1

159 15 0
                                    

"Bangun"

Yang diberikan perintah seperti itu hanya terdiam, mencoba bangkit namun kakinya seakan mati rasa. Setelah Seungjun memukuli kakinya tadi dengan menggunakan balok kayu, kakinya benar-benar sakit.

"Ku bilang bangun"

Kali ini tenaganya benar-benar habis dan tak sanggup untuk menyanggupi keinginan sang perundung.

"Kamu berani sekali melawan perintah ku ya Hyojin?" Seungjun menarik kasar kerah Hyojin hingga ia berdiri.

"Kamu tahu benar kan jika aku tidak suka ditolak?" Seungjun mencengkeram dagu Hyojin dengan tangan kirinya yang menganggur.

Hyojin hanya mengangguk, tidak ingin membuat Seungjun lebih marah lagi padanya. Setelah puas, Seungjun melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Hyojin dan mengambil ponsel Hyojin dari saku baju seragamnya.

"Halo Changyoon, teman mu ini butuh bantuan di tempat biasanya" Setelah menghubungi Changyoon, Seungjun mendorong Hyojin hingga terduduk serta mengembalikan ponsel Hyojin juga dengan cara melemparnya.

"Selamat tinggal, kita akan segera bertemu lagi setelah kamu pulih" Seungjun meninggalkan gang sempit itu dan meninggalkan Hyojin disana sendirian.

Beruntungnya Changyoon buru-buru datang. "Apa yang omega gila itu lakukan padamu lagi hah?" Tanya Changyoon sembari membopong Hyojin yang kesusahan berdiri. Ia membopong Hyojin masuk ke dalam mobilnya yang disana sudah ada bapak supir yang menunggu.

"Pak, kita ke rumah Hyojin dulu ya" Perintah Changyoon tentu saja diangguki oleh supirnya. Bahkan Changyoon hafal benar tempat dimana ia menjemput Hyojin sekarang ini karena terlalu terbiasa.

"Kakiku sakit, dia memukulnya dengan balok kayu" Changyoon hanya tersenyum miris. "Kenapa kamu mau-mau saja? Ini sudah 2 tahun kamu menjadi objek rundung omega gila itu Hyojin. Sejak kelas 10 kan?"

Hyojin hanya tersenyum, ia menatap Changyoon yang berada disampingnya. "Regenerasi ku cepat Changyoon, bagaimana jika dia mencari objek lain untuk dirundung? Lebih baik aku saja" Ya memang benar sih, mungkin Hyojin akan kembali sehat besok bahkan bisa berlari karena dia merupakan alpha dominan.

"Meskipun begitu tapi omega-"

"Namanya Seungjun, dia memiliki nama. Jangan panggil dia begitu" Hyojin menyela ucapan Changyoon begitu saja karena agak risih mendengar temannya ini memanggil Seungjun dengan 'Omega gila' terus-menerus.

"Meskipun begitu, tapi Seungjun juga tidak boleh semena-mena padamu. Apalagi kamu juga alpha dominan yang bisa membalasnya kapan saja, kenapa kamu tidak membalasnya?"

"Seperti katamu, dia omega dan aku tidak mungkin membalasnya. Mungkin alpha lain akan melakukan hal itu, tapi aku tidak suka kekerasan Changyoon" Changyoon memutar bola matanya malas, temannya ini terlalu halus dan penyayang untuk seorang alpha, sangat berbeda dengan Seungjun yang sangar kasar dan juga kejam walaupun dirinya omega.

"Ngomong-ngomong, apakah Seungjun mengetahui jika kamu adalah alpha?" Hyojin sedikit berpikir. "Sepertinya tidak, aku selalu menekan feromon ku agar tidak menyakitinya" Lagi-lagi Changyoon terdiam, tidak mengerti lagi dengan jalan pikir Hyojin yang teramat mind blowing.

"Kamu bahkan terlihat seperti seorang masokis sekarang, jangan bilang kamu menyukainya?"

"Tidak tau, aku hanya tidak ingin menyakitinya, lagipula aku sudah tau mate ku siapa nantinya" Changyoon iri tentu saja, temannya ini istimewa jadi bisa tau mate nya siapa, sedangkan dirinya? Duh sedang menunggu alpha nya. Oh iya Changyoon ini seorang omega juga.

"Siapa mate mu? Apakah kamu pernah bertemu dengannya? Kenapa tidak-"

"Ssstt, aku masih belum siap memperkenalkan diriku padanya, menunggunya heat sepertinya menyenangkan Changyoon. Kami akan langsung mating pada pertemuan pertama" Changyoon memukul lengan Hyojin, ia lupa bahwa Hyojin ini tetaplah seorang alpha meskipun sifatnya begini.

Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di unit Hyojin. "Tidak perlu turun, aku sudah bisa berdiri kok. Terima kasih ya Changyoon" Hyojin keluar dari mobil Changyoon dan masuk ke unit nya setelah melambai pelan pada mobil yang menjauh itu.

Hyojin harus bersyukur kepada Moon Goddess karena dirinya ini adalah alpha dominan yang mampu meregenerasi diri dengan cepat. Jika tidak, mana bisa dirinya hidup hingga sekarang dalam rundungan Seungjun yang selalu menyiksa nya.

Setelah bersih-bersih diri, ingin sekali Hyojin memakan sesuatu. Karena isi kulkasnya habis dan kebetulan ini masih sore, ia memutuskan untuk membeli bahan makanan dan juga camilan untuknya. Hyojin keluar dari unitnya dengan Hoodie, celana, dan juga masker serba hitam. Hanya ada warna itu ngomong-ngomong di lemari pakaiannya.

Minimarket hanya berjarak 4 menit dengan berjalan, jadi Hyojin langsung pulang saja dari sana dan ingin sekali makan setelah itu mengerjakan tugas.

Di dalam perjalanan pulang, Hyojin samar-samar mendengar suara orang yang meminta tolong. Tentu saja karena ia sangat baik hati jadi ia mendekatkan diri pada asal suara, dan suara itu berasal dari gang kecil pojok disebelah minimarket.

"Omega manis, ingin kemana? Mari main-main dulu bersama kami" Hyojin melihat samar-samar ada sekitar 3 alpha yang memojokkan seorang omega disana.

"Lepaskan aku!!" Sang omega memberontak dari kumpulan alpha lapar ini, tidak bisa dirinya hancur disini bukan?

"Ayolah, kamu ini belum punya mate loh. Siapa tau dari kami bertiga ada yang menjadi mate mu"

"Jangan harap!! Dasar kalian alpha menjijikan. Lepaskan akuuu!!"

Ketiga alpha tadi kesal karena pernyataan menghina dari sang omega, mereka memojokkan lagi dirinya dan

"Hentikan" Ucap Hyojin dingin, ia mengeluarkan sebanyak mungkin feromonnya untuk menakuti alpha-alpha resesif ini. Ayolah, kasta nya lebih tinggi daripada mereka.

"Pergi dari sini sebelum kalian hancur di tanganku" Lanjutnya, karena feromon Hyojin begitu menyiksa untuk mereka, jadi mereka meninggalkan tempat tadi.

Dirasa aman, Hyojin berganti mengeluarkan feromonnya yang lebih ringan. Aroma yang menenangkan untuk omega yang tadi terpojok. Ia berjalan mendekati omega yang sudah terkulai lemas karena banyak menghirup aroma feromon yang menusuk tadi.

"Maafkan aku ya? Mari ku antar pulang" Hyojin berjongkok mensejajarkan dirinya dengan omega tadi. "Wangi citrus? Ka-kamu mate ku?" Tanya sang omega heran, ia terkesiap dan mendorong pelan Hyojin agar dirinya bisa berlari. Meskipun berdiri saja sudah sangat sulit untuknya, ingin sekali dirinya memeluk alpha nya dan menghirup aroma yang menenangkan itu, namun ego nya berhasil mengalahkan keinginannya.

"Teruslah berlari, kamu akan kembali padaku nanti" Hyojin juga bangkit dan tidak ambil pusing soal mate nya yang jelas-jelas menolak keberadaannya. Lebih baik ia memasak lalu makan.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang