"Sejak kapan dia menulis surat?," Ujar Ayato. "Lalu kenapa dia mengubah bentuknya menjadi rubah?!," Bingung Ayato. "Tapi lucu sih, gapapa. Tskr." Lanjut Ayato dan langsung berjalan kerumahnya.
Beberapa menit berlalu, akhirnya Ayato sampai dikediamannya. Namun siapa sangka, Shikari masih ada disana menunggu kedatangan Ayato.
Ayaka yang mendengar langkah kaki Ayato pun langsung berlari menuju kakanya.
"Kak, Lady Akasuki tidak mau pulang sejak kaka pergi." Ujar Ayaka. Ayato mengerutkan dahinya. "Dia tidak pulang?" Tanya Ayato, dan Ayaka menganggukan kepalanya.
"Aku sudah menyuruhnya untuk pulang dan datang lagi nanti jika ingin bertemu kakak, tapi dia tetap memaksa ingin menunggu." Ujar Ayaka. "Aku ingin mengusirnya tapi– bukankah itu terlalu jahat?" Lanjut Ayaka.
"Jadi kamu membiarkannya tetap tinggal, hm?" Ujar Ayato, mengelus kepala Ayaka. "Baiklah, mari kita masuk dan bertemu Lady Akasuki." Ujar Ayato.
"Lady Akasuki." Ujar Ayato. "Ah Lord Aya– Kamisato." Ujar Shikari.
"Ada apa? Kenapa masih disini?" Tanya Ayato. "Aku menunggu kepulangan anda, Lord." Jawab Shikari.
"Kenapa?," Tanya Ayato. "Saya hanya ingin bertemu dengan anda." Ujar Shikari. "Hanya itu?," Tanya Ayato.
"Sudah saya bilang sebelumnya, saya ingin mengajak anda untuk makan bersama, tapi hari ini anda tidak bisa. Jadi apakah besok anda bisa?" Tanya Shikari.
Ayato diam dan menatap Shikari dengan tatapan dingin. "Saya akan melihat jadwal lebih dulu. Sekarang Lady pulang saja. Thoma, tolong antar Lady Akasuki pulang." Ujar Ayato, dan Thoma datang untuk mengantar Shikari.
"Kenapa bukan anda saja yang mengantar saya? Kenapa harus Thoma?" Tanya Shikari.
"Sudah dikasih hati, malah minta jantung." Batun Ayaka.
"Saya sibuk dan harus kembali bekerja. Tadi banyak pekerjaan yang tertunda karna saya pergi. Jadi sekarang saya ingin menyelesaikan pekerjaan saya." Jelas Ayato.
"....Baiklah, kalau begitu tolong anda kirimkan surat kepada saya, agar saya tau kapan kita bisa makan bersama. Aku pergi dulu." Ujar Shikari dan Thoma mengikutinya dari belakang.
Ayato dan Ayaka melihat Shikari pergi dari kediaman Ayato. Dan akhirnya mereka berdua bernapas lega.
"Akhirnya.... kenapa dia ingin sekali denganmu sih, kak." Ujar Ayaka.
"Aku juga tidak tau, Ayaka. Mungkin karna aku tampan?" Bangga Ayato. "Ah iya, ini Hadiah dari Lady (name) untukmu. Dan dia juga berterimakasih karna sudah mengikuti alurnya." Ujar Ayato dan memberikan tote bagnya kepada Ayaka.
"Eh? Sama-sama. Tapi disini ada dua box, kak. Ada suratnya juga." Ujar Ayaka. "Disini tertulis untukku dan untuk kaka." Lanjutnya.
"Baiklah, berikan kepadaku. Aku akan membuka dan membacanya setelah aku menyelesaikan pekerjaanku." Ujar Ayato dan masuk keruangan kerjanya.
Ayaka melihat kakanya masuk keruangan kerjanya, dan Ayaka memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan membuka hadiah yang diberikan oleh (name).
Saat sudah sampai kamar, Ayaka membuka box tersebut dan melihat ada aksesoris bando telinga kucing. Dan Ayaka sedikit bingung dengan ini, tapi dia menyukainya karna dia sama sekali tidak mempunyai aksesoris telinga kucing.
Lalu Ayaka melihat surat yang di kirim (name) untuknya.
'Halo, Lady Kamisato Ayaka.
Aku membelikan ini untukmu karna kupikir itu akan lucu jika kau memakainya. Mari bertemu saat hari terakhir festival dan memakai bando ini bersama-sama. Jika kakamu tidak ingin memakainya, paksa dia atau bawa bando miliknya dan berikan padaku, biar aku yang memaksanya.'"A-ah... Jadi Lady Yae (name) memberikan telinga kucing kepada kakak juga, ya? Yahhh... Kupikir aku tau reaksinya akan seperti apa..." Ujar Ayaka dan mencoba telinga kucing tersebut dan melihatnya di cermin.
"Hm? Apakah ini cocok untukku?" Tanya Ayaka. "Tapi telinga kucing ini bagus sekali, aku akan menyimpannya dengan baik." Ujarnya dan bersiap untuk tidur.
Sedangkan di ruangan kerja Ayato.
"Pada akhirnya aku harus bergadang untuk menyelesaikan ini, huh?" Gumam Ayato.
Beberapa jam kemudian, akhirnya dia menyelesaikan pekerjaannya. Sungguh, pekerjaan kali ini sangat banyak karna sebentar lagi akan ada Irodori festival yang akan di laksanakan di Ritou. Ayato melihat kearah ujung meja kerjanya, hampir saja ia lupa untuk membuka hadiah dari (name).
"Baiklah, karna tugasku selesai aku harus membukanya, kan?" Ujar Ayato dan mengambil box hadiah tersebut. "Ah suratnya..." Gumam Ayato dan membuka surat lalu membacanya.
'Hai Lord Kamisato Ayato. Aku pikir ini hadiah yang pas untukmu karna kau yang memperkenalkan ini kepadaku. Dan juga karna kau bilang bahwa kau tidak punya jadi aku pikir kenapa tidak aku yang berikan supaya kau punya. Oh iya, Jangan lupa dipakai saat hari terakhir festival Irodori, karna Aku dan Adikmu juga akan memakainya. Jika kau tidak mau, hmm....? Sepertinya aku harus melakukan sesuatu.'
"Hah? Apa maksudnya? Jangan bilang kalau dia membelikanku......"
Ya, benar. Telinga kucing berwarna biru senada dengan warnanya.
"Yang benar saja..., Apa kata orang-orang jika aku memakainya saat festival...." Ujar Ayato. "Yahh tapi tidak apa, hadiah ini akan ku simpan dengan baik. Karna aku tidak akan memakainya juga....." Lanjutnya.
Dikediaman (name).
"Kakak belum pulang?" Tanya (name) yang baru sampai di kediamannya. "Belum, Lady. Mungkin agak sedikit malam Lady Guuji akan pulang." Jawabnya.
"Oh, baiklah terimakasih. Kalau begitu aku kekamar dulu." Ujar (name) dan mendapat anggukan dari sang pelayan.
"Jadi... Apa ini isinya?" Ujar (name) dan segera duduk di tempat tidurnya dan mulai membukanya.
"Dia bilang sih katanya cocok denganku, apa itu benar???" Lanjut (name) dan membukanya, ternyata ada anting yang terlihat sangat mewah.
Cr : pin
"Wahhh, kapan dia membeli ini? Memangnya di penjual tadi ada yang seperti ini, ya?" Bingung (name).
"Ah, tapi yasudahlah. Anting ini sepertinya mahal, karna ada permata di tengahnya... Mungkin saat festival aku akan memakainya." Ujar (name) dan menaruh antingnya di tempat yang aman supaya tidak rusak.
"Tapi...Cara pakai anting itu gimana?" Bingung (name). "Ah nanti ku tanya Kakak saja. Aku sedikit lelah sekarang," ujar (name) dan memutuskan untuk tidur memulihkan energinya.
Uwaduuuu....
Udah dikasi hadiah aja, kira-kira dikasih cintanya kapan, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfic"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...