18

12 1 0
                                    

Ardhani datang ke rumah Kanigara, ntah ada sesuatu yang memikat nya untuk datang.

Dia ingin mengembalikan barang yang bukan miliknya tapi mungkin ada hal lain, sesampainya di sana Kanigara dan Elina sudah menyambut mereka.

Ini sudah 2 bulan setelah kepergian Vishaka, Ardhani jadi jarang ke rumah Kanigara.

"Akhirnya datang juga kamu nak" kata Elina seraya mengelus rambut Ardhani.

Ardhani hanya membalas dengan senyum lembut, dia menghampiri Kanigara dan memegang tangannya.

Setelah itu dia akan pulang lagi, "Ardhani, sudah ada yang menunggu mu cepat masuk ke kamarnya"

Ardhani tak tau siapa yang di maksud, dia hanya mengikuti langkah kaki nya berjalan ke arah mana dan berakhir di depan kamar Vishaka.

Tidak ini tidak bisa, tangan Ardhani gemetaran saat dia akan membuka pintu itu.

Dia menahan rasa untuk membuka pintu dan mengambil nafas panjang, jantung nya berdebar-debar hingga dia bisa mendengar nya.

Ardhani memberanikan diri dan membuka pintu itu, satu hal yang dia lihat adalah jendela yang terbuka.

Ada perempuan sedang berdiri menghadap jendela, "Lama tak jumpa ya, Ardhani" kata perempuan itu.

Air mata mulai keluar cukup deras hingga membasahi wajahnya, tubuh yang membeku dan gemeteran.

Tak ada satu suara pun bisa di keluarkan saat melihat orang itu, ah maaf dia bukan orang, dia kekasihnya Ardhani.

Vishaka mengubah posisi dan menghadap ke arah Ardhani yang saat ini hanya diam membeku.

"Tidak mungkin, kau hanya imajinasi ku saja, kau sudah tiada" Ardhani menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.

"Tugas ku belum selesai dan kau pernah bilang kepada ku kau ingin membantu ku, Ardhani" Ardhani hanya menggeleng kuat.

"Tapi bagaimana kau disini tidak mungkin kau hanya ingin menjebak ku kan?" tanya Ardhani.

"Tidak mungkin aku menjebak mu, aku hanya ingin menepati perkataan ku, kekasih ku" jawab Vishaka dengan senyumnya yang lembut.

Ardhani jatuh terduduk, jujur saja dia belum ikhlas, lagi pula tidak mungkin bisa secepat itu kan.

"Bantu aku, Ardhani"

"Bagaimana caranya?"

"Besok malam datang kesini tanpa raga mu, aku tak bisa menyentuh mu jika seperti ini"

Ardhani melihat ke arah Vishaka, kaki nya tak menyentuh lantai sama sekali dan hanya mengambang.

Ardhani hanya mengiyakan perkataan Vishaka, "Bagaimana kau bisa lepas dari mereka?".

"Dengan sesuatu yang melindungi ku, sebenarnya aku bisa langsung pergi ke tempat yang terang, tapi aku masih belum menyelesaikan tugasku" jelas Vishaka.

"Jika sudah selesai kau akan pergi lagi dari ku?".

"Mungkin begitu".

"Sudah 2 bulan kematian mu dan kau tiba-tiba datang di hadapan ku itu adalah hal yang berat menurut ku".

"Ha masa sih udah 2 bulan perasaan baru kemarin deh"

Ardhani hanya menatap sinis ke arah Vishaka, "Di tempat mu itu berbeda dari yang di dunia tempat orang yang masih hidup, kau tak ada ruang dan waktu jadi menurut mu baru kemarin" mendengar itu Vishaka hanya terkekeh pelan, malam ini kedua orang yang terpisah kembali di pertemukan.



Come With Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang