23

5.1K 186 10
                                    

"Theaaa!!" Panggil Inara lalu memeluk teman sekaligus sahabatnya itu.

"Heyyy raa kangen bangett" Membalas pelukan Inara.

"Sorry ra gue bawa Dion hari ini nggak papa kan? Abis tuh cowok terus maksa mau ikut" Jelas Thea

"Ya nggak papa lah, btw Dion nya mana?"

"Lagi parkir motor gue tinggal aja" Inara dan Thea kembali tertawa membayangkan wajahnya kesal Dion di tinggalkan Thea.

"Tuh orangnya dateng ra"

"Ck.kebiasaan maen tinggalin tinggalin aja bisa kan tunggu sebentar" Omel Dion yang malah di ledek oleh Thea.

"Eh eh minuman gue!" Protes Inara saat Dion tiba tiba mengambil dan meminum minuman Inara.

"Minta dikit elah ra haus gue" Kebiasaan Dion selalu minta punya orang lain tanpa bilang dan izin untung Inara sudah biasa menghadapi sifat Dion seperti ini.

"Pesen sana ion jangan malu maluin" Suruh Thea dan Dion langsung pergi untuk memesan minuman mereka.

"Lo gimana kabarnya ra? Bikin kaget tau tiba tiba lo resign mana nggak ada kabar sama sekali"

"Sorry banyak yang udah terjadi di kehidupan gue bahkan beberapa bulan ini adalah bulan terberat gue" Thea langsung memeluk Inara lagi seolah tau apa yang sudah Inara alami.

"Walaupun kaya gitu lo harus tetep kasih tau gue, lo anggap gue apaan hah?" Inara tertawa mendengar omelan Thea.

"Gue serius ra lo kalo lagi ada masalah cerita ke gue jangan pendem sendiri setidaknya walaupun gue nggak bisa bantu tapi gue bakal hadir di sisi lo buat dengerin semua masalah lo"

"Iya Thea thanks"

"Eh gue mau ngasih sesuatu buat lo" Sambung Inara memberikan satu buah box kecil.

"Apa ini?"

"Buka sana" Thea langsung membukanya.

Mata dan mulut Thea membesar dia tidak percaya apa yang sudah dia dapatkan dari Inara. Satu buah parfume beserta satu surat. Bukan karena parfume yang Inara berikan tapi karena isi surat tersebut. Surat tersebut berisikan kata kata yang mengungkapan Inara bahwa dia senang punya teman seperti Thea yang selalu ada buatnya lalu di akhir surat Inara mengungkap bahwa dia sudah menemukan laki laki yang akan mendampingi hidupnya.

Would like be my bridesmaid?

"Lo mau married? Sama siapa?" Bukannya menjawab Inara malah menyuruh Thea melihat isi bosnya lagi.

Ada satu undangan berwarna putih biru. Di undangan tersebut terdapat nama Inara dan juga Davin.

"Davin? Lo mau kawin sama si berondong??" Tanya Thea heboh

"Siapa ya mau kawin?" Tanya Dion tiba tiba datang sambil membawa nampan berisi pesanannya bersama Thea.

"Inara ion nggak nyangka gue" Ucap Thea memberikan undangannya pada Dion.

"Terus kita kapan ya?" Tanya Dion sambil menatap Thea.

"Apaan sih lo?" Pipi Thea mendadak merah.

"Lo--berdua pacaran?" Tanya Inara ragu.

"Nggak!"

"Iyaa!" Thea langsung mendelik tidak suka dengan jawaban Dion yang berbeda.

"Jadi yang bener yang mana?"

"Nggak Inara percaya deh sama gue"

"Iya ra kita pacaran akhirnya Thea mau tobat karna gue"

"Nggak ya! Lo kepincut gue pas lagi di club"

One Night Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang