Precious Fox [7]

3.6K 626 94
                                    

"Lady Yae," ujar Ayato.

"Lord Kamisato." Jawab (name), dan menghilangkan crystal es yang ingin (name) serang kepada penjaga. "Bisakah kau didik mereka dengan benar?! Pecat saja mereka, mereka tidak becus dalam menanggapi tamu dan malah berbiacara yang tidak pantas." Kesal (name) dan langsung masuk ke Kamisato Estate. Ayato yang mendengar itupun sedikit kaget, ditambah lagi dengan (name) yang tiba-tiba masuk ke kediamannya.

"Temui saya nanti malam di ruangan saya. Saya ingin mengurus Lady Yae terlebih dahulu." Ujar Ayato dan meninggalkan penjaga tersebut.

"Lady Yae," ujar Ayato. (Name) baru saja ingin menyelamkan diri di kolam kecil milik Kamisato, namun Ayato memanggilnya jadi ia tidak bisa menjalankan aksinya.

"Apa yang ingin Lady lakukan?" Tanya Ayato yang sempat melihat (name) ingin memasuki kolam tersebut. "Panas," jawab (name). Ayato sempat kaget dengan jawaban (name)

Lalu Ayato tertawa mendengar jawaban tersebut. "Hahaha Lady, walaupun panas anda tidak bisa memasukan diri anda ke kolam tersebut. Mari masuk," ujar Ayato, dan (name) mengikuti perintahnya.

Sampailah mereka di ruang kerja milik Ayato, dan Ayato menyuruh (name) untuk duduk.

"Maaf untuk masalah di gerbang tadi, saya berjanji kejadian tersebut tidak akan terulang lagi." Ujar Ayato. "Tidak masalah, untung saja kau datang tepat waktu, jika tidak kau sudah kehilangan satu penjaga milikmu." Balas (name).

"Haha, kalau begitu mau minum sesuatu?" Tanya Ayato. "Boleh, apa saja," balas (name).

"Thoma," panggil Ayato, dan orang yang bernama Thomapun datang.  "Bisa tolong bawakan kami Teh?" Lanjutnya dan di angguki oleh Thoma.

"Ah iya, ada gerangan apa seorang Lady Yae kemari?" Tanya Ayato.

"Ah, aku hanya ingin mengembalikan jas milikmu dan berterimakasih karna sudah membawaku ke Shrine dengan selamat, dan maaf merepotkan." Ujar (name), dan memberikan tas isi jas yang tadi di bawanya.

"Ah tidak masalah," jawab Ayato. Thoma datang dengan teh di nampan. Dan pergi.

"Diminum dulu, Lady bilang tadi panas kan? Ini es teh manis, jadi dingin." Ujar Ayato.

"Sudahku bilang jangan panggil aku 'Lady'." Ujar (name). "Haha, maaf itu kebiasaanku." Balas Ayato. "Udah tau," balas (name) dan meminum esteh manis. Ingin sekali Ayato memukul wajah (name), tapi sayang wajahnya terlalu lucu untuk menjadi samsaknya.

"Shuumatsuban," ujar (name). "Ya?" Bingung Ayato.

"Sepertinya aku bertemu salah satu Shuumatsuban saat di perjalanan. Dan sepertinya dia tertidur." Ujar (name). "Benarkah? Dimana?" Tanya Ayato.

"Tidak jauh dari sini," ujar (name). "Tapi bagaimana kamu tau kalau itu salah satu tim Shuumatsuban ku?" Tanya Ayato, "dan kamu tau darimana mengenai Shuumatsuban?" Lanjutnya.

"Aku diberitahu oleh Kakaku. Sepertinya nama Shuumatsuban itu Sayu, karna dari ciri-cirinya mirip dengan yang di ceritakan Kakaku." Jawab (name). "Ahh Sayu, dia memang suka tidur dimanapun. Dia bilang ingin tinggi, tapi dia selalu tertidur dan dia selalu bilang tidur bisa membuat tinggi." Ujar Ayato.

"Benarkah? Siapa yang memberitahunya seperti itu?" Ujar (name). "Entahlah, aku juga gak tau." Jawab Ayato.

"Apa dia juga immortal? Aku melihatnya memiliki ekor, sepertinya ekor miliknya sangat lembut..." Tanya (name). "Ah... Dia manusia, itu hanya aksesoris," jawab Ayato.

"Eh? Ada ya aksesoris seperti itu?" Tanya (name). "Banyak, kuping kucing juga ada." Jawab Ayato.

"Apa kau memilikinya?," tanya (name) lagi. "Apa?" Tanya balik Ayato.

"Kuping kucing, bisakah aku melihatnya?" Ujar (name) yang sekarang matanya berbinar-binar dan bahagia. "Aku... Tidak punya," jawab Ayato, terlihat raut kecewa di wajah (name) membuat Ayato sedikit tertegun dan merasa bersalah, seharusnya ia tak berbicara seperti itu.

"Tapi sepertinya banyak yang jual," ujar Ayato. "Dimana?" Tanya (name).

"Amakane Island, disana mereka menjual aksesoris khas inazuma dan aksesoris modern lainnya." Jawab Ayato. "Oh, kebetulan sekali aku ingin kesana. Kalau begitu aku harus pergi." Ujar (name).

"Tunggu, Aku ikut bersamamu." Ujar Ayato. "Kau ada urusan disana?" Tanya (name). "Tidak, aku hanya ingin ikut saja. Karna pasti kamu tidak tau tempatnya, kan?" Ujar Ayato.

"Gak salah sih, tolong tunjukan jalannya." Ujar (name), dan Ayato sedikit tertawa mendengarnya. "Kenapa kau ketawa? Apa ada yang lucu?" Bingung (name).

"Tidak, bukan apa-apa." Ujar Ayato.

/Drag (suara pintu dibuka kencang, gatau suaranya gimana)

"KAKAK!" teriak Ayaka. Ayato dan (name) yang mendengar itupun sedikit terkejut dan melihat kearah Ayaka. "Ada apa, Ayaka?" Tanya Ayato.

"Ah, maaf mengganggu. Saya tidak tau jika anda memiliki tamu, silahkan dilanjutkan." Ujar Ayaka membungkukan badannya.

"Tidak apa, lanjutkan saja. Aku akan tunggu di depan," ujar (name) dan langsung keluar ruangan, dan menutup pintunya.

"Siapa itu? Seingatku Lady Akasuki...." Ujar Ayaka.

"Memang bukan Lady Akasuki, kok?" Ujar Ayato. "Lalu itu siapa?," Tanya Ayaka. "Lady Yae (name). Adik dari Lady Guuji Yae Miko." Jawab Ayato.

"Eh? Lady Guuji memiliki seorang adik? Aku baru tau." Ujar Ayaka. "Aku juga, aku bertemu Lady Yae dua minggu kemarin. Dan ini kali ke-3 kami bertemu." Ujar Ayato.

"Eh? Seperti itu..." Ujar Ayaka. "Oh iya, ada yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Ayato.

"Ah iya aku sampai lupa, Lady Akasuki ada di ruang tamu katanya ingin bertemu dengan kakak." Ujar Ayaka. "Ah begitu, baiklah. Terimakasih sudah memberitahuku." Ujar Ayato.




Meanwhile di ruang tamu :

(Name) baru saja keluar dari ruangan Ayato, dan baru ingin keluar menuju taman depan rumah.

"Maaf, kau siapa ya?" Ujar seorang perempuan.

"Cantik sih, tapi tetap cantikan aku." Batin (name).

"Halo? Kenapa malah melamun? Kau tidak mendengarku? Kau siapa? Ada urusan apa dengan Lord Ayato? Kenapa kamu abis keluar dari ruangannya?" Tanya perempuan itu.

"Kau sendiri siapa? Apakah sopan bertanya hal pribadi dengan seorang yang belum dikenal? Apa seorang Lady sepertimu tidak pernah belajar sopan santun?" Ujar (name).

"Aku Akasuki Shikari, calon pendamping Lord Ayato." Ujar Shikari. (Name) memperhatikan penampilan Shikari dari atas sampai bawah. Penampilannya terlihat, Norak.

"Untuk seorang Lady yang ingin menjadi pendamping hidup seorang kepala klan, sepertinya attitude anda remedial." Ujar (name).













Njay, attitude nya remedial

Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang