"Itu kan, yang kamu inginkan? Akhir yang bahagia untuk sang karakter utama." Ujar Ayato.
"Aku sudah mengikuti keinginanmu yang terakhir itu. Apa kamu senang, hmm?" Lanjut Ayato.
"Buku ini sudah banyak yang beli, kamu tau tidak, aku sedikit tertawa ketika melihat ekspresi mereka yang tiba-tiba berubah, senang ke sedih lalu kesal." Ujar Ayato, yang di selang dengan kekehannya. "Andai kamu masih ada di sampingku, apakah aku akan melihat senyumanmu yang begitu candu itu?" Ujar Ayato, melihat kearah nisa yang bertuliskan nama dari wanita yang sangat ia cintai.
"Semoga bahagia disana, ya?, You're will be my one and only, no one can replace you in my heart. You're my Precious Fox. Sampai jumpa di kehidupan berikutnya." Ujar Ayato, mengelus lembut batu Nisan yang ada di hadapannya. Dan meninggalkan buket bunga yang sangat cantik disana.
Saat Ayato memberikan Coklat dan permen, sayu pergi pulang ke rumahnya.
Baru 3menit sayu meninggalkan kediaman Kamisato, sekarang dia balik lagi ke kesana. Wajahnya terlihat bingung.
"Kenapa? Apa jatah coklat dan permennya kurang?" Tanya Ayato. "Iya, aku baru selesai mengeceknya", jawab Sayu.
Lalu Ayato kembali memberikan coklat dan permen lagi kepada sayu. "Tapi selain itu, kenapa bongkahan kristal es yang diberikan Lady (name) mencair?" Tanya Sayu.
"Kristal es apa, Sayu?" Tanya Ayato. "Kristal yang diberikan Lady (name) kepadaku, mencair! Apa Lady (name) baik-baik saja?," Tanya Sayu.
Ayato sebenarnya tak ingin memberitahukan ini kepada Sayu. Tapi bagaimanapun juga Sayu harus tau kebenarannya.
"Sayu, Lady (name) pergi. Ke tempat yang sangat jauh... Sekarang dia sudah menjadi bintang yang bersinar dilangit. Dan dia bilang, 'aku sangat menyayangimu, Sayu. Sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya, ya?'." Ujar Ayato.
Sayu tidak bodoh. Dia tau apa yang Ayato maksud, Sayu mulai meneteskan air matanya, berteriak meneriaki nama (name). Ayato merasa kasihan dengan Sayu. Walaupun pertemuan (name) dan Sayu sangat singkat. Tapi Ayato tau, (name) sangat menyayangi Sayu, begitupun dengan Sayu.
Miko? Dia mengurung diri dikamar semenjak kejadian dia menghajar (name) habis-habisan, ah bukan Miko, tapi alternya. Dia stress dan frustasi karna ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menyelamatkan (name) tapi semua sia-sia karna Sakura mengambil alih tubuhnya tanpa kesadaran Miko sendiri.
Yae publishing, kini bukan Miko yang mengelola tapi asistennya. Miko yang terpuruk tak akan bisa berkonsentrasi dalam menangani hal bisnis. Jadi semuanya di kerjakan oleh asisten nya.
Ei, dia sedih, kecewa, kesal, marah. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Lagi-lagi dia kehilangan orang yang dia sayangi. Semua sudah terjadi dan semuanya hanya akan jadi andai. Pada akhirnya semua orang hanya bisa mengikhlaskan.
Pada akhirnya tidak ada yang bisa disalahkan dan yang dilakukan hanya bisa mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.
—🦊💧—
Kembali pada saat (name) diobati
Dokter melakukan hal yang paling baik, untuk kesembuhan (name). Setelah selesai Ayato dan (name) berdua dikamar, sesekali mengobrol, dan menanyakan apakah sakit? Dia butuh sesuatu?
Sungguh Ayato saat ini sangat amat overprotective kepada (name)."Ayato, bisakah kamu mengabulkan permintaan terakhirku?" Tanya (name). "Apa?" Tanya Ayato.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Fox 【Kamisato Ayato X Readers】
Fanfiction"Lady... apakah kamu.... tidur?" Ujar Ayato melihat ke arah (name) yang tertidur. Rambutnya yang panjang, membuatnya jatuh ke wajah (name) yang menutupi sebagian wajahnya. Ayato mencoba untuk menyingkirkan rambut (name) dan menaruhnya di telinga (na...