5

32 4 0
                                    


Vishaka menuju ke dapur setelah dia mandi, dia melihat Bramaty yang sedang memasak "wihhh paman masak nih tumben, tapi sini biar aku aja kalau paman yang masak nanti rasanya lain"

Bramaty melirik ke arah Vishaka "kamu sepele banget sama paman, gini-gini paman jago masak".

Vishaka memandang remeh ke arah Sehun dan menyuruhnya untuk duduk saja biar dia saja yang masak.

Bramaty menurut dan duduk di meja makan sesekali dia mengurut badannya, Vishaka melihat ke arah Bramaty dia sedikit kebingungan

"Paman kenapa?" Tanya Vishaka

"Paman gak apa cuma cape aja gara-gara kemarin kan kita jalan-jalan, maklumlah paman udah tua" jawab Bramaty

"Kalau gitu nanti Vishaka pijetin ya paman, sekarang makan dulu" Vishaka menaruh sepiring nasgor di depan Bramaty dan di balas senyuman oleh Bramaty

Mereka berdua menikmati sarapan di pagi hari ini dengan sedikit keganjilan, Bramaty tampak sakit.

"Paman minum obat dulu yuk" Vishaka memberikan obat dan air putih ke Bramaty.

"Terima kasih Vishaka" dan Bramaty memberikan senyum nya ke Vishaka

"Paman yakin gak apa, gak perlu ke dokter nih?" Tanya Vishaka dan hanya di balas gelengan oleh Bramaty.

"Paman istirahat dulu nanti juga sembuh sendiri gak perlu ke dokter, kamu kalau lapar pesan aja ya" Vishaka mengangguk dan menatap cemas ke arah Bramaty.

Saat Bramaty sudah masuk kamar tiba-tiba ada yang menepuk pundak Vishaka, sontak Vishaka menoleh ke belakang.

Ada seorang perempuan yang sedang tersenyum ke arah Vishaka "aku Dahayu salam kenal ya dan ini adik ku Sahira mungkin kamu sudah kenal dengannya".

Vishaka kaget setengah mati, ternyata Sahira bukan lah manusia "jangan takut Vishaka, aku enggak jahad kok tenang aja" ucap Sahira menenangkan Vishaka yang ketakutan.

"Kata Sahira kamu mau jadi temen dia jadi dia mau ikut kamu dan karena aku sama adik ku terikat kami jadi tidak bisa terpisahkan" jelas Dahayu ke Vishaka.

Vishaka menyesal kenapa dia mau berkenalan dengan Sahira, dia terus melihat ke arah Dahayu dan Sahira.

"Kamu kok nyesel jangan gitu dong, aku janji kok enggak nakal kita kan temen" ucap Sahira sambil bertepuk tangan dan tersenyum.

Dahayu menyuruh Sahira untuk diam karena Vishaka benar-benar ketakutan "kenapa kalian ikut aku sih, temen sih boleh tapi jangan sampai ikut ke rumah juga"

"Kami rasa ikut dengan mu itu menyenangkan dan juga kamu kesepian sama seperti kami" Vishaka jadi teringat oleh ucapan ayahnya "mereka tau apa yang kamu rasakan dan jika kamu dan mereka memiliki rasa yang sama maka mereka akan mengikuti mu".

"Paman mu itu kecapean gara-gara tadi malam kayaknya" Vishaka bingung dengan perkataan Sahira

"Maksud mu apa Sahira aku tak mengerti"

"Paman mu itu tadi malam keren banget, eh kamu tau enggak kayak nya ada sesuatu di diri paman mu"

"Maksudnya apa?"

"Loh kamu gak liat ya Vishaka, kayaknya kamu sering sama paman mu jadi yang di dalam diri paman mu gak nunjukin"

Vishaka bingung jadi dia mengabaikan omongan Sahira dan menyuruh mereka berdua untuk balik ke tempat asalnya.

Tapi mereka berdua tidak mau, Vishaka yang malas berdebat pun akhirnya memutuskan untuk kekamarnya.

Vishaka melihat anak kecil yang biasa main di kamar Vishaka itu berdiri ketakutan dan perempuan yang ada di atas lemari nya berkata "hati-hati".

Vishaka tak mengerti maksud nya dan tiba-tiba Dahayu dengan Sahira sudah berada di belakangnya.

"Disini enak ya aku akan betah" dan di akhiri senyum manis Sahira.

Come With Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang