#29 (1 Mei 2022) : Garis Akhir - Kembali Fitri

2 1 0
                                    

QS. Al-A'la [87] : 14-15

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

14. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),
15. dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

****

Hari terakhir Ramadhan-- insya Allah. Apa sih yang udah dicapai?

Idul Fitri atau lebaran dalam istilah Indonesia adalah momentum bagi umat muslim merayakan kemenangan. Kemenangan apa? Kemenangan karena berhasil menguasai dan mengendalikan hawa nafsu. Puasa sebulan itu bukan waktu yang sebentar. Puasa sebulan itu bukan berarti tanpa tantangan. Setiap orang punya tantangan yang berbeda dalam beribadah di bulan Ramadhan. Allah SWT Maha Adil, makanya Ramadhan itu nggak cuma ritual puasa tapi juga tempat menempa diri, membersihkan hati untuk renew diri sendiri menuju titik finis. Idul Fitri. Hari kesucian.

Apakah sudah seperti teori di atas?

Aku pribadi tidak berani mengatakan bahwa "Ya, aku berubah lebih baik. Ya aku sudah berhijrah." karena sejujurnya, aku belum sepenuhnya terlahir kembali. Apakah ini sebuah kegagalan dan tanda peringatan akan status celaka dikarenakan tidak berusaha lebih untuk introspeksi diri?

Hal yang seharusnya dilakukan oleh seseorang yang hendak berubah menjadi lebih baik adalah meninggalkan segala beban dan luka di tempat terbaiknya yaitu kenangan. Dan kenangan itu terletak di belakang dan tidak seharusnya ikut mengiringi langkah (Tere Liye). Ada sebuah keikhlasan yang sayang sekali aku belum mampu untuk berdamai dengannya. Segala kenangan buruk selalu terpatri di kepala dan entah karena bodoh atau disorientasi, tetap melekat di sana. Temanku pernah bilang, luka dan beban itu sebaiknya diterima sebagai apa adanya, jangan dilawan karena akan menambah perih pada luka dan mungkin sekali terus meradang. Statement ini yang aku belum bisa terima karena aku pikir, jika aku melupakan apa yang sudah tergores padaku dan luka yang tercipta sepanjang hidupku, aku akan jatuh pada kebodohan yang sama.

Namun karena aku melakukan sesuatu dengan masih membawa ganjalan ke mana-mana, maka hasil akhirnya pun kalau tidak ada sempilan di sana sini ya ada gompal di sana sini. Ketidaksempurnaan kadang tidak memberi apa pun kecuali ketiadaan rasa damai.

Apa yang sudah ku lakukan, ku ulas dan ku renungkan semoga saja tetap ada manfaat dan insya Allah diterima oleh Allah. Tinggal besok, aku akan berusaha menemukan definisi lain untuk bekal perjalanan aku menggapai tujuan.

Semoga kalian juga punya kesan baik tersendiri tentang Ramadhan tahun ini. Semoga apa yang sudah diusahakan sama-sama di bulan suci tahun ini, diterima oleh Allah SWT. Semoga cahaya berkah Ramadhan menyinari sepanjang tahun setelahnya. Dan semoga diberi kesempatan bertemu Ramadhan tahun depan.

Allahumma innaka 'afuwwun karim,
tuhibbul 'afwa fa'fu-anha.

Allahumma bariklana fi syahri ramadhan.

🕌

Catatan Ramadhan 1443 HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang