"Sepertinya aku harus dalam keadaan seperti ini beberapa menit, aku tidak tega membangunkannya." Batin (name)
Detik berubah menjadi menit, dan menit berubah nenjadi jam. Kenapa Ayato belum bangun juga? Ini sudah 2jam sejak (name) memutuskan untuk tidak membangunkannya.
Lalu tanpa aba-aba lagi, (name) memanggil nama Ayato dengan lembut, supaya dia bangun dari tidur gantengnya.
"Hey, Tuan Kamisato yang terhormat. Apa anda tidak ingin bangun? Lepas pelukannya, emang anda tidak ada pekerjaan?. Bagus sih kalo gaada, anda bisa melanjutkan tidur di rumah." Oceh (name).
"Halo, ada seorang gadis cantik yang mengajakmu berbicara loh?," Kesal (name) karna Ayato gak bangun-bangun. Alhasil dia mencoba untuk menepuk-nepuk wajahnya, namun yang dihasilkan malah...
"Ayato... Kamu... Demam," gumam (name). Dan mulai mencoba melepaskan pelukan Ayato, entah kenapa Ayato memeluknya sangat erat jadi (name) agak susah melepaskannya.
"Hdhh, untung aja bisa. Kamu gak mau bangun nih? Kamu sakit loh, aku bantu jalan ya?" Ujar (name) tapi Ayato tidak menjawabnya. "Kamu ini pura-pura tidur atau tidur beneran? Ayatooo???," Lanjutnya. (Name) mulai agak panik karna daritadi tidak ada jawaban dari Ayato.
Lalu karna ia tak mau Ayato kenapa-kenapa, (name) langsung menggendong Ayato ala bridal-style dan membawanya ke Kamisato estate karna kebetulan yang paling dekat adalah kediaman Ayato.
(Name) sedikit berlari karna keadaannya sekarang sedikit panik, jadi ia sampai lupa bahwa ia adalah perempuan.
Sedangkan Ayato yang sekarang pura-pura tidur, terkejut dengan tingkah (name) yang tiba-tiba menggendongnya. Padahal niatnya ia akan bangun jika (name) memberikan sebuah kecupan, namun yang didapat berbeda dari yang di bayangkan.
"Memang benar, ekspektasi tak sesuai dengan realita... Mau ditaro dimana wajahku setelah ini... Dia... Menggendongku... Aku sangat malu...." Batin Ayato, dan memutuskan untuk membuka matanya.
"(N-name)... apa yang kamu lakukan..." Ujar Ayato, "kamu demam, dan kamu tadi pingsan. Makanya aku bawa kamu, kamu harus cepat-cepat diberi pengobatan. Sabar ya, bentar lagi sampai." Jawab (name).
"Hey... Turunkan aku... Aku bisa sendiri, kok." Ujar Ayato. "Gabisa, kamu lagi sakit dan sebentar lagi sampai." Jawab (name).
"(Name)... aku laki-laki loh..." Ujar Ayato. "Iya tau, aku perempuan loh" balas (name) yang di akhiri dengan tawa.
"Astaga... Kenapa tertawa? Apa yang akan di katakan pengawal dan penghuni rumahku jika melihat aku di gendong oleh seorang perempuan." Ujar Ayato. "Maka dari itu, tidurlah lagi." Balas (name).
Ayato tidak bisa berkata-kata lagi, dia sebenernya bisa ngelawan tapi entah kenapa dia malah nyaman berada diposisi yang seperti ini. Jadi dia memutuskan untuk mengikuti apa kata (name), Pura-pura tidur.
Saat sampai didepan Kamisato estate, penjaga mulai melirik (name) dan Ayato aneh, 'bukannya kebalik, ya?' pikir mereka, tapi mereka menyingkirkan pemikiran itu, lalu bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi.
"Oy pengawal, Ayato demam tinggi. Bisa tolong panggil dokter untuk memeriksanya? Aku akan pergi kedalam supaya Ayato bisa istirahat dikasurnya." Ujar (name), dan di angguki oleh para pengawal.
(Name) langsung nyelonong masuk, dan Thoma tak sengaja melihat mereka, lalu ia memutuskan untuk mendekat.
"Lady, Lord apa... Yang terjadi?" Bingung Thoma. "Ah Thoma, kan? Bisa tolong ambil bahan kompres gak? Ayato demam." Ujar (name).
Thoma yang mendengar itupun langsung pergi dan mengambil barang yang diminta oleh (name).
"Kamarmu yang mana?" Bisik (name). "Lurus, belok kanan, pintu kiri paling ujung," bisik Ayato yang masih memejamkan matanya.
(Name) langsung membawa Ayato kekamarnya, dan menidurkannya dikasur.
"Padahal demamnya gak terlalu parah," ujar Ayato. "Gak parah apanya? Panasmu tinggi." Balas (name) mengambil selimut dan memakaikannya ke Ayato.
"Tapi ya gak usah sampai gendong aku kayak gitu juga kan? Malu tau..." Gumam Ayato, "kapan lagi di gendong (name)." Balas (name).
"Ya gak gitu..." Pasrah Ayato, dan (name) sedikit tertawa karna sekarang Ayato pasti malu. Ya gimana gak malu? Harusnya AYATO yang MENGGENDONG (name), ini malah sebaliknya.
Pintu terbuka memperkihatkan Thoma dan Ayaka, mereka berdua mulai masuk kekamar dan terlihat wajah khawatir mereka.
"Ya ampun kaka... Kaka darimana aja coba? Pulang-pulang demam pula..." Ujar Ayaka.
"Sshhh Ayaka, nanti saja bertanya-nya, sekarang kompresannya mana?" Tanya (name).
"Ah, ini Lady." Ujar Thoma, "terimakasih Thoma." Ujar (name) dan senyum kepada Thoma. Thoma yang di senyumin sama (name) kaget plus deg-degan.
Ayato yang ngeliat itu gak tinggal diem dong, Ayato langsung peluk pinggang (name) dan menyembunyikan wajahnya di sana, (name) emang kebetulan lagi di duduk di pinggir kasur Ayato.
"Hey, lepasin dulu. Mau sembuh gak?" Ujar (name), dan Ayato melepaskan pelukannya.
"Kak. Aku sebenarnya ingin bersama Kaka sampai sembuh, tapi sekarang masih banyak tugas... Jadi aku harus mengerjakan tugasku terlebih dahulu..." Ujar Ayaka, dan diangguki oleh Ayato.
"Ka– Lady (name), aku nitip Kaka ya." Ujar Ayaka. "Haha, kaka juga gapapa kok, dan tentu saja. Kamu bisa bekerja dengan santai karna aku akan menjaga kakamu," ujar (name), Ayaka pergi, dan (name) mulai mengompres Ayato.
"Nah, diam saja sampai sembuh. Oh iya Thoma, bisa tolong bawakan bubur? Ayato belum makan pagi." Ujar (name). "Kamu juga belum makan," Timpa Ayato.
"Haha~" tawa (name). "Jangan ketawa!" Ujar Ayato.
"Lady mau makan apa?" Tanya Thoma, (name) menampilkan senyuman jahilnya. "makan kamu aja gimana?" Ujar (name).
Ayato yang mendengar itupun menatap sinis Thoma, dan kembali memeluk (name) dengan posesif. (Name) agak kaget tiba-tiba dipeluk gitu, tapi harus tetap cool.
"Buah aja gapapa kok," ujar (name) dan diangguki Thoma. Dan akhirnya Thoma kedapur dan mempersiapkan makanan untuk Ayato dan (name).
"Gak boleh," gumam Ayato. "Apanya?" Tanya (name).
"Gak boleh makan Thoma, kamu punya aku. Kamu makan aku aja, jangan Thoma." Ujar Ayato.
"Eh?"
Wehh, terimakasih atas 19k readers dan 3.78k votes nya yak.
Buat readers yang belum vote, tolong votenya kak, atau buku ini besok hilang dari liblary 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfiction"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...