoung melakukannya.

"Dia adikku loh" Seungjun memukul tangan Hyojin dengan kardus yang dibawanya. Iya yang isinya PS4, sakit itu. Setelah sedikit bertengkar, mereka akhirnya masuk ke mobil Hyojin juga.

"Kami hanya berbeda 10 hari dengan aku yang lahir duluan" Ucap Seungjun sambil memasang seat belt nya. "Dia alpha, makanya sangat disayangi oleh orang itu, tidak seperti ku yang omega lemah ini" Lanjut Seungjun.

"Ibu nya?" Tanya Hyojin sembari melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Ohh Ibu nya dan Ibu ku meninggal disaat yang sama, mereka sama-sama tidak bisa menahan rasa sakit ketika alpha itu menikahi omega lainnya. Ibu ku mampu menahan rasa sakitnya ketika dia menikah dengan Ibunya Jaeyoung, mereka bahkan berteman dan akrab"

"Bukan alpha dominan ya maka dari itu omega nya tersiksa ketika dia menikah lagi" Seungjun yang awalnya menatap jalanan jadi menatap Hyojin penuh amarah.

"JADI KAMU BERENCANA UNTUK POLIGAMI SAAT SUDAH MENIKAHIKU?" Hyojin hanya terkekeh, ia hanya berkata saja, sungguh. Sepertinya menggoda Seungjun disaat seperti ini akan sangat menyenangkan.

"Kamu memang soulmate yang diberikan Moon Goddess untukku, siapa tau aku punya mate yang lain bagaimana? Aku alpha dominan yang boleh memiliki lebih dari satu mate" Seungjun jadi kesal, dia kembali menatap jalanan di depannya.

"Omega yang dinikahi orang itu terakhir kali juga meninggal, aku tidak tau karena apa. Yang jelas orang itu sudah menduda sejak 5 tahun yang lalu, Jaeyoung sekolah di luar kota dan tinggal di asrama sejak dia SMP, aku masih tinggal di rumah itu dan menikmati kehidupan berkecukupan, tapi saat orang itu pulang aku tidak akan mau pulang. Intinya aku hanya butuh uang untuk hidup, sekarang kan aku ada dirimu Hyojin sang ATM berjalan ku" Lanjut Seungjun panjang lebar, dia tau Hyojin tidak akan pernah mengkhianati dirinya apalagi poligami.

"Oh iya dan belajar bela diri untuk membunuhnya, aku bersungguh-sungguh ingin melakukan hal itu"

"Kamu tidak ingin dipandang rendah olehnya kan? Kamu ingin membuktikan bahwa omega itu tidak selemah apa yang para alpha pikirkan"

"Iya, aku muak. Kenapa para omega tidak bisa seperti ku saja, yang bisa menjaga dirinya sendiri, ya setidaknya melawan lah daripada pasrah"

"Mereka terlalu takut, tidak sepertimu yang-"

"Karena aku sudah tidak memiliki apapun lagi Hyojin, maka dari itu aku sudah tidak takut untuk meninggalkan dunia ini. Tapi kamu datang dan membuatku takut, bagaimana aku bisa meninggalkan mu?"

Hyojin merasa tersentuh, Seungjun sangat mencintai nya ternyata.

"Kalau begitu, jangan pernah tinggalkan aku ya Kim Seungjun"

"Heiii, bahkan nama itu lebih baik dari nama orang itu" Pipi Seungjun merona.

"Baiklah, kita pulang saja ya tidak jadi ke mall"

"Kenapa? Aku ingin nonton film Hyojin"

"Kita nonton di rumah saja, aku ingin cuddle denganmu karena kamu terlalu menggemaskan"

"Baiklah, disertai kecup-kecup ya" Hyojin mengangguk, Seungjun yang sedang pre-heat ternyata akan sangat menurut, apalagi saat heat.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang