21

14 1 0
                                    



Malam ini mereka memulai aksi mereka lagi, kali ini berhasil dengan mudah dan cepat.

Karena ini adalah milik Tisya dan dia belum terlalu parah jadi nyawanya masih terselamatkan.

Kali ini mereka akan melepaskan kutukan dari keluarga Pramadana, perjalanan melintasi langit untuk pergi ketempat kedua saudara Tiebout berada.

Hingga sampai di depan rumah yang masih berpenghuni, mereka mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah itu.

Ada kucing yang melihat ke arah mereka, kucing itu hanya menatap dan mengikuti mereka pergi.

Hingga di suatu kamar saat mereka akan masuk kucing itu mengeong beberapa kali dan duduk diam di depan pintu itu.

Mereka masuk ke dalam kamar itu, ada anak kecil perempuan yang sedang bermain-main dengan bonekanya.

Dia menyadari keberadaan Ardhani dan Vishaka, anak itu tersenyum ke arah mereka.

"Kakak mau main sama aku?" Tak ada jawaban dari Ardhani dan Vishaka, mereka sama terdiam.

"Kenapa kakak hanya diam, ayo ikut dengan ku kak" masih sama tak ada jawaban dari keduanya.

"Mengapa kau memakai tubuh anak itu, Isabella" kata Ardhani dan anak itu langsung berteriak kencang.

Orang tua dari anak itu masuk ke kamar anaknya ini, sang ayah memegang tubuh anak itu dan sang ibu berusaha menenangkan putri nya.

"Nak jangan gini lagi bunda minta tolong nak, kamu mau apa coba bilang bunda, kamu ga pernah gini loh sebelumnya" sang bunda menangis.

Dan ayahnya berusaha menahan tangan putri nya yang berusaha mencakar wajah nya sendiri.

"Dia tak mau ikut dengan ku, dia tak mau ikut" kata anak itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Ardhani dan Vishaka.

Ardhani langsung mendekat dan berusaha menarik Isabella keluar dari tubuh anak itu.

Setelah berhasil di lempar nya ke arah meja rias, meja itu terguncang cukup kuat.

Anak itu tak sadar kan diri, kedua orang tua anak itu langsung memeluk tubuh anaknya dengan erat.

Suara anak kecil menangis terdengar di seluruh penjuru kamar ini, "Jangan terkecoh dengan tipu daya mereka, Vishaka".

Mereka berdua masih menatap ke arah Isabella dan akhirnya dia kabur lalu di ikuti oleh Vishaka.

Tapi Ardhani menahan Vishaka agar tak pergi, "Jangan itu jebakan, aku tau dia kemana".

Mereka berdua kembali pergi melintasi langit malam dan sampai di depan pohon di tengah-tengah hutan.

Pohon itu satu tapi di batang utamanya berpisah dan menjadi dua seperti berbentuk ketapel, mungkin jika di lihat dengan orang biasa terlihat seperti pohon biasa.

Tapi jika kita amati lebih, pohon itu adalah gerbang menuju tempat kedua saudara Tiebout itu berada.

Mereka berdua masuk ke gerbang itu dan di sambut oleh tawa Isabella yang melengking.

Ada anak kecil yang mereka lihat di rumah tadi berada di sini, anak itu menangis sesenggukan.

Vishaka dan Ardhani saling menatap, Ardhani berdoa agar memohon keselamatan dan pertolongan.

Penjaga Vishaka muncul dan menyerang kedua saudara itu dengan di bantu Vishaka.

Sedangkan Ardhani berusaha meraih anak kecil itu, tapi di tahan oleh Sahira dan berakhir terjadi perkelahian di antara mereka.

Tentu saja itu di menangkan oleh Ardhani, dia langsung menarik anak itu dan membawanya pulang ke rumah anak itu.

"Ayo dik, tidur di situ" kata Ardhani menyuruh anak itu untuk masuk lagi ke raganya.

Saat anak itu sadar orang tua nya menangis sambil memeluk anaknya, "Terima kasih, Tuhan" kata sang ayah.

Come With Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang