10

52 9 0
                                    

"TIDAK BOLEH" Seungjun menghalangi pintu unit Hyojin demi mencegahnya pergi untuk menemui Changyoon. "Sweetie, aku hanya akan mengambil catatan sebentar saja dan kembali pulang" Hyojin mencoba memberi pengertian pada Seungjun, dirinya hanya akan keluar ke depan minimarket sebentar.

"Nanti Hyojin diambil Changyoon dan tidak kembali bagaimana? Tidak boleh Hyojin" Ini sudah hari keempat Seungjun heat dan manjanya masih sama dengan hari pertama. "Baiklah, aku akan memintanya kemari" Hyojin merasa tidak enak karena Changtoon menunggu terlalu lama karena Seungjun rewel. Ia menghubungi Changyoon agar langsung ke rumahnya saja.

"Ayo duduk sambil menunggu Changyoon" Hyojin duduk di sofa dan menyandarkan punggungnya, lelah sekali dirinya akhir-akhir ini karena mengurus Seungjun yang tidak mau jauh darinya. "Hyojin marah?" Seungjun duduk di samping Hyojin dengan perasaan campur aduk. "Tidak Seungjun, kapan aku marah? Kemari jika ingin dipeluk" Seungjun menggeleng pelan, feromonnya melemah karena dirinya murung.

Hyojin menarik paksa Seungjun ke pelukannya. "Aku tidak marah, sungguh" Tiba-tiba pintunya diketuk dari luar. Hyojin berdiri dan dipeluk dari belakang oleh Seungjun, dibiarkan saja karena ya Hyojin juga suka.

"Hai" Sapa Hyojin ramah setelah membuka pintunya. Changyoon memberikan catatan yang diminta Hyojin dan melihat sekilas omega yang sangat beruntung mendapatkan Hyojin. "Hei, aku temannya Hyojin. Bisa kita berkenalan?" Seungjun menggeleng, ia masih bersembunyi dibelakang Hyojin.

"Namanya siapa Jin?" 

"Akan ku jelaskan saat aku sudah masuk sekolah nanti, pulanglah dan terima kasih ya Changyoon" Jika Hyojin menjelaskannya sekarang, mungkin Changyoon akan menyerang Seungjun.

"Sampai jumpa Hyojin" Changyoon kembali ke mobilnya untuk pulang, tenang saja ia bersama bapak supir kok.

Hyojin masuk ke dalam kamarnya dengan Seungjun yang masih menempel padanya. Besok saja dia menyalin seluruh catatan Changyoon, hari ini ia ingin tidur cepat agar besok pagi bisa banyak menulis disaat Seungjun masih terlelap.

"Feromon mu mulai berkurang dari tadi sore, apakah heat nya akan segera berakhir?" Tanya Hyojin sesaat setelah merebahkan diri dengan Seungjun yang tidur disampingnya. "Sepertinya, aku juga tidak tau karena ini pertama kalinya untukku" Seungjun tersenyum bingung kepada Hyojin.

Selama 4 hari terakhir, Seungjun masih merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya di saat-saat tertentu. Setiap hari mulai membaik dan hari ini bahkan Seungjun belum merasakannya.

"Semoga segera berakhir ya, aku tidak tega melihat mu kesakitan seperti ini" Kenapa Hyojin selalu membuat Seungjun merasa sangat berharga? Sudah jelas bahwa Seungjun sendiri yang menolak kehadirannya.

"Masih tidak mau menceritakannya? Aku tidak memaksamu, tapi jika kamu tidak segera meluapkannya bisa saja heat mu bulan depan seperti ini lagi" Seungjun mendekatkan dirinya pada Hyojin, ia menyandarkan kepalanya pada dada Hyojin yang begitu nyaman untuknya.

"Eumm, aku belum siap. Maafkan aku" Hyojin hanya mengangguk, setidaknya ada waktu yang cukup hingga heat Seungjun berikutnya untuknya bercerita.

•••••

Hyojin terbangun di pagi hari tanpa Seungjun dalam pelukannya, inginnya dia menulis sejak tadi tapi kok malas bangun. "Sweetie?" Hyojin mencari keberadaan Seungjun dimana.

"AKU SEDANG MANDI" Teriak Seungjun dari dalam kamar mandi. Sepertinya heat nya sudah selesai, Hyojin jadi harus rela menunggu satu bulan lagi hanya untuk bisa memeluk Seungjun lagi. Apalagi setiap paginya Seungjun selalu menciumi dirinya di berbagai sisi, sebelum bangun pun dirinya tidak pernah lepas dari pelukan Hyojin sebelum Hyojin sendiri yang melepaskannya.

"Sepertinya aku harus sekolah hari ini" Hyojin memutar tubuhnya ke arah dapur untuk sarapan terlebih dahulu kemudian mandi.

Seungjun yang selesai mandi dan memakai kaos oversize Hyojin dan celana pendek selutut menemui Hyojin di dapur. "Heat ku sudah selesai" Ucapan Seungjun hanya diangguki oleh Hyojin yang membuat toast untuk mereka berdua.

Biasanya sih Seungjun akan langsung memeluknya, oh iya dia mungkin sudah kembali normal dan mungkin akan merasa aneh jika memeluk Hyojin.

Setelah Hyojin selesai, ia mendekatkan diri pada Seungjun. "Makanlah, aku akan sekolah hari ini. Kamu libur dulu saja dan baru masuk besok" Hyojin mengusak rambut Seungjun sesaat dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap.

"Hanya perasaanku atau memang feromon Hyojin sangat menyiksa?" Seungjun menggendikkan bahunya dan sarapan sesuai perkataan Hyojin. Apapun yang dimasak Hyojin sangat enak loh menurut Seungjun, karena gratis.

Setelah mandi dan bersiap pun, Hyojin masih mengacuhkan Seungjun dan fokus memakan sarapannya. Bukannya mengacuhkan, tapi dirinya tidak mempunyai topik lain dan takut akan dihiraukan makanya diam saja. Biasanya Seungjun yang akan mulai bergelayutan manja padanya, kali ini sangat berbeda.

"Hyojin, aku ingin pulang. Aku sudah berada disini selama 6 hari" Hyojin menatap Seungjun dengan sendu, apakah unit nya ini tidak nyaman hingga Seungjun ingin pulang?

"Baiklah pulang lah, ingin kuantar atau-"

"Tidak usah diantar, aku bisa pulang sendiri" Hyojin mengangguk, dia meninggalkan dapur untuk mengambil tas nya dan kembali kesana.

"Aku berangkat dulu, kuncinya bawa saja karena aku punya kunci lain" Hyojin mendekatkan wajahnya pada Seungjun dan

cup

Ia mengecup kening Seungjun sayang. Beruntungnya Seungjun tidak memukulnya karena mengecupnya secara tiba-tiba. Hyojin berbalik dan berjalan menuju pintu utama untuk keluar.

"Hyojin tunggu" Seungjun memegang lengan Hyojin yang akan membuka pintu. Hyojin berbalik dan menatap heran Seungjun. "Ada a-"

cup

Seungjun mengecup bibir Hyojin sekilas. "Sudah, pergi sanaaa" Seungjun mendorong Hyojin keluar dari unit itu dan menutup pintunya.

"Apa yang telah kulakukan?" Seungjun memukul pelan kepalanya sendiri, ia tidak bisa mengendalikan diri saat mencium feromon Hyojin yang menandakan dia sedih dan melakukan hal barusan. Sementara disisi lain pintu itu ada Hyojin yang tersenyum bahagia. Ia berangkat menuju sekolah dengan senyuman yang pasti tidak akan luntur dalam waktu dekat.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang