Hai pren!
Jangan lupa follow Instagram :
@sofiwl06_
@wp.sofiwul
@mellyprisil23
@boy.wlm
@ziat.syahputra
@ Shafa.aaura
@reno.stiwn
@nadia_slvia
@selvi_yamma
@marce_lljulio@prissilaliza
@Sadewa.drizga
@daysioktavia_
@tania_Syaquin (Instagram baru)
@malvi_julio
@abimanyu.stwnJangan lupa difollow ya pren, kalian bakal tau keseharian mereka seperti apa hehe...
---------------
"Tidak ada seseorang yang benar benar menetap, mereka hanya singgah lalu pergi begitu saja."
°Prissila Chintyaliza by Sofi wulandari.
•••••
Sadewa kini telah tiba di London, namun yang membuatnya bingung sekarang, dimana Sila tinggal? Negeri seluas ini apakah ia bisa mencari Sila?
Namun dengan tekatnya ia meminta alamat sila kepada Daysi, dan untng saja Daysi tahu rumah nenek buyut sila karena waktu duduk di bangku SMP Daysi pernah ikut sila ke London untuk mengunjungi nenek buyut nya.
Dan tak butuh waktu lama kini Sadewa telah tiba di mansion milik nenek buyut sila, mansion ini sangat megah dan indah, namun yang membuatnya bingung, mansion ini sangat sepi, bahkan tidak ada menjaga di luar.
Sadewa berjalan perlahan sambil menenteng tas nya di pundak, ia kemudian memasuki gerbang utama karena gerbang itu nampak terbuka lebar, namun saat telah tiba di depan pintu, Sadewa terkejut karena banyak penjaga dan para asisten rumah tangga yang pingsan, entah mereka pingsan atau sudah meninggal Sadewa tidak tau yang jelas keadaan rumah ini benar-benar tidak baik.
"Emmmm....to...long.."
Sadewa mendengar suara nenek nenek yang terdengar sangat rapuh dan lemah, ia kemudian berlari mencari sumber suara tersebut, lagi lagi ia terkejut karena terlihat nenek nenek sedang terbaring lemah sambil terbatuk batuk.
"Astaga.." Sadewa membantu nenek buyut sila untuk meminum air putih yang untungnya ada di nakas.
Nenek bernafas lega karena ada seseorang yang membantunya, ia kemudian menatap Sadewa penuh tanya dan takut, karena takut saja laki laki ini Masi anak buah penjahat itu.
Sadewa yang seakan mengerti langsung tersenyum supaya nenek tidak curiga dan takut padanya, "Saya Sadewa, Pacarnya Sila"
Nenek itu bertambah lega, kemudian menepuk bahu Sadewa, nenek ingin mengucapkan sesuatu namun bibirnya terasa berat tubuhnya benar-benar lemah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISSILA CHINTYALIZA
Teen Fiction(Alangkah baiknya teman teman sekalian untuk membaca Benci Jadi Cinta terlebih dahulu, supaya tidak bingung dengan alurnya)🙏 - "Kadang kita harus berkorban perasaan demi kebaikan bersama" -------------------------------------------------- Mencerita...