Assalamualaikum
_____
Setelah membersihkan seluruh peralatan masak dan makan, Aska segera mencuci tangan nya dan pergi menuju kamar.
Di sana sang istri sedang duduk membelakanginya sambil membaca buku. Aska segera menghampiri Ameera yang tampak serius membaca bukunya, sampai tidak menyadari jika dirinya berada di dekatnya.
Aska mengelus rambut panjang Ameera dengan lembut, hal itu membuat Ameera langsung menutup bukunya. Aska tersenyum manis ke arah Ameera, "baca buku apa?"
"Eum, ini." Ameera menyerahkan sebuah buku bersampul coklat pada Aska, yang di terima oleh Aska dan langsung di baca bagian judulnya.
"Cara menjadi istri yang baik?" Aska menatap manik mata coklat terang milik Ameera. Aska tersenyum hangat, "Aa ajarin," ucap Aska.
Dia berjalan menuju lemari dan mengambil sebuah kerudung hitam persegi.
Ameera yang melihat itu mengerutkan keningnya bingung, "buat apa?" tanya Ameera menatap Aska polos.
"Kalo mau jadi istri yang baik, turutin perintah Aa, ya?" Aska bertanya dengan senyum tulusnya. "Demi kebaikan kamu juga, sayang."
Ameera mengangguk saja, dia akan menjadi istri yang baik untuk Aska. "Ikat rambut nya." Perintah Aska, Ameera menuruti perintah Aska dan mulai mengumpulkan rambutnya menggunakan sisir menjadi satu, lalu ia kuncir.
"Ikat nya jangan gini," Aska membuka kembali kunciran Ameera. Dia mengumpulkan rambut Ameera menjadi satu, menguncir seperti membuat sanggul. Setelah selesai, Aska mulai memakaikan Ciput di kepala Ameera, dia melipat kerudung tadi hingga menjadi persegi tiga. Dia memasangkan kerudung itu kepala Ameera.
Ameera hanya diam saja, membiarkan Aska memakaikan kerudung ke kepalanya. Dia hanya menatap wajah tampan Aska yang tampak serius membenarkan letak jilbabnya.
Aska mengambil jarum pentul, lalu memberikannya pada Ameera. "Ini, kamu kaitkan di kerudung kamu, disini." Aska memberikan jarumnya pada Ameera, lalu menunjuk ke bawah dagu.
"Begini?" tanya Ameera setelah mengaitkan jarum pentul ke kerudungnya.
"Bukan, kalo gini kebuka. Kalo ketusuk bilang, ya?" Ameera mengangguk membiarkan Aska yang melakukannya.
"Ini, di tusuk di sini, abis itu jarumnya di putar, pelan-pelan aja takut nanti leher kamu ketusuk." Aska menatap wajah cantik Ameera. Wajah itu semakin cantik berkali-kali lipat jika memakai kerudung.
"Sakit enggak?" tanya Aska membuat Ameera menggelengkan kepalanya dengan polos.
Aska merasa gemas dengan Ameera yang bertingkah seperti itu, dia mengecup seluruh wajah Ameera dengan bertubi-tubi, "kamu kenapa gemesin?" tanya Aska heran.
"Gak tau," jawab Ameera menggelengkan kepalanya.
"Kamu mau ikut Aa ke resto apa mau di sini aja?" Aska mengalihkan pembicaraan.
"Mau ngapain?" tanya Ameera menatap Aska.
"Mau ngecek keadaan restoran aja." jawab Aska mengelus kepala Ameera yang terbalut kerudung.
"Restoran nya punya, Aa?" tanya Ameera lagi.
Aska terkekeh kecil, ternyata Ameera lebih cerewet daripada yang ia bayangkan. "Iya, mau ikut?"
"Meera, kesananya pake kerudung?"
Aska menganggukan kepalanya, beralih menggenggam tangan istrinya. Dia mengambil kunci mobilnya di atas nakas. "Kapan kamu masuk sekolah?" tanya Aska di sela-sela jalannya.
"Besok, boleh?" tanya Ameera menatap Aska penuh harap. Ameera sudah kelas 12 dan sekitar dua bulan lagi akan lulus.
Aska menatap tatapan Ameera dengan tatapan teduhnya,"Boleh, tapi jangan dekat-dekat sama cowok, ya?"
"Iya."
...........
Setelah Aska memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkiran pegawai, dia berjalan beriringan dengan Ameera dengan tangan saling bertautan. "Mau ikut Aa ke dalem, apa mau di sini?"
"Mau disini aja, boleh?" tanya Ameera di jawab anggukan kepala oleh Aska.
"Kamu, duduk di sini. Jangan kemana-mana, Aa gak bakal lama-lama, oke?" Ameera mengangguk dan duduk di kursi yang di tunjuk oleh Aska.
Setelah mengecup sekilas kening Ameera, Aska berlalu menuju ruangannya. Beberapa saat menunggu, tiba-tiba datang seorang pelayan laki-laki menyajikan makanan di atas mejanya.
Ameera merasa heran, sebab dirinya tidak memesan apapun. "Maaf, mas. Saya gak pesen makanan, mungkin masnya salah meja."
"Maaf, Bu. Saya tidak salah meja, ini di pesan oleh pak Aska, Ibu istrinya beliau 'kan?" tanya pelayan itu.
"Aaah, iya. Terimakasih, maaf sebelumnya." ucap Ameera tersenyum tipis.
"Sama-sama, Bu. Selamat menikmati." Pelayan itu undur diri setelah memberikan senyum ramahnya nya.
Ameera meraih jus jeruk yang di antar oleh pelayan tadi. Hanya ada satu jus jeruk dan kentang goreng, cukup jika hanya untuk menunggu Aska. Lagipula dia sudah makan, juga Aska bilang tidak akan lama.
"Ameera.."
Siapa? Dirinya kah?
Ameera menolehkan kepalanya ke samping, seseorang yang pernah membuat hidup Ameera berwarna yang membuat hidupnya bahagia sekaligus membuat luka, tapi itu dulu. Bukan, bukan dirinya yang merasakan itu semua, tapi Ameera yang asli yang merasakan.
Ameera tersentak ketika orang itu tiba-tiba menggenggam tangannya, Ameera mencoba melepaskan tangannya dari orang itu. Tapi, seseorang itu malah menarik dirinya ke dalam pelukan orang itu.
Ameera memberontak mencoba melepaskan pelukan itu, jantungnya sudah berdegup kencang. Bukan, dia tidak menyukai orang ini, tapi dia takut Aska melihatnya dan salah sangka.
Bugh!
Orang itu terjatuh setelah mendapatkan pukulan dan pelukan nya terlepas. Ameera menoleh pada orang yang memukul laki-laki yang memeluknya. Dia meneteskan air matanya, dia takut.
Dengan gerakan cepat, Ameera memeluk erat tubuh tegap itu. "Aa.." Ameera menangis dalam pelukan Aska.
_____
Heem🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku fiksi
Teen FictionBercerita tentang seorang gadis yang bertransmigrasi ke dalam sebuah novel, dan menjadikannya istri dari seorang santri.