⚠️Kinda 18+⚠️
Yang bawah umur absen dulu sini, biar aku gak kebablasan (gaakan si)
"Gak boleh makan Thoma, kamu punya aku. Kamu makan aku aja, jangan Thoma." Ujar Ayato.
"Eh?" kaget (name), pa maksut? Padahal dia cuma bercanda aja tadi sama Thoma.
"gak boleh sama Thoma...." Gumam Ayato yang masih dalam posisi memeluk (name), dan sedikit manja.
"Ini kenapa jadi manja?, Lupa ya kalo kamu itu seorang kepala dari Kamisato?" Ujar (name), Ayato yang tadinya menyembunyikan kepalanya dipelukan, kini mengeluarkannya dan menatap wajah (name).
"Emang kalo aku manja sama kamu gak boleh? Yaudah sana pulang aja." Ujar Ayato, ngambek ceritanya. Dan langsung melepaskan pelukannya, menarik selimut hingga ke kepalanya dan langsung berbalik membelakangi (name).
"Lah... Ini sebenarnya yang cewek siapa si? Bukannya yang harusnya gini itu cewek?" Batin (name).
(Name) cuma diem aja, dia merhatiin Ayato yang lagi didalam selimut. Beberapa menit tidak ada yang berbicara, dan Ayato mulai berfikir kalo (name) beneran pulang. Akhirnya Ayato membuka Selimutnya dan langsung berbicara.
"(Name) kamu beneran pulang?" Tanya-nya yang masih membelakangi (name).
"Nggak?, Abis kamu lucu kalo lagi ngambek." Ujar (name). "Nanti makan ya, biar cepet sembuh." Lanjut (name). Dan Ayato yang mendengar suara (name) sedikit malu.
Ya gimana gak malu? Dia tiba-tiba manja bahkan sama orang yang dia baru kenal sebentar.
Akhirnya Thoma datang membawa makanan, bubur, buah dan minum.
"Terimakasih Thoma, semoga harimu selalu menyenangkan." Ujar (name) tersenyum kepada Thoma.
"Sudah tugas saya Lady, Terimakasih kembali. Semoga hari anda juga menyenangkan." Ujar Thoma membalas ucapan (name) dan tak lupa senyum softboy yang mampu mengikat hati para wanita.
"Haha, semoga saja. Tapi sepertinya hariku agak sedikit berbeda karna aku mengurus bayi besar." Ujar (name). Ayato yang mendengar itupun langsung mengambil bubur yang ada di tangan (name) dan langsung memakannya.
"Aku bukan bayi!" Ujar Ayato. (Name) yang melihat itupun sedikit tertawa, "akukan gak bilang kalo kamu itu bayi besarnya?" Ujar (name).
Benar juga, malu sih tapi yang lalu biarlah berlalu.
"Kalau begitu saya pamit dulu, semoga Lord cepat sembuh." Ucap Thoma, "hm Terimakasih, thoma." Ujar Ayato, dan Thoma pergi dari kamar.
Ayato memakan bubur buatan Thoma, enak sih... Banget malah... Namun (name) yang sedang memakan buahpun langsung berdiri.
Ayato yang melihat itupun bingung, ada apa? (Name) langsung menatap Ayato dengan wajah yang sedikit panik. Dikiiitt doang tapi tetap saja terlihat.
"Aku lupa, semalam aku langsung keluar tanpa berpamitan dengan Kaka." Ujar (name). "Oh," balas Ayato dan menaruh mangkuk bubur yang hampir habis.
(Name) yang mendengar itupun sedikit kesal, ini masalah yang lumayan sulit. Dan dia hanya membalas dengan 'oh'?
"Baiklah, aku harus pulang. Terimakasih atas semalam dan pagi ini. Semoga cepat sembuh." Ujar (name) dan langsung bergegas untuk pergi. Ayato yang melihat itupun langsung menarik tangan (name) yang membuat (name) jatuh di kasur Ayato.
"Aw, kenapa?" Ujar (name). "Kiss dulu..." Ujar Ayato.
"Hah?" Bingung (name). "Biar cepet sembuh, kata orang-orang kalo di kiss bakal cepat sembuh." Ujar Ayato. "Emang kamu mau aku nanti di hujat karna tidak menyelesaikan tugas dan kepentingan negara karna aku sakitnya gak sembuh-sembuh? Kamu tega ya." Lanjutnya.
(Name) yang mendengar itupun langsung mengecup pipi Ayato. "Cepat sembuh, Lord." Ujar (name) dan langsung beranjak dari kasur. Namun lagi-lagi Ayato menarik tangan (name) dan jatuh lagi dikasur Ayato.
Sebelum (name) berbicara, Ayato lebih dulu mengeluarkan suara.
"Itu namanya kecup, bukan cium. Kalau cium itu gini" ujar Ayato menempelkan bibirnya ke bibir (name) dan menutup matanya. (Name) tentu kaget dengan perlakuan Ayato namun ia tidak bisa bereaksi apapun dan malah mencoba untuk menikmati waktu berdua, dan (name)pun ikut menutup matanya.
Awalnya sih cuma menempelkan bibir, tapi Ayato mulai melumat (anjir... aku gak nyangka aku nulis ginian cuma buat ni alur cerita) bibir (name) dengan lembut, Ayato menggelitikan (name) yang membuat (name) membuka mulutnya, yang membuat Ayato lebih banyak akses untuk menjelajahi mulut (name).
(Name) tidak membalas, jujur saja. (Name) tidak tahu bagaimana berciuman. Ayato berhenti, (name) sedikit bingung ada apa?
"Balas," ujar Ayato. Dan melakukannya lagi, (name) yang tidak tahu bagaimana caranya, langsung mengikuti saja alur yang dibuat Ayato. Ternyata ini, yang namanya berciuman?
Lalu, seketika pintu kamar Ayato terbuka. Memperkihatkan Ayaka, Thoma, dan tentu saja Akasuki Shikari orang yang sangat menginginkan Ayato.
(Name) langsung kaget, dan berniat melepaskan ciuman mereka, tapi Ayato malah memegang wajah (name) dan tak membiarkannya. Biar saja orang tahu, (name) itu hanya miliknya! Hanya milik Kamisato Ayato! Bukan Thoma ataupun si Albedo!.
Ayaka langsung menutup matanya, begitupun Thoma yang memalingkan wajahnya, sedangkan Shikari? Dia sudah kesal dan langsung masuk kekamar Ayato, menarik (name) dan menamparnya dengan kencang.
(Name) agak kaget saat Shikari tiba-tiba menariknya lalu menamparnya, (name) sih santai aja ya, walau sebenarnya agak perih.
"Akasuki Shikari!" Teriak Ayato. "APA?!" Balas teriak Shikari.
"Apa-apaan anda menampar calon istri saya!" Ujar Ayato.
Ngab...
Minggu depan kan bannernya kazuklee ya... Bantu doain ya semoga dua bocil itu pulang... Ak cuma punya 30IF + rate-off plssssss 😭IYA GADA SAD ENDING KOK, SERIUS!! MAKANYA BANTU DOAIN 😭👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfiction"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...