"Untuk seorang Lady yang ingin menjadi pendamping hidup seorang kepala klan, sepertinya attitude anda remedial." Ujar (name).
"Jaga ucapanmu, aku ini calon pendamping Lord klan Kamisato." Ujar Shikari.
"Baru calon, kan?" Ledek (name), "lagipula kenapa kau percaya diri sekali akan menjadi pendamping Ayato?" Ujar (name).
"Hah! Lihatlah siapa yang tidak sopan sekarang." Bentak Shikari.
Dan lagi-lagi, Ayato mendengar keributan di ruang tamu. Baru saja tadi pagi ia mendengar suara kegaduhan sekarang sudah ada lagi?.
Ayaka pun sedikit terkejut karna ada suara bentakan dari ruang tamu."Jaga ucapanmu, aku ini calon pendamping Lord klan Kamisato." Ujar Shikari.
"Baru calon, kan?" Ledek (name), "lagipula kenapa kau percaya diri sekali akan menjadi pendamping Ayato?" Ujar (name).
"Hah! Lihatlah siapa yang tidak sopan sekarang." Bentak Shikari.
"Ekhm." Deham Ayato dengan suara beratnya.
"Ayato. // Lord Ayato." Ujar (name) dan Shikari bersamaan.
"Lady Akasuki, ada apa anda datang kemari?," Tanya Ayato. "Aku hanya ingin menemui calon pengantinku." Jawab Shikari dengan percaya diri, dan menatap (name) dengan tatapan memandang rendah.
"Apa surat yang kukirim kurang jelas, Lady?" Tanya Ayato.
"Meskipun Lord Ayat–" ucapan Shikari terputus ketika Ayato menyelanya. "Kamisato." Ujar Ayato. (Name) menahan gelak tawanya ketika mendengar percakapan itu.
"Maaf, meskipun Lord Kamisato tidak ingin menjalin hubungan dan tidak tertarik dengan saya, saya tertarik dan ingin menjalin hubungan dengan anda." Ujar Shikari. "Dan saya akan membuat anda jatuh kepada saya." Lanjutnya.
Ayato mendengarkannya dengan seksama, kemudian berkata "oh begitu." Ujarnya.
"Benar, Lord Kamisato." Ujar Shikari. "Maka dari itu, apakah hari ini waktu anda luang? Saya ingin mengajak anda makan siang di salah satu restaurant yang ada di inazuma city." Lanjut Shikari.
"Haahhh..." Ujar (name) yang menguap, dia lelah mendengarkan obrolan yang tak berguna seperti ini. Ayato, Ayaka dan Shikari melihat kearah (name) karna sedikit kaget dengan aksinya.
"Ayato, apa aku boleh pergi sekarang?, Kau pergilah bersamanya." Ujar (name) yang sengaja memanggil Ayato dengan nama aslinya.
"Ah, maaf Lady Akasuki. Saya sudah memiliki janji untuk menjadi tour guide Lady (name) untuk hari ini. Jadi mungkin kapan-kapan saja." Ujar Ayato.
"Kalau begitu aku dan Ayato pergi dulu. Sampai jumpa adik kecil," ujar (name) dan meng-pat pat kepala Ayaka.
Ayaka yang mendapatkan perlakuan dari (name)pun sedikit kaget, seolah mengerti tindakan yang di lakukan (name) Ayaka mengikuti permainan (name).
"Sampai jumpa, Kak (name). Hati-hati di jalan!," Ujar Ayaka.
Shikari yang melihat itupun sedikit terkejut, ada apa ini? Sebenarnya siapa orang ini? (Name), (name)... Dari klan mana???
Akhirnya Ayato dan (name) pergi dari Kamisato estate untuk pergi ke Amakane Island.
Sekiranya agak jauh dari kediaman Kamisato, (name) tertawa.
"Hahaha, untuk pertamakalinya aku merasa puas tertawa. Tadi itu sungguh penampilan yang tak terduga." Ujar (name) sembari mengusap air matanya karna tertawa cukup lepas.
"Gemas," barin Ayato.
"Kamu sangat menikmatinya, huh?." Ujar Ayato. "Tentu saja," jawab (name) dengan bangga.
"Kau tau saat dia bilang 'aku ini calon pendamping Lord Klan Kamisato' aku merasa ingin tertawa di depannya." Ujar (name). "Aku heran kenapa pakaiannya begitu norak, banyak pernak-pernik dan begitu banyak aksesoris di tubuhnya." Lanjut (name).
"Lalu saat dia memanggilmu 'Lord Ayato' tapi kau langsung menyelanya dengan 'Kamisato', sungguh aku ingin melepaskan tawaku saat itu juga." Lanjut (name) dengan menirukan beberapa adegan yang terjadi. Ayato hanya tersenyum mendengarkan cerita dari (name).
"Dan kau tau saat aku memanggil namamu dan kau memanggil namaku, ekspresi Lady Akane begitu kesal. Tapi entah kenapa aku menikmatinya," ujar (name).
"Beruntung kau juga mengikuti alur permainanku, begitu juga adikmu. Tolong sampaikan terimakasihku kepadanya karna sudah mengikuti alur yang sudah ku buat," ujar (name) dengan di susuli gelakan tawanya.
"Aku baru pertama kali melihatmu seperti ini," ujar Ayato. "hm?" Bingung (name).
"Biasanya kamu selalu tak berenergi dan wajahmu selalu datar dan tidak perduli dengan lingkungan sekitar." Lanjut Ayato. "Ah... Mungkin karna sudah beberapa minggu aku bersama dengan Kakaku, aku jadi tertular sifatnya." Jawab (name). "Dan juga karna ini adalah kau," lanjut (name).
"Huh?," Bingung Ayato, apa maksudnya?
"Ahh, Kau tau tidak, saat itu Kakaku Miko bertemu dengan seseorang plagiat novel tapi orang itu tidak mengaku. Dan kau tau apa yang ia lakukan?" Ujar (name) mengalihkan obrolan, dan Ayato memberikan tatapan 'apa?'.
"Kakaku langsung membuatnya tak berkutik dan mengakui semua kejahatannya dengan sentruman dan kata-kata pedas." Jawab (name). Ayato yang mendengar itupun bergidik ngeri, ternyata Seorang 'Sly fox' yang ia kenal begitu mengerikan.
"Hahaha.... Aku merasa kasihan dengan orang yang ceritanya di plagiat. Padahal mereka susah payah membangun semuanya tapi, orang itu tiba-tiba datang dan mem-plagiat cerita mereka." Ujar Ayato, dan (name) menganggukan kepalanya.
"Benar sekali, Kakaku bilang mereka semua tidak punya otak untuk berpikir makanya mereka menjadi seorang plagiat." Ujar (name).
"Baiklah, sudahi percakapan ini. Kita sudah sampai." Ujar Ayato. "Wahhh... Pohon sakuranya banyak juga disini," ujar (name) terpukau.
"Benar sekali, kalau begitu mari kita jalan ke dalam." Ajak Ayato, dan mendapat anggukan tanda setuju.
(Name) melihat bahwa benar, disini banyak sekali orang yang jualan macam-macam aksesoris dan juga makanan khas inazuma.
"Lord Kamisato dan...." Ujar Penjual makanan khas inazuma. "Yae," jawab (name). "Lady Yae. Silahkan di coba," ujar penjual tersebut.
"Lord, Apa ini mochi? Tapi kenapa warnanya beda?" Tanya (name), bertanya tentang makanan berwarna merah.
"Ah, itu namanya Sakura Mochi, Lady. Rasanya enak." Ujar Ayato. (Name) pun mencicipinya.
"Mhm... Kenyal dan manis, apa didalamnya ada kacang?" Tanya (name) dan mendapat anggukan dari Ayato, dan (name) mulai menghabiskan sakura mochinya.
"Lalu ini apa?," Tanya (name) melihat beberapa tusuk warna-warni. "Ini namanya Dango, mau mencobanya?" Tanya Ayato, dan (name) menganggukan kepalanya.
"Baiklah, silahkan M'lady." Ujar Ayato memberikan setusuk Dango kepada (name). "Ewnakk!," Ujar (name) yang mulutnya masih penuh dengan Dango. "Jangan berbicara saat mulut penuh, Lady." Ujar Ayato.
"Mawu gak? Nwih," Ujar (name) dan tak menghiraukan ucapan Ayato, (name) menyodorkan Dango yang ada di tangannya. Tanpa berkata apapun Ayato langsung memakan Dango milik (name). "Enak kan??" Ujar (name). "Mhm..." Ujar Ayato.
Ehe <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfic"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...