7

69 11 0
                                    

Astaga, jantung Chris rasanya mau copot saja. Eh kalau begitu dia akan tiada bersama Seungjun kan? Tidak masalah kalau begitu.

Tangannya sekarang digenggam oleh alpha tersayangnya, tentu saja dirinya begitu tersipu saat Hyojin sendiri yang mendahuluinya untuk hal ini. Mereka berjalan beriringan kearah taman belakang dengan Hyojin yang membawa bekal pada tangannya yang lain yang menganggur.

"Duduk disini saja tidak apa?" Seungjun, eh Chris mengangguk. Meskipun duduk di meja bekas begini tapi jika bersama orang yang paling ia cintai juga tidak masalah. Mereka duduk bersebelahan dengan jarak yang cukup dekat, karena Chris memang suka sekali berdekatan dengan alpha nya.

"Aku memasak agak banyak hari ini, untung saja kamu mau makan bersamaku hari ini" Ahh suara Hyojin terdengar seperti alunan lagu di telinga Chris, Seungjun sangat bodoh bukan menolak Hyojin secara terang-terangan, namun pada sisi lain dirinya juga menerimanya, bahkan Seungjun meminta mate nya untuk sering cuddle dengannya.

"Kamu bukan Seungjun kan?" Chris terkejut, apa dirinya ketahuan? "Aku Seungjun, memangnya aku siapa jika bukan dirinya. Ya meskipun dia terlalu bodoh menyia-nyiakan alpha seperti mu. Ehh"

Sudah Hyojin duga bahwa dihadapannya ini bukan Seungjun melainkan serigalanya. Bisa dilihat sekilas bahwa iris Seungjun yang biasanya berwarna coklat pekat berubah menjadi ungu gelap. Lagipula mana mau Seungjun disentuh oleh dirinya seperti ini, yang benar-benar Seungjun akan menolaknya mentah-mentah.

"Siapa namamu? Kamu ingin bertemu alpha mu kan? Beritahu aku siapa namamu dan kamu akan bertemu dengannya" Chris menahan senyumannya, astaga dia tidak sabar bertemu alpha nya dan berkenalan dengannya. "Namaku Chris, ayo Hyojin aku ingin bertemu dengannya secara langsung" Hyojin terkekeh kemudian mengangguk. Ia memejamkan matanya dan kembali membukanya setelah berubah menjadi biru.

"Hai Chris" Sapa Brandon sang alpha menyambut omeganya.

"Kamu alpha ku? Huwee, akhirnya setelah sekian lama aku bertemu denganmu"

Brandon membuka tangannya lebar-lebar untuk memeluk Chris, tentu saja Chris masuk begitu saja dalam dekapan hangat itu.

"Memang ya hubungan antara manusia itu sangat rumit, lihatlah 2 orang bodoh ini. Memisahkan kita berdua dalam waktu yang lama padahal saling mencintai satu sama lain" Brandon sangat berbeda bukan dari Hyojin? Sama seperti Chris yang sangat jauh berbeda dengan Seungjun.

"Brandon, kapan kamu ingin mating denganku? Heat Seungjun sebentar lagi, aku ingin segera terikat denganmu" Chris mengerucutkan bibirnya, ia juga kesal dengan Seungjun yang terus-menerus menolak Hyojin. Bahkan disentuh saja tidak mau, bagaimana bisa mating.

"Kalau itu kita tidak bisa memutuskannya sayang, kita juga harus menghormati keputusan Hyojin dan Seungjun. Lagipula bukan hanya kita berdua yang terikat, tapi mereka juga" Chris semakin murung, ingin sekali dirinya berada dalam dekapan Brandon setiap saat, tapi Seungjun pasti tidak akan membiarkannya.

"Ayo makan dan kita akan menjebak mereka berdua setelah ini agar menjadi lebih dekat" Chris mengangguk, ia makan dengan lahap karena disuapi sang alpha tercinta.

Mereka berdua membicarakan tentang sifat dan kesukaan masing-masing. Ya maklum baru pertama kali bertemu, tapi ya karena Chris yang begitu agresif serta Brandon yang tidak tahu malu jadi mereka bisa dekat dengan mudah.

Bahkan mereka berdua bercerita tentang kejelekan dari separuh raga mereka, kemalasan Seungjun dan ketidakpekaan Hyojin menjadi topik utama dalam makan siang kali ini.

"Aku sangat mencintaimu Chris, maafkan aku ya karena membuatmu menunggu lama. Salahkan saja Hyojin yang terlalu bodoh" Ucap sang alpha pada suapan terakhir nya.

"Aku juga sangat mencintaimu, tapi Seungjun selalu menolak Hyojin" Chris minum air putih yang dibawanya tadi dari kantin. Brandon juga minum dari botol yang sama, eyy tidak masalah tentu saja, kan mereka calon mate.

"Ayo, sebelum bel masuk" Brandon menarik tengkuk Chris dan melumat bibirnya dengan rakus. Chris terkejut namun mengikuti permainan bibir Brandon. Mereka sepakat untuk switch di tengah-tengah ciuman mereka dan melihat reaksi dari separuh raga mereka.

Saat asik melumat satu sama lain, mereka berdua memutuskan untuk switch. Dan ya yang pertama kali membuka mata adalah Hyojin, ia sangat terkejut dengan apa yang Brandon dan Chris lakukan sekarang. Hyojin menghentikannya sejenak, namun ia memberanikan diri untuk melumat bibir itu lagi karena Seungjun sepertinya masih dalam proses switch nya.

'Bibir ini begitu lembut dan manis' Inner Hyojin. Ia tidak bisa berbohong tentu saja.

Seungjun telah kembali pada raganya dan terkejut juga merasakan bibirnya dilumat seseorang. Tapi kenapa ia tidak bisa menolaknya? Sentuhan macam apa ini? Sangat memabukkan hingga dirinya terbuai dan lambat laun membalasnya dengan membuka bibirnya untuk memberikan akses lebih untuk Hyojin.

Setelah 4 menit, Seungjun memukul pelan dada orang yang menciumnya karena ini sudah mencapai batas maksimal pernafasannya. Dan mereka sama-sama membuka matanya mempertemukan 2 manik coklat mereka.

"Kamu tidak menolak sentuhanku Seungjun?" Seungjun tersipu dan memeluk Hyojin, menyembunyikan wajahnya yang memerah dari penglihatan alpha nya.

"Sepertinya aku harus berterimakasih kepada Chris nanti, jika dia-"

"Cukup, aku sangat malu Hyojin, jangan bicara denganku" Seungjun mengeratkan pelukannya pada Hyojin, ahh feromon Hyojin benar-benar membuatnya sangat nyaman.

Tidak hanya Seungjun, Hyojin bahkan mulai mengecupi area leher Seungjun, dimana feromon manis ini berasal. "Hentikan" Seungjun yang merasa terancam mendorong kasar Hyojin agar menghentikan kegiatannya.

"Ahh maafkan aku Seungjun, harusnya aku bisa menahan diri" Hyojin sangat merasa bersalah karena kontrol dirinya sempat hilang.

Bisa dibayangkan jika mereka Brandon dan Chris maka kegiatan tadi akan berlanjut.

"Jadi, kamu benar-benar mate ku? Wahh kenyataan apa ini? Dan kenapa kamu menyembunyikan wajahmu saat bertemu denganku? Apakah kamu membenciku?" Pertanyaan Seungjun yang bertubi-tubi itu hanya mendapat kekehan ringan dari Hyojin.

"Harusnya aku sadar, bahkan tawa mu sama seperti nya. Eh kalian kan satu orang, tega sekali dirimu. Ku kira aku terjebak cinta segitiga" Ucap Seungjun polos menatap nanar pepohonan di depannya dengan wajah sedihnya.

"Cinta segitiga? Jadi kamu mencintai aku dan mate mu? Tenang saja Seungjun kami orang yang sama kok" Seungjun memukul lengan Hyojin agak keras karena kesal dengan jawaban alpha nya, eh benar kan jika Hyojin alpha nya?

"Sakit loh sayang" Huhh Seungjun masih tidak percaya, orang yang suka sekali menggodanya adalah Hyojin. Bahkan menurutnya Hyojin ini adalah orang yang sangat kaku dan dingin.

"Aku tidak siap tertolak lagi Seungjun, aku takut membayangkan jika kamu menolak mate mu karena tau ini adalah aku" Lanjut Hyojin sambil mengusap lengannya yang barusan dipukul, ini lumayan terasa.

Baru saja Seungjun ingin menjawab, eh Hyojin melanjutkan kalimatnya lagi. "Tapi sekarang kamu tidak akan menolak ku kan? Aku masih ingat permintaan mu loh" Seungjun mengerutkan keningnya bingung, apa maksud Hyojin?

"'Berjanjilah untuk sering cuddle denganku' Tenang saja kita bisa melakukannya setiap hari saat sesi belajar selesai" Wajah Seungjun sekarang benar-benar se-merah tomat. Ia tidak tau harus bereaksi seperti apa.

Ia menoleh kesana-kemari untuk menghindari tatapan Hyojin. "Umm aku akan akan ke toilet" Akhirnya dia punya alasan untuk pergi dari sana. Hyojin hanya tertawa, kenapa Seungjun terlihat sangat menggemaskan jika tersipu?

'Sangat menggemaskan' Inner Hyojin.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang