"Aku tidak pernah menyesal atas berakhirnya hubungan ini. Hanya saja, aku merindukan perhatian-perhatian kecil yang tidak bisa aku dapatkan dari orang lain selain darimu."
Assalamualaikum
Hai!
______
"Assalamualaikum warahmatullah," setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali, Aska memasuki rumahnya yang terlihat begitu sepi. Karena memang tidak ada pekerja rumah, seperti tukang kebun ataupun pembantu.
Itu semua memang keinginannya, karena memang jika mengurus rumah bertingkat 2 itu mudah baginya. Apalagi, yang tinggal hanya mereka berdua. Lagipula Ameera juga sering membantu membersihkan rumah, seperti menyapu halaman rumah juga mengepel lantai. Jika mencuci pun, sekarang tinggal memasukkan nya ke mesin cuci lalu jemur dan selesai.
Aska mengedarkan pandangannya ke arah ruang tengah, sepi. Ameera tidak terlihat sedang menonton televisi seperti biasanya. Biasanya Ameera akan menunggunya pulang kerja di depan televisi dan menyambutnya setelah ia mengetuk pintu. Tapi, kali ini dia tidak melihat Ameera, televisi pun tidak menyala. Kemana istri tersayang nya itu?
Aska bergegas menuju lantai dua, yaitu kamarnya. Hatinya tidak tenang ketika pulang dan tidak melihat sang istri. Dia mengetuk pintu kamar dua kali dan membukanya. Tapi, tidak ada. Kamar itu kosong, Aska mencoba mengecek kamar mandi yang ternyata juga Kosong.
Aska menghela nafasnya gusar, dia dengan secepat kilat menaruh tasnya dia atas nakas. lalu kembali menuruni tangga, menuju lantai bawah, tepatnya ke arah dapur.
"Sayang..?" Aska memanggil dengan pelan. Di dapur juga tidak terlihat sesosok tubuh mungil istrinya.
Tapi, di atas meja makan terlihat dua piring nasi goreng yang tampak lezat untuk di makan. Dia mengernyitkan keningnya, apakah istrinya yang memasak? tapi kemana dia sekarang?
Aska meninggalkan dapur kembali bergegas ke halaman belakang. Dan ya, disana juga tidak terlihat ada Ameera.
"Astaghfirullah, sayang. Kamu kemana?" gumam Aska khawatir.
"Astaghfirullah.." Aska mengucapkan kata istighfar berkali-kali dalam hatinya, agar dia tetap tenang dan tidak gegabah.
Aska mencoba menghubungi Ameera menggunakan ponselnya. Panggilan pertama tidak di angkat, panggilan kedua dan ketiga juga tidak di angkat.
Aska menarik sejumput rambutnya dengan pelan, dia menghela nafasnya panjang agar tetap tenang. Aska kembali menuju lantai atas dan mengambil kembali kunci mobilnya yang tergeletak di atas nakas.
Aska menuruni tangga dengan tergesa-gesa tapi tetap berhati-hati. Aska keluar rumah dengan berlari dan menaiki mobil, menghidupkan mesin mobilnya. Ketika hendak menancap gas, Aska teringat gerbang rumahnya belum di buka. Aska kembali mematikan mesin mobilnya dan turun, berjalan ke arah gerbang utama.
Aska mulai mendorong gerbang rumahnya dengan buru-buru, tepat saat gerbang tersebut terbuka lebar, sebuah taksi berhenti tepat di hadapannya. Dan muncullah seseorang yang sedari tadi dia cari-cari.
"A, mau kemana?" tanya Ameera setelah turun dari taksi.
Aska menghembuskan nafasnya lega. Dia segera berjalan ke arah Ameera, setelah nya dia menarik Ameera kedalam dekapannya. Aska mengecup berkali-kali puncak kepala Ameera yang terbalut kerudung. Dia mengucapkan kata syukur Alhamdulillah dan terimakasih kepada Allah berkali-kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku fiksi
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam sebuah novel, dan menjadikannya istri dari seorang santri.