Prakkk
Jeno membuka pintu kamar mereka tak santai, ia menatap Karina tajam.
"Apa yang sudah kau lakukan pada Jina?"
"Aku menghukumnya, kau tidak lihat ulahnya, dia memecahkan piring lalu memegahkan guci dan merobek syal milikku" ujar Karina menatap sekeliling kamar mereka.
Jeno menatap Karina tak percaya,"Hanya karena hal itu kau mengurungnya di kamar mandi?!! Kau benar-benar sudah gila Karina. Ibu macam apa kau hah?!!"
"Kau harus berhenti memanjakannya, aku menghukumnya karena dia salah"
"Tapi kau tidak seharusnya menguncinya di kamar mandi yang gelap!! Kau tau dia takut kegelapan, kau sudah keterlaluan Karina"
"Berhentilah memanjakannya, dia menjadi pembuat onar, dia membuat masalah setiap hari"
Jeno menatap Karina jengah, "Apa kau tidak pernah berpikir sebab Jina menjadi seperti itu hah?"
"Itu karena dia sangat manja, melakukan semua hal semaunya, dia tidak pernah dewasa dan serius dalam melakukan semua hal, itulah kenapa dia selalu membuat masalah" ujar Karina
Jeno menghadap ke arah istrinya, "Kenapa kau selalu menyalahkan Jina atas semua perubahan yang terjadi padanya, apa kau tidak sadar Karina, kita berpengaruh besar pada perubahannya. Dan berhentilah mencoba merubah Jina menjadi seperti apa yang kau mau, biarkan dia menjadi dirinya sendiri"
"Manja, pembuat onar dan selalu bergantung pada orang lain? Kau mau dia menjadi orang seperti itu?"
"Jina bukan pembuat onar Karina" ujar Jeno penuh penekanan menatap Karina tajam
"Lalu dia apa kalau bukan pembuat onar? Membuat masalah setiap hari, dia bahkan merepotkan semua orang setiap saat. Berhentilah memanjakan anak itu, kehadirannya sangat merepotkan orang lain, apa kau tidak sadar, semua orang muak dengan tingkah Jina yang seperti anak kecil"
"Jaga bicaramu Karina" ujar Jeno mengepalkan tangannya emosi.
"Aku bicara dengan jujur, berhentilah memanjakannya, dia sudah besar dan tidak perlu bertingkah menjijikkan"
Jeno mengepalkan tangannya, ucapan Karina benar-benar membuat emosinya memuncak.
"JAGA BICARAMU PADA PUTRIKU!!! AKU TIDAK PEDULI, BIARKAN DIA MANJA, BIARKAN DIA BERGANTUNG PADAKU KARENA JINA ANAKKU!! DIA PUTRIKU!!" bentak Jeno pada Karina
"K-kau..." Karina tak menyangka Jeno akan berteriak dan membentaknya.
"Jangan menyebut putriku sebagai pembuat onar Karina, aku mungkin tidak bisa hidup tanpamu tapi kau tidak akan melihatku hidup tanpa putriku" ujar Jeno lalu berjalan pergi namun langkahnya tertahan saat mendengar ucapan Karina.
"KAU PIKIR AKU MELAKUKAN SEMUA INI UNTUKKU?!! AKU MELAKUKAN SEMUA INI UNTUKNYA" teriak Karina marah
"Kenapa kau tidak mengerti juga?!! Aku hanya ingin dia bisa hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain, aku tidak suka anak yang manja dan selalu merengek meminta segala hal pada orang lain"
Jeno mengepalkan tangannya, ia lalu menghempaskan vas bunga lainnya yang ada di kamar mereka.
"Berhenti sebelum aku menyakitimu Karina" Ujar Jeno mencoba mengontrol emosinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
FanfictionKelanjutan cerita kehidupan rumah tangga sebuah keluarga bahagia Jeno dan Karina yang memiliki anak kembar bernama Jino dan Jina. Dua anak kembar tidak identik dan berbeda gender itu hidup dengan berbagai perbedaan. Jino si sulung yang terlahir 15 m...