Hai!
____
"Kamu, gak papa? kamu di apain sama dia? jangan nangis, sayang." Aska masih setia memeluk erat istrinya, dia menatap tajam laki-laki yang dengan beraninya memeluk seorang yang bahkan bukan muhrim nya, dan itu adalah istrinya, Gadisnya.
"Meera mau pulang, bawa Meera pergi dari dia." Ameera menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Aska, dia masih menangis. Tidak, dia hanya saja sedikit melebih-lebihkan tangisannya, berpura-pura takut.
Oh ayolah! dia bukan Ameera yang dulu, yang di sakiti oleh laki-laki itu bukan dirinya, lalu kenapa dia harus merasa sedih? kan lumayan kalo pura-pura takut, dia jadi bisa deket-deket terus sama Aa suami tercinta.
Aska dengan segera membawa istrinya pergi dari laki-laki asing itu, tapi tiba-tiba lelaki itu memegang pergelangan tangan istrinya. Hey, berani sekali dia! Aska memang hanya santri biasa, bukan ustadz ataupun Gus, tapi jangan remehkan seorang 'Ahmad Alzam Askary'. Dia itu santri yang multitalenta! bisa bela diri juga. Tapi, jika ada yang menggangu orang tersayang nya, jangan harap Aska akan bersikap baik.
"Maaf, tolong lepaskan tangan masnya dari tangan, istri saya." Aska menyentak kuat tangan lelaki itu.
"Istri?" gumam lelaki itu pelan, lalu pergi dari restoran.
Aska dan Ameera berjalan dengan tangan bertautan, Ameera masih menyembunyikan wajahnya di bahu sang suami. Dia malu karena telah menangis!
Aska membukakan pintu mobil, lalu menahan kepala Ameera agar tidak terbentur atap mobil. Dia berjalan memutari mobil lalu duduk di kursi kemudi. Aska mengambil air dan tisu yang berada di atas dashboard mobil. Aska memberikan air minumnya kepada Ameera dan langsung di terima olehnya.
Aska membersihkan jejak-jejak air mata di pipi Ameera, dengan tisu. dia mengecup sayang kening Ameera, dia juga mengecup kedua pipi Ameera. Aska beralih menggenggam kedua tangan hangat yang lembut putih bersih itu dengan erat, menyalurkan rasa nyaman.
"Tadi, siapanya kamu, sayang?" tanya Aska lembut. Dia tidak akan pernah marah pada istrinya, walaupun itu menyakiti hatinya.
Ameera terdiam beberapa saat mendengar pertanyaan itu, lalu menjawab dengan pelan. "Dia dulu mantan pacar, Meera."
Aska terdiam mendengar jawaban Ameera, yah seperti yang ia duga. Lelaki itu menyukai istrinya, jadi karena dia adalah mantan pacar istrinya dulu. Aska menghembuskan nafasnya perlahan, dia memejamkan matanya sebelum bertanya, "kamu masih sayang sama cowok tadi?"
Ameera menggelengkan kepalanya dengan cepat, "enggak! Meera gak sayang sama, Rafka. Dia itu masa lalu, Meera." jawab Ameera tegas.
Rafka Arsha Fathan, pemeran utama pria dalam novel "I want you", sekaligus mantan kekasih Ameera. Novel "i want you" adalah novel yang Ameera masuki sekarang. Tapi, anehnya kenapa Rafka masih mencintainya, bukankah harusnya dia sudah melupakan Ameera?
Akh, dia lupa! pertemuan pertama Rafka dan pemeran utama wanita itu saat dirinya menikah dengan Aska. Ameera putus dengan Rafka karena bunda tidak setuju, dan tidak merestui hubungan keduanya. Tentu saja karena dia sudah di beri wasiat oleh almarhum ayahnya bukan karena bunda tidak menyukai Rafka, itu hanya alasan semata.
Ameera dan Rafka masih berteman baik, walaupun sudah tidak memiliki hubungan apapun, sampai Ameera menikah pun Rafka tau saat Ameera akan menjadi istri orang lain. Jadi, karena dia bukan Ameera asli, jadi dia tidak mengundang Rafka saat pernikahannya dengan Aska. Apakah alurnya akan berubah karena ada dirinya di sini?
"Meera!" Aska memanggil Ameera dengan nada sedikit tinggi, karena Ameera tak kunjung sadar dari lamunannya.
"Maaf, Ameera ngelamun." Ameera menundukkan kepalanya sesal.
"Jangan banyak ngelamun, Meera. Ini." Aska menyerahkan tasbih kecil dengan isi 33 biji manik-manik bulat. Melihat tatapan bingung istrinya Aska tersenyum, tangannya beralih merapikan kerudung Ameera yang bengkok. "Buat dzikir, kamu ucapin kalimat istighfar, sebanyak 100 kali."
Ameera mengangguk mulai memejamkan matanya dengan tangan memutar biji manik tasbih dan dengan mengucapkan kalimat istighfar dengan pelan.
Aska tersenyum manis, dia mulai menjalankan mobilnya dengan hati-hati karena macet, tak lupa dengan mengucapkan kalimat istighfar dalam hatinya karena sudah terbawa emosi.
Saat sudah sampai rumah, Aska menoleh kesamping, di sana Ameera tengah memejamkan matanya dengan nafas teratur. Mungkin tertidur, pasti karena kelelahan akibat menangis, pikir Aska.
Aska mulai mengangkat tubuh Ameera yang ringan dan membawanya menuju kamar. Dia membaringkan tubuh Ameera dengan hati-hati, takut mengusik tidur Ameera. Aska melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, masih jam sembilan lewat tiga puluh, Masih pagi karena Aska memang hanya sebentar ke restoran.
Aska mulai membuka jam tangannya dan masuk kedalam kamar mandi, dia akan membersihkan diri dan shalat Dhuha. Setelah selesai berwudhu, Aska dengan segera melaksanakan shalat Sunnah. Dia berdoa setelah selesai shalat, berdoa agar ia dan sang istri selalu di beri kesehatan, rasa bersyukur, dan kesabaran dalam menghadapi masalah. Tak lupa juga mendoakan orang tuanya dan juga sang mertua.
Aska melihat jam dinding, masih jam sepuluh pagi, dia akan istirahat sebentar dan bangun ketika hendak shalat Dzuhur. Aska merapikan alat shalatnya dan ikut berbaring di samping istrinya, membawa tubuh Ameera kedalam dekapan hangatnya. Aska mencium kening, kedua pipi, tak lupa kedua mata Ameera.
"Aku menyayangimu dengan semestinya, mencintaimu karena Allah dan akan selalu menjagamu." Bisik Aska lalu memejamkan matanya.
______
Banyak drama!🗿
![](https://img.wattpad.com/cover/309106192-288-k552409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku fiksi
Novela JuvenilBercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam sebuah novel, dan menjadikannya istri dari seorang santri.