"Begitu...." Ujar Miko, ia bingung harus memberi penjelasan apa, karna memang itu adalah ingatannya, ingatan (name) dan Ayato sebelum sebuah bencana datang.
"Mungkin kamu kelelahan, lebih baik kamu tidur saja. Kamu dengar besok kamu ingin mengantar Klee dan Kakaknya bukan?," Ujar Miko dan di angguki oleh (name).
"Selamat malam, kak." Ujar (name). "Selamat malam." Ujar Miko.
Lalu (name) tidur, Miko langsung masuk ke kamarnya, dia mulai berfikir lagi dan lagi, dia tidak ingin usahanya sia-sia seperti dulu. Bahkan ini sudah yang ke-3 kalinya, Miko harap yang ke-3 ini tidak akan berakhir seperti sebelumnya.
"Ingatanmu yang lama mulai bermunculan, ya? Aku harap setelah kamu mengingatnya dan jika suatu hari bencana datang lagi ke Inazuma kamu tidak mengorbankan diri lagi."
"Kamu tau, aku sedih melihatmu terus kehilangan lelaki yang kamu cintai. Walaupun sebenarnya aku juga mencintai lelaki yang sama denganmu, tapi aku tau dan aku mengerti tidak akan ada posisi untukku di hatinya."
"Karna sejak dulu, kamu lah pemenang di hatinya. Bukan aku. Maaf sudah membuatmu mati di perang yang tak diinginkan. Aku dulu dibutakan oleh cinta tapi sekarang tidak lagi, aku akan selalu membahagiakanmu."
"Ini adalah kesempatan terakhir untukmu dan aku untuk hidup, maka dari itu aku mohon... Jangan seperti dulu lagi." Ujar Miko, dan langsung tidur.
"Apa maksudnya?? Kaka... Menyukai siapa?" Gumam (name) yang ternyata sedari tadi didepan kamar Miko.
(Name) bangun dari tidurnya dan langsung pergi ke kamar Miko, karna dia masih kepikiran soal ingatan tadi siang. Tapi ketika (name) mendengar ocehan Miko, (name) memutuskan untuk mendengarkan.
(Name) bingung, apa maksud dari kata-kata sang kakak. Dan memutuskan untuk pergi ke chinju forest, tempat dimana ia bisa tenang.
"Pertempuran, ingatan yang hilang, Apa maksudnya?" Gumam (name) yang sekarang sedang duduk disalah satu spot kesukaannya.
"Kesempatan terakhir hidup, jangan melakukannya lagi."
"Bencana inazuma, mencintai orang yang sama, apa maksudnya?" Gumam (name).
"Aku akan memikirkannya nanti, sekarang aku harus istirahat. Sepertinya aman disini, dan lingkungannya cukup nyaman." Ujar (name) yang langsung merubah dirinya menjadi Rubah, dan tidur.
Sedangkan disisi lain.
"Kak," ujar Ayaka. Ayato yang malam ini masih bergelut dengan tho– ekhm maksudnya dengan pekerjaannya kini melihat kearah adiknya.
"Ada apa, Ayaka?" Tanya Ayato, dan melanjutkan aktivitasnya. "Itu... Gimana ya bilangnya." Ujar Ayaka bingung.
"Berbicaralah yang jelas, Ayaka." Ujar Ayato. "Baiklah, tadi aku bertemu dengan Lady Akasuki." Ujar Ayaka. Ayato langsung berhenti dari pekerjaannya, dan langsung fokus kepada Ayaka yang berbicara, seolah tau, Ayaka langsung melanjutkan perkataannya.
"Dia bilang jika dirinya akan menikah dengan kaka, makanya dia bilang juga ingin dekat denganku dan dia bilang juga dia sangat mencintai kaka dan kaka juga mencintainya. Tapi aku tidak suka dengan sikapnya." Jelas Ayaka.
"Dia seakan-akan menjadikan kaka hak miliknya, padahal kaka sendiri tidak tertarik padanya sama sekali. Dia bilang dalam waktu dekat ini pasti kaka dan dia akan menikah." Lanjutnya. Ayato yang mendengar pun hanya senyum menanggapi.
"Kenapa kaka tersenyum seperti itu?" Tanya Ayaka bingung.
"Tidak apa-apa, hanya dua hal yang perlu kamu ketahui, Ayaka. Pertama, dia tidak mencintaiku melainkan obsesi kepadaku, bagaimana aku bisa tau? Dari awal dia kemari itu sudah terlihat jelas bahwa dia tidak mencintaiku di arah yang romantis." Jelas Ayato.
"Dan hal kedua, aku TIDAK pernah sekalipun mencintainya. Karna sudah ada orang yang menempati hatiku, dan tempat itu akan tetap menjadi miliknya, bukan orang lain." Lanjut Ayato, ia langsung bangun dan menutup pekerjaannya dan berniat untuk keluar.
"Kaka mau kemana?" Tanya Ayaka. "Aku ingin keluar mencari angin sebentar. Tidurlah Ayaka, jangan sampai kamu sakit." Ujar Ayato dan langsung keluar rumah.
Pasti orang-orang (readers) sudah tau Ayato akan pergi kemana, karna itu memang tempat yang biasa Ayato datangi ketika situasi apapun yang terjadi.
Ayato sekarang sudah sampai di Chinju forest, dan mulai berjalan santai sembari menikmati indahnya pekarangan bunga, dan suara air disana.
Namun matanya kini menangkap sebuah... Ermm seekor(?) Rubah.
"Golden fox, itu pasti Lady (name)." Ujar Ayato dan langsung menuju tempat dimana (name) tertidur.
"Sudah kedua kalinya kamu tidur diluar, ya. Untung saja yang datang aku, bukan orang lain. Jika itu orang lain mungkin kamu sudah di jual." Gumam Ayato.
Dia melihat kearah anting yang masih terpasang ditelinga milik (name). "Cantik, terus dipakai ya. Sayang." Gumam Ayato.
Ayato langsung mengambil (name) dengan hati-hati karna takut dia membangunkan (name).
Ayato langsung duduk dan mencari tempat yang sedikit lebih aman dari tempatnya sekarang, ketika sudah menemukan tempat, Ayato langsung duduk dan menaruh (name) di pangkuannya, mengelus-elus (name) dengan lembut, memeluk (name) seakan (name) miliknya dan tidak boleh di ambil orang lain. Dan tanpa sadar dirinya tertidur.
Pagipun tiba, (name) mulai merasa ada yang aneh dengan tempatnya tertidur.
"Hangat," ujarnya ketika ia mulai sadar namun masih dalam mata yang terpejam. Seperkian detik kemudian (name) membuka matanya, dan melihat ada tangan yang menjaganya.
(Name) sedikit bingung, lalu (name) mulai sadar sepenuhnya, ia kenal aroma tubuh ini, Ayato. Lalu ia melihat kearah Ayato, dan benar saja itu memang Ayato.
(Name) memiringkan wajahnya, sebenarnya kenapa Ayato ada disini? Dan juga kenapa dia membawanya kemari dan malah tidur disini?
Karna sekarang matahari mulai terlihat (name) mengubah bentuknya menjadi manusia, di pangkuan Ayato. Sekali lagi di PANGKUAN Ayato.
Namun tetap saja, itu tidak membangunkan Ayato. Sepertinya dia sangat lelah, itulah dugaan (name) sekarang.
(Name) melihat wajah Ayato yang begitu tenang ketika tertidur dan tampa sadar mulai memegang wajah ayato lembut dengan tangannya. Beberapa menit berlalu (name) masih terus melakukan kegiatannya, melihat Ayato dengan fokus yang tinggi, mengusap wajah Ayato dengan sangat lembut tanpa sadar jika Ayato mulai terbangun dari tidurnya.
"Selamat pagi," gumam Ayato yang masih dalam posisi menutup matanya, dan langsung memeluk (name) dengan erat, menaruh kepalanya di ceruk leher (name) dan kembali tertidur disana.
(Name) sebenarnya cukup kaget, namun karna tidak ada gerakan dan hanya ada napas yang teratur (name) sudah menebak jika Ayato kembali tidur.
"Sepertinya aku harus dalam keadaan seperti ini beberapa menit, aku tidak tega membangunkannya." Batin (name)
Uwaduuuu
Jangan lupa VOTE-nya ya, sayang <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfiction"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...