"Selamat datang Bu" Seungjun membukakan pintu rumahnya agar Ibunya bisa masuk, Ibu mertuanya lebih tepatnya.
"Dimana Hyojin?" Tanyanya sembari melangkah masuk.
"Alpha? Sedang memasak sarapan. Aku akan mandi terlebih dahulu Bu, Ibu bisa ke dapur" Seungjun yang memang baru saja terbangun dari tidurnya meninggalkan ruang tamu untuk mandi.
"Hyojin, istrimu benar-benar pemalas. Dia baru bangun dan bahkan kamu yang memasak sekarang. Benar-benar tidak bisa diharapkan" Protes sang Ibu pada anaknya yang sedang memasak di dapur.
"Seungjun lelah karena kemarin bekerja hingga larut Bu, aku tidak tega membangunkan dirinya" Balas Hyojin tanpa menoleh pada Ibunya karena fokus memasak.
"Bekerja? Apa pekerjaan dan uang mu tidak cukup untuknya? Istri macam apa dia, pasti sangat boros"
Takk
Hyojin membanting pisau yang dipegangnya kemudian mengalihkan seluruh atensinya pada sang Ibu yang duduk di meja makan.
"Seungjun ingin melakukan apa yang dia inginkan, memang apa salahnya jika dia ingin meraih mimpinya? Menikah tidak akan menghambat Seungjun dan menjadikannya istri rumah tangga Ibu. Berhenti berdebat denganku atau pergi saja dari sini karena jujur saja Ibu menghancurkan pagi indah ku" Hyojin berbalik dan kembali pada kegiatannya.
Keduanya hanya diam karena atmosfer yang Hyojin timbulkan tidak bersahabat sama sekali.
"Apa yang bisa ku bantu Hyo?" Seungjun yang baru selesai mandi dengan rambut basahnya serta ada handuk kecil ditangannya menghampiri Hyojin bermaksud untuk membantunya.
"Selesaikan ini dan aku akan mengeringkan rambut mu sayang" Hyojin mengambil alih handuk kecil dan mengeringkan rambut Seungjun.
"Sepertinya setelah ini aku akan libur, aku sudah menyelesaikannya kemarin malam bersama Changyoon"
"Baguslah, istirahat yang cukup dan jangan sampai kamu sakit ya Seungjun"
Seungjun hanya mengangguk kecil dengan tangannya yang terus mengaduk nasi goreng. Karena Hyojin malas juga jadi ia hanya memasak itu, rencananya sih mereka berdua akan sarapan diluar saja tapi tiba-tiba Ibu Hyojin datang dengan mendadak.
Mereka makan dengan tenang, setelah sarapan Hyojin pergi bekerja sementara Seungjun menemani sang Ibu di ruang tamu.
"Seungjun, Ibu tau jika Hyojin tidak melarang mu melakukan apapun yang kamu inginkan. Tapi kita ini omega yang harus mengabdi pada alpha kita" Tidak ada Hyojin disini yang bisa mencegah dirinya mengomel tentu saja kesempatan yang bagus untuk mendoktrin Seungjun.
"Kalian sudah 4 tahun lalu bonding dan sudah setahun menikah. Apakah kalian tidak ingin meneruskan keturunan? Changyoon saja sudah mempunyai wolfie dan kalian kapan?" Seungjun berusaha tetap tenang dan menekan amarahnya kali ini. Sungguh, ia ingin sekali melempar sesuatu sekarang ini.
"Bukankah uang Hyojin juga sudah cukup untukmu? Kenapa harus repot-repot bekerja? Di rumah saja dan layani suamimu layaknya omega normal Seungjun" Alpha nya saja mendukung dirinya dan lagipula Seungjun juga mengabdi kok pada Hyojin.
"Hyojin tidak keberatan dengan keputusan ku Ibu..."
"Tentu saja karena dia sangat mencintaimu maka dari itu dia melakukan apa saja yang kamu mau. Tanyakan pada dirinya apa dia tidak ingin punya wolfie serta seluruh waktumu? Bisa saja dia mencari omega lain karena kamu terlalu sibuk. Ingatlah Seungjun, suamimu alpha dominan yang bisa mating dengan omega lain" Sudah cukup, dia tidak ingin mendengar kalimat Ibu Hyojin yang menjelekkan alpha nya begitu saja. Ia tau cinta Hyojin padanya sangat besar hingga tidak mungkin alpha nya melakukan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IV] Mine? Right
FanfictionMy first book about omegaverse with my fav couple. Hyojin (top) Seungjun (bot) bxb Kadang baku kadang enggak Happy reading~