8

68 10 0
                                    

Sesi malam ini telah selesai, Hyojin merapikan segalanya sementara Seungjun melamun. Hyojin kira setelah ciuman yang tidak sengaja tadi hubungan mereka akan berkembang, tapi yahh biasa-biasa saja.

"Hyojin" Seungjun yang sempat melamun tadi menatap Hyojin dengan tatapan meminta. "Bolehkah aku menginap disini?"

Ingin sekali Hyojin bertanya, namun ia mengurungkannya, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. "Boleh kok, kamu boleh menginap disini" Tiba-tiba feromon manis Seungjun menguar di unit ini. "Terima kasih Hyojin" Seungjun tersenyum manis.

"Ayo tidur" Seungjun menarik tangan Hyojin hingga ia berdiri. Hyojin hanya mengikuti langkah Seungjun yang menyeretnya kearah kamar. Ini Seungjun atau Chris? Kenapa seperti ini?

"Chris?" Seungjun terdiam, ia berbalik dan menatap Hyojin kesal. "Ini aku bukan Chris" Seungjun mengerucutkan bibirnya kesal. "Benarkah?" Hyojin merasakan feromon Seungjun menjadi lebih kuat aromanya. Apakah Seungjun sedang heat? Karena Brandon tadi sempat memberitahu Hyojin bahwa heat Seungjun sebentar lagi saat Seungjun belum kesini.

"Iyaa, ini aku. Ayo tidur" Seungjun kembali menarik Hyojin. Setelah sampai di kamar, Seungjun melepaskan genggaman tangannya pada Hyojin dan langsung berbaring. Ia menepuk pelan ruang kosong disebelahnya agar Hyojin tidur juga.

Dengan ragu, Hyojin berbaring disebelah Seungjun. Baru saja ingin memejamkan matanya, Hyojin sudah dipeluk erat oleh Seungjun. "Suhu tubuhmu meningkat, aku yakin kamu heat" Hyojin menyamankan dirinya dengan menghadap Seungjun untuk memeluknya. Hyojin bersyukur dalam hati bahwa Seungjun membutuhkan dirinya.

"Hyojin, sangat panas disini" Hyojin bahkan kedinginan karena suhu air conditioner nya sangat rendah, jika lebih rendah lagi mungkin ia akan membeku disini.

Seungjun yang tidak kuat lagi dengan panasnya melepaskan atasannya. "Nahh begini agak sejuk" Seungjun kembali memeluk Hyojin dan memejamkan matanya.

"Hyojin, aku mau kepalaku diusap-usap" Hyojin mengangguk dan melakukan permintaan Seungjun. Ia tidak tahu menahu banyak sih soal cara untuk menghadapi omega yang heat. Hanya saja yang ia tahu bahwa omega itu butuh sentuhan alpha nya.

"Mau ciumm disiniii" Seungjun menunjuk bibirnya.

cup

"Mauu lagii, disini" Sekarang ia menunjuk keningnya.

cup

"Aku suka Hyojin" Hyojin hanya terkekeh mendengar confess mendadak dari omeganya, Hyojin hanya akan menunggu Seungjun mengatakannya saat benar-benar sadar dan bukan dalam keadaan ingin kawin seperti ini.

"Sudah basah Hyojin, ayo masuklah" Apa yang dimaksud Seungjun? Masuk kemana?

Hyojin yang akhirnya paham hanya menggeleng. Ia melepaskan paksa pelukan Seungjun dan keluar dari kamarnya, Hyojin juga mengunci pintu kamar itu.

Terdengar suara teriakan frustasi Seungjun dari dalam sana, lambat laun terdengar suara erangan erotis yang menandakan Seungjun memuaskan hasrat nya sendiri. Ingin sekali Hyojin membantu namun ia takut kehilangan kendali dan akan

"HYOJINN HIKS SAKIT" Hyojin yang mendengarnya buru-buru masuk dan melihat keadaan Seungjun yang sangat berantakan.

"Hyojinn" Panggil Seungjun frustasi dikala ia kesakitan. Ia sedang memegang perutnya sambil bersimpuh pada ranjang.

"Ada apa?" Hyojin menarik Seungjun ke dalam pelukannya dan mengusap punggungnya perlahan. "Sakit Hyojin, semua badanku rasanya sakit. Hiks" Seungjun menangis sesenggukan dalam pelukan Hyojin.

"Ku panggilkan dokter ya? Aku takut jika ada yang salah dengan heat mu" Hyojin yang masih memeluk Seungjun mendial nomor dokter pribadinya agar kemari dan melihat keadaan Seungjun.

Setelah pemeriksaan, Seungjun tertidur pulas karena mendapatkan suntikan bius.

"Hal yang bagus kamu tidak menuruti keinginannya untuk dibuahi Hyojin, ini heat pertamanya. Sangat telat memang untuk seorang omega sepertinya. Ini tipe heat yang menyakitkan, jika kamu menurutinya tadi maka omegamu hanya akan tersiksa"

"Heat yang menyakitkan?" Tanya Hyojin heran.

"Iya, sepertinya ada stress yang mendalam hingga heat nya tertunda selama 2 tahun dan tiba-tiba ia mendapatkannya setelah bertemu denganmu. Tubuhnya masih belum siap untuk heat Hyojin, dengan kata lain bertemu denganmu memaksanya untuk heat saat ini. Sebisa mungkin jangan tinggalkan dia, oh iya bisa kamu pancing dia untuk menceritakan seluruh hal yang membuat tubuhnya tersiksa. Dan yang paling penting, jangan buahi dia"

"Baiklah dok, aku mengerti. Tapi Seungjun akan baik-baik saja bukan?"

"Tentu saja, ini normal untuk seorang omega untuk heat, tapi heat ini berbeda, aku sudah menyiapkan beberapa suplemen untuknya. Pastikan dia meminumnya ya"

Hyojin hanya mengangguk dan mengantarkan dokternya untuk pulang.

Hyojin terjaga semalaman, ia sangat tersiksa melihat Seungjun seperti ini karena bertemu dirinya. Jika saja ia menahan waktu lebih lama hingga Seungjun siap maka omeganya sekarang tidak akan kesakitan.

"Hyojin" Panggil Seungjun pelan, Hyojin berada disampingnya sambil memegang tangannya. "Iya? Aku disini"

"Tidurlah, aku ingin dipeluk" Hyojin melihat kearah jam dinding, ini masih pukul 3 pagi sih jadi ia masih bisa tidur sebentar. "Baiklah, sini aku peluk" Mereka tidur sambil berpelukan. Oh iya Hyojin juga mengelus perlahan rambut Seungjun.

"Bagaimana keadaan mu? Lebih baik?" Seungjun hanya mengangguk dalam dekapan Hyojin. "Besok aku akan mengizinkan kita berdua agar tidak masuk sekolah"

Seungjun mendongak agar dapat melihat Hyojin. "Kamu sekolah saja, aku sudah baik-baik saja sekarang"

"Tidak Seungjun, ini heat pertamamu, aku ingin membantumu sebisaku" Karena gemas, Hyojin mengecup kening Seungjun yang masih hangat.

"Terima kasih, kamu sangat baik padaku" Seungjun kembali menunduk dan mengeratkan pelukannya.

"Tentu saja Seungjun, kamu adalah separuh hidupku. Mana mungkin aku jahat padamu" Ahh Seungjun sangat bersyukur karena Moon Goddess memberikannya alpha seperti Hyojin yang sangat mengerti dirinya.

Sepertinya hari-hari nya yang kelam akan berubah menjadi berwarna karena Hyojin.

.

.

.

.

To be Continued

[IV] Mine? RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang