24

35 7 5
                                    

Seungjun menggeliat pelan, ia mengusapkan hidungnya pada dada Hyojin. Ia mendongak dan mendapati Hyojin masih tertidur. Seungjun terkekeh melihat Hyojin yang sangat lucu ketika tidur, apalagi dengan bodohnya ia tidur dengan posisi duduk hanya untuk memeluknya. Sangat bodoh memang tapi Seungjun sangat menyukai kebucinan Hyojin padanya. Ia harus mulai menikmati nya karena atas saran Changyoon tentunya.

"Sayang bangun" Seungjun mencubit kedua pipi Hyojin secara bersamaan. Tidak hanya mencubit, ia juga memainkan pipi Hyojin yang memang lebih chubby darinya.

"Eumm? Hentikan" Hyojin menangkis tangan Seungjun yang berada pada pipinya. "Aku masih mengantuk" Hyojin kembali tertidur dengan memeluk Seungjun yang duduk diatas pangkuannya. Ia menyandarkan seluruh beban tubuhnya pada Seungjun.

Seungjun tertawa sambil menggerakkan tubuh mereka ke kiri-kanan agar alpha nya terbangun. "Sudah pukul 4 sore Hyojin, kita sudah tidur hampir 6 jam. Ayo makan aku lapar sekali"

"Panggil aku sayang lagi dan energi ku akan kembali, aku akan membuat sandwich untukmu" Bisik Hyojin yang benar-benar sudah tidak bisa tidur lagi karena Seungjun terus saja bergerak, namun ia belum melepaskan pelukannya.

"Eumm"

"Jika ingin menahan lapar-"

"Aku lapar sayang, bangun dan buatkan aku sesuatu untuk dimakan" Bisa dilihat jika wajah Seungjun mulai memerah, dia harus mulai terbiasa memanggil Hyojin begitu.

Hyojin melepaskan pelukannya dan mengecup bibir Seungjun, ia bahkan menggigit bibir bawahnya juga karena terlalu gemas. "Baiklah sayang, sandwich akan segera datang" Hyojin mengangkat Seungjun dan mendudukkannya pada kasur. "Mandilah terlebih dahulu lalu makan. Nanti malam kita akan double date dengan Changyoon dan Minkyun" Seungjun mengangguk patuh, ia pergi ke kamar mandi sesuai dengan keinginan Hyojin.

Hyojin pergi ke dapur untuk memasak. Dirinya mengambil beberapa bahan untuk isian sandwich nya, ia mengambil daging ayam cincang, selada, bawang bombai dan juga keju cheddar.

Ia mulai membubuhi daging ayam dan membentuknya menjadi kotak sebelum memanggangnya. Saat sudah selesai, dirinya mencuci bersih selada serta bawang bombai yang sudah ia iris tadi.

"Hei, kaos ku akan basah" Bagaimana tidak basah? Seungjun yang selesai mandi dengan rambut basahnya menempel pada punggung Hyojin dan mengusap-usap rambutnya disana. "Lagipula kamu juga akan mandi kan? Tidak masalah kalau begitu" Seungjun kembali melanjutkan aksinya dikala Hyojin mulai memasukkan isiannya pada roti tawar yang sudah ia siapkan.

"Mau timun?" Tanya Hyojin sembari menarik tangan Seungjun agar berpindah berdiri disampingnya. "Iyuhh, tidak mau. Aku tidak suka timun dan kamu harusnya sudah mengetahuinya"

"Tapi kamu suka timun milikku" Pernyataan Hyojin mendapatkan pukulan sayang dari Seungjun yang tidak lembut tentu saja. "Dasar mesum, sudah pergi mandi sana dan aku akan melanjutkannya. Hanya memasukkan isiannya saja kan? Dapurmu tidak akan terbakar" Seungjun mendorong Hyojin agar menjauh dari dapur.

"Aku akan membuatnya lebih tergila-gila padaku" Entah apa yang merasuki Seungjun setelah mendapatkan pencerahan dari Changyoon, dirinya mulai terobsesi untuk membuat Hyojin semakin jatuh cinta padanya.

Hyojin mandi dengan terburu-buru, ia sangat mengkhawatirkan Seungjun ngomong-ngomong daripada soal dapurnya yang hancur.

"Seungjun?" Panggil Hyojin pelan ketika dirinya sudah berada di dapur, keadaannya masih aman dan Seungjun baik-baik saja, untunglah. "Serius sekali sih?" Hyojin menghampiri Seungjun yang sibuk melakukan sesuatu di pantry dapur, bahkan panggilannya saja diacuhkan tadi.

"Hmm?" Hyojin sampai dibelakang Seungjun dan melingkarkan tangannya pada perut Seungjun. "Ihh, kamu mengejutkan ku. Aku sedang fokus"

Hyojin melihat tangan Seungjun yang bergerak untuk menata sandwich yang sudah jadi ke piring. "Lihatlah sangat indah kan? Ini adalah bentuk cintaku padamu Hyojin" Seungjun mendongak, menatap Hyojin dengan tersenyum. Dirinya telah selesai menghias sandwich tadi.

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang