Hai!
______
Hening, satu kata untuk keadaan kamar yang di tempati oleh pengantin baru itu. Aska terus saja memandangi wajah cantik Ameera, dengan senyum tipisnya Aska memainkan bulu mata lentik Ameera. Dia terkekeh pelan ketika Ameera sedikit terusik pelan karena ulahnya.
Aska menurunkan tangannya hingga telunjuknya tepat berada di hidung kecil Ameera. Dia menekan-nekan hidung itu, lalu mengapitnya dengan ibu jari. Ameera hanya terusik sebentar, setelah itu tertidur pulas kembali.
"Aish, kebo banget," gumam Aska gemas.
Aska berulah kembali, dia menciumi pipi kanan Ameera bertubi-tubi. Ameera tidak bangun dari tidurnya, malah semakin nyenyak dan lebih merapatkan diri pada Aska.
"Sayang, banguuun." ucap Aska pelan di telinga Ameera, Aska kembali membawa Ameera kedalam dekapannya.
"Sayang!" Aska menangkup wajah Ameera, membingkai wajah cantik istrinya dengan kedua tangannya. Kali ini membuat perubahan besar, Ameera melenguh panjang. Dia menunggu dengan setia, melihat bagaimana istrinya bangun dari tidurnya.
"Aa, Meera ngantuk jangan ganggu tidur, Meera." Ameera kembali memejamkan matanya, tetapi tidak jadi ketika Aska membuka suaranya.
"Bangun sayang, udah jam setengah 6 pagi."
Ameera langsung membuka matanya dengan cepat. Apa-apaan dia ini, malam pertama tidur bersama suami malah kesiangan. Ameera segera bangkit dari tidurnya, dia menoleh ke arah Aska.
"Aa, udah shalat?" tanya Ameera ragu.
"Udah, Aa tadi bangunin kamu jam empat lewatan, tapi kamu enggak bangun-bangun. Aa, shalat duluan tadi," jawab Aska lembut.
"Hehe, Meera capek banget semalem, jadi tidurnya kebablasan." Ameera meringis di akhir kalimat.
"Gak papa, sana mandi abis itu ambil wudhu, shalat subuh." Aska mengecup kening istrinya lalu turun dari ranjang.
"Iya," Ameera segera masuk kedalam kamar mandi.
Setelah terdengar percikan air dari shower, Aska melangkahkan kakinya turun kebawah untuk masak. Pasti istrinya lapar, sehabis tidur, semalam Ameera juga tidak makan malam.
Aska mengambil Apron lalu memakainya, dia mulai mengambil beberapa bahan-bahan masakan yang sudah tersedia dalam kulkas. Sebenarnya rumah ini sudah lengkap segala keperluan nya, tinggal mengambil baju saja, karena rumah ini sudah di siapkan jauh setelah kedatangannya ke rumah Ameera.
Aska dengan lihainya memotong-motong sayuran juga bumbu-bumbu dapur lainnya. Saat ini dia hanya akan membuat sup ayam dengan tambahan bakso, simpel tapi di jamin rasanya sangat enak.
Setelah meletakkan hasil masakannya di atas meja pantry, dia akan mengambil nasi untuk dirinya juga Ameera.
"Aa, yang masak sup nya?" tanya Ameera mengangkat mangkuk sup yang tidak terlalu besar.
Aska menoleh setelah mendengar suara istrinya, dia segera meletakkan kedua piring nasi di atas meja makan, "Jangan di pegang gitu, sayang. Panas," Aska mengambil alih sup ayam itu.
"Orang anget juga," Ameera menyangkal.
"Iya, sini makan," jawab Aska mengalah, dia menyuruh Ameera mendekat untuk sarapan.
Ameera mendekat dan duduk tepat di samping Aska. "Aa, belum jawab pertanyaan Ameera, Aa yang masak sup nya?"
"Iya, kalo bukan Aa yang masak, siapa?" tanya Aska balik. Ternyata setelah menjadi istrinya, Ameera lebih bawel daripada biasanya.
"Delivery, mungkin." Ameera mengedikan bahunya.
"Jangan ngomong mulu, ini makan. Aaa.." Aska menyuapi Ameera dengan pelan-pelan.
Ameera menerima suapan dari Aska dan mengunyahnya. Ternyata enak juga, ya punya suami kayak Aska. Bangun tidur di bangunin, di kasih morning kiss, di masakin, rasanya seperti menjadi ratu.
"Lagi," Aska kembali menyuapi Ameera hingga pipinya menggembung.
Ameera menelan makanannya, "Gantian, sekarang Meera yang suapin Aa makan. Aaa.." Ameera mengangkat sendok nya mendekatkan pada mulut Aska.
Aska menerima nya dengan senang hati, dia tersenyum bahagia. Rasanya sangat bahagia ketika hanya dengan hal sesederhana ini bisa mereka rasakan, dia tidak menyangka pernikahan karena perjodohannya ini bisa sebahagia ini, tidak seperti yang di rumorkan orang-orang.
Setelah selesai sarapan, Ameera membereskan semua peralatan masak dan akan mencucinya.
"Biar Aa aja yang nyuci piring nya." Aska mengambil alih piring di tangan Ameera.
Ameera menggelengkan kepalanya, "gak usah, biar Meera aja. Tadi Aa udah masak, sekarang giliran Meera yang nyucinya, masa Meera gak ngelakuin apa-apa."
"Gak papa, kamu beresin baju-baju yang dalam koper aja, kamu masukin semua kedalam lemari. Sekalian Aa mau minta tolong buat beresin baju Aa, ya." ucap Aska Panjang lebar.
"Yaudah," dengan gerakan secepat kilat, Ameera mengecup pipi Aska, lalu lari menuju kamar setelahnya.
Aska hanya tersenyum tipis melihat kelakuan istrinya, sangat imut.
"Masyaallah gemas sekali.." gumam Aska pelan.
......
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku fiksi
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam sebuah novel, dan menjadikannya istri dari seorang santri.