Sakura membuang belatinya dan mulai mengeluarkan energi element nya, dan mulai menyerang (name) dengan kekuatan Visionya.
"Waduh gawat," batin (name)
"Hey, pelan-pelan dong nyerang-nya." Ujar (name). "Di pertarungan tidak ada kata pelan. Sampai musuh mati, baru kau berhenti." Ujar Sakura, yang lagi-lagi mengirimkan (name) banyak sekali serangan, dan pada akhirnya mengenai lengan (name).
(Name) sedikit merintih, gila juga dia bertarung dengan orang yang sedang marah. Kekuatannya bisa melebihi egonya, tapi (name) iri, disaat Sakura yang dipenuhi egonya ingin membunuh (name), tapi di sisi lain Sakura bisa mengendalikan kekuatannya.
"Ha~, aku sangat iri padamu." Ujar (name). "Benar, sudah seharusnya kamu begitu." Jawab Sakura.
Pertarungan masih berlanjut. (Name) masih mendapatkan begitu banyak serangan, dan juga sesekali (name) mengirimkan serangan kepada Sakura.
Karna tempat ini lumayan jauh dari pemukiman, suara mereka bertarung tidak terdengar. Jadi kalau (name) ingin meminta tolongpun akan susah.
"Aku benar-benar kesal padamu, aku sangat ingin membunuhmu. Aku sangat ingin kau mati!" Ujar Sakura.
"Jangan dong! Aku masih mau hidup, tau." Jawab (name). "Berisik!" Ujar Sakura.
"Eh, santai dong." Ujar (name). Sakura mengeluarkan kekuatannya dengan skala besar. (Name) pun mengikutinya, membuat beberapa kristal untuk dibuat sebagai tameng agar serangannya tidak mengenai tubuhnya.
"Fyuhhh, untung sempat waktunya." Ujar (name), tapi itu tak berlangsung lama. Sakura langsung menyerang (name) lagi dan lagi.
"Staminanya sungguh....." Batin (name)
"Hey, bisakah kita berhenti disini saja? Aku lelah loh." Ujar (name). "Aku tak perdulu kau lelah atau tidak. Aku hanya ingin kau mati." Ujar Sakura.
"Haaaaa~ kenapa kau sangat menginginkan aku mati si," ujar (name). "Karna kau merebut semuanya! Dari dulu kau hanya seorang penghancur!." Ujar Sakura.
"He?, Begitu kah? Padahal kan sudah kubilang jika Ayato menyukaiku itu bukan salahku." Balas (name). "Dan lagipula untuk apa dia menyukaimu?" Ujar (name).
Sakura marah. Sangat marah. Dia menggunakan burst miliknya, electro. Itulah kekuatan Sakura, dia mulai menghujadi beberapa burst yang bisa dikatakan sakit. Banget.
(Name) terkena cukup banyak dari serangan itu, sedangkan Sakura? Dia hanya kedinginan karna kekuatan (name) yang membuat sekitar mereka menjadi lebih dingin.
Tubuh (name) sekarang bisa dikatakan cukup parah, dan kepalanya pun berdarah akibat serangan element dari Sakura. "Aku tak tau kenapa orang-orang bilang aku tak harus menggunakan kekuatanku yang satu ini. Tapi, karna aku dalam kondisi yang mendesak. Aku akan memakainya." Ujar (name).
"Kau pikir aku perduli?!" Ujar Sakura.
(Name) mulai menggunakan kekuatannya, tubuhnya seakan terangkat ke atas, dan sekitar mereka menjadi lebih dingin dari selebelumnya, genangan air yang ada didalam sana mulai membeku, butiran salju mulai berjatuhan, diluar dan didalam Goa.
Semakin lebat, dan semakin lebat. Darah yang ada di wajah (name)pun membeku, dan dipipi (name) terdapat Es akibat dinginnya suhu yang dia keluarkan.
"Apapun yang terjadi nanti, kuharap kau tidak menyesal." Ujar (name). Dan melakukan serangan kristal es yang begitu besar dan tingkat kepadatannya benar-benar padat.
Kekuatan (name) sekarang sudah full, tapi akankah Sakura menyerah dan mati? Haha. Tentu tidak. Jangan bermimpi. Kekuatan Sakura lebih diatas (name).
Kekuatan full milik (name), hanyalah ½ dari kekuatan Sakura. Yang berarti Sakura lebih unggul. Jadi (nane) harus menggunakan trik jika ingin dirinya selamat dari pertarungan ini.
Sakura mulai mengeluarkan kekuatan aslinya, ruangan menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Sungguh mengerikan, dua orang yang begitu kuat di negri ini sedang bertarung demi seorang pria. Sungguh bodoh.
Sedangkan disisi lain...
"Salju? Awan petir?? Apa... Yang terjadi... Tidak mungkin kan..." Ujar Ei, dan langsung pergi mencari sumber utama dari mana kekuatan ini berasal.
Ayato sedang berada di balkon rumahnya, sesekali menunggu bawahannya melapor. Sudah 40 menit dari Ayato memberikan perintah, tapi anak buahnya ini belum kembali.
Ayato melihat butiran salju mulai turun, "eh? Salju? Kenapa aku merasa familiar dengan ini, seakan inazuma pernah mengalami musim salju." Ujar Ayato.
"Sebentar... Inazuma bukan negri yang termasuk untuk musim salju, kan? Lalu salju ini datang dari mana?" Ujar Ayato.
"Lapor, Tuan!" Ujar bawahan Ayato. "Akhirnya kau kembali, bagaimana? Apakah (name) aman?" Tanya Ayato.
"Izin menjawab, Tuan. Lady sedang berada di suatu tempat dan sedang berkelahi dengan seseorang. Sepertinya Lady butuh bantuan." Ujarnya.
"Apa?! Meskipun aku yakin dia bisa mengalahkannya tapi aku juga tidak bisa diam saja. Aku akan pergi, tolong tunjukan jalannya." Ujar Ayato.
"Baik, tuan." Ujarnya, dan langsung kembali menuju tempat (name) dan Sakura bertarung.
Sakura kembali mengeluarkan burst kekuatannya, sungguh itu sangat menyakitkan. Segesit apapun (name) menghindar, tapi tetap saja dia terkena serangannya.
"Oy! Crit mu kenapa sangat tinggi sekali! Ini sakit loh!" Teriak (name) yang ikut mengeluarkan burst, dan tepat mengenai kepala Sakura yang menyebabkan kepalanya sedikit robek dan mengeluarkan darah.
Sakura tidak terima, dan kembali menyerang (name) dengan brutal, sungguh (name) sangat lelah. (Name) lagi-lagi terkena serangan dari Sakura. Terus saja, terus sampai (name) kehabisa staminanya.
"Staminaku habis..." Batin (name) yang menyebabkan salju disekitarnya memudar, dan menghilang.
Sakura yang melihat kesempatan datang padanya, kembali berlari kearah (name) dan memegang perut (name) [Kayak signora ke Venti]
"Harusnya kau dari tadi saja begini, karna kau harusnya tau posisimu. KAU itu lemah." Ujar Sakura.
Hi, komen sewajarnya ya! No toxic please? Kalau ada komen yang menurutku kurang pantas, maaf banget aku harus hapus komennya, makasi.
Btw sy makin oleng ke manusia sy, ap sy batalkan sj fanfic kazuha-nya dan lanjut simp manusia yh?? ini serius btw
Next chap : ntar, pas scara drip marketing 🤝🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfic"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...