#05

17.8K 521 12
                                    

Hari senin adalah hari yang di benci semua orang termasuk Inara. Karena di hari senin ia pasti akan bertemu dengan Nona Rose bos menyebalkannya itu. Walaupun malas Inara tetap pergi ke kantor menggunakan angkutan umum sebelum beneran sampai Inara mampir terlebih dahulu membeli roti dan kopi karena tadi dia tidak sempat sarapan.

"Inara!" Panggil seseorang mengejutkan Inara yang baru saja sampai di tempat duduknya.

"Apa baru juga dateng" Ucap Inara sedikit ketus

"Ck. Lo dari tadi di cariin Nona Rose sanah. Dia udah beberapa kali balikan mampir ke Divisi kita cuman nanyain lo" Inara yang awalnya mau menyuapkan sepotong roti mendadak tidak nafsu mendengar ucapan Zio.

"Langsung ke ruangannya aja ra"

"Hmm" Inara mendorong kursinya berdiri walau dengan kaki yang berat ia terus melangkah menuju ruangan Nona Rose.

Tokk tokk

"Masuk"

"Ck. Inara jam berapa sekarang kamu baru dateng" Omel Nona Rose langsung begitu melihat wajah Inara masuk.

"Belum telat juga" Bela Inara

"Belum telat gimana? Karyawan di lantai 7 itu harus masuk setengah jam lebih awal, lupa kamu hah?"

Dalam hati Inara mencibir semenjak kapan ada aturan seperti itu di kantornya. Oh iya bosnya inikan suka membuat aturan dadakan seperti ini.

"Jawab Inara!"

"Iya maaf bu?"

"Ko manggil saya bu sih" Seketika Inara ingin menampar bibirnya yang asal sebut.

"Maaf Nona Rose saya kurang fokus"

"Saya nggak peduli Inara"

"Sekarang mana laporan persentasi kamu kemarin?" Mendengar pertanyaan Nona Rose itu Inara mendadak menelan ludah sendiri. Sial dia belum menyiapkannya sudah pasti dia akan mendapatkan amukan lagi.

"Jangan bilang belum selesai? Ya ampun Inara kamu ini kerjanya ngapain aja sih masa cuman laporan presentasi aja belum selesai. Tadinya saya mau pertimbangkan ide ide kamu itu, tapi lihat kamu yang seperti ini jadi malas saya" Jika situasi sedang seperti ini mulut Inara lebih baik diam tidak menimpali takut urusannya menjadi lebih panjang.

"Saya nggak mau tahu pokonya laporan itu harus selesai sekarang juga maksimal sebelum jam makan siang"

"Denger kamu tidak Inara? Dari tadi diem aja buat apa gunanya mulut"

"Iya say--"

"Udah jangan banyak ngomong mending kembali ke tempat kamu kerjain laporannya secepat mungkin"

"Ahkkkk!!" Teriak Inara dalam hati begitu dirinya keluar dari ruangan Nona Rose tangannya juga sudah mengepal seolah olah ingin memukul atasannya itu.

Inara kembali duduk ke tempatnya mengerjakan laporan secepat mungkin jangan sampai membuat Nona Rose jadi marah lagi. Mata dan tangannya tidak lepas dari laptop bahkan saking fokusnya Inara tidak sadar bahwa jam makan siang sudah datang.

Tokk tokk

Ketuk Thea pada meja Inara yang tidak sadar sedari tadi Thea sudah hadir di sana mengajaknya untuk pergi makan siang.

"Apa? Jangan ganggu gue lagi sibuk"

"Emang lo nggak akan makan siang?"

"Lah udah masuk jam makan siang lagi ternyata" Inara mengecek jam di handphonenya.

"Udah lewat 10 menit, ayo buruan mau makan dimana kita?" Tanya Thea lagi mendesak.

"Kafetaria kantor aja ra, biar cepet soalnya gue masih banyak kerjaan" Thea mengangguk setuju karena kasian juga Inara kalau ia pikir pikir kembali.

One Night Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang