19

12 1 0
                                    



Ardhani datang tanpa raga nya mungkin bisa kita kenal adalah ragasukma, dia di sambut dengan senyum Kanigara.

Dia masuk ke kamar Vishaka, yang dimana dia sudah menunggu dari tadi, "Kali ini apa yang akan kita lakukan?" Tanya Ardhani.

"Melepaskan keluarga ku yang terikat oleh nya" jawab Vishaka yang masih serius memandang bulan.

Lalu mereka pergi ke suatu tempat, tempat itu sangat kotor dan juga sangat pekat.

Mereka berdua berjalan bersamaan hingga melintasi kamar mandi, "Bajingan sekali orang tua dari anak itu" kata Ardhani seraya melihat ke dalam lubang toilet itu.

"Memang begitu lah dunia yang sebenarnya, membunuh seorang anak yang tak memiliki dosa tetapi mereka tetap berbuat zina" jawab Vishaka.

"Mereka melakukan apapun yang membuat mereka senang tanpa memikirkan kedepannya, memang beberapa manusia selalu bertindak tanpa berfikir layaknya hewan yang bergerak sesuai naluri dan nafsu" Kata Ardhani yang terdengar dia sangat kesal.

Anak-anak tak berdosa itu memanggil orang tua nya terus menerus dan tak hentinya mereka menangis.

Ardhani menghadap ke depan, dia tak tega untuk melihat anak-anak yang menangis sambil memanggil orang tuanya.

Tetapi pandangan Ardhani teralihkan ke seorang pria yang sedang duduk seperti merenungi nasibnya.

"Dia kenapa?" Tanya Ardhani.

Vishaka menoleh dan melihat ke arah yang di maksud, "Dia adalah orang yang bunuh diri, seperti itu lah nasib jika kau bunuh diri. Di dunia kau sudah tidak di terima dan mau menuju ke alam sana juga tidak di terima karena memang belum waktunya tetapi malah memutuskan untuk mengakhiri hidup, tapi bagaimana mungkin kita membunuh diri sendiri padahal Tuhan sangat sayang pada kita, seberat apapun masalah bunuh diri bukan lah solusi" jawab Vishaka.

Dan akhirnya mereka tiba di suatu tempat, tempat yang lebih pekat dari pada yang lain.

Batang berduri itu bergerak-gerak melindungi satu benda di dalamnya, benda itu persis seperti punya Vishaka cuma ini lebih parah.

"Ini memang sama seperti punya ku, tapi karena sudah lama jadi seperti itu" jelas Vishaka.

"Mengapa keluarga mu tak mencoba untuk melepaskan itu?" Tanya Ardhani.

"Sudah pernah ada yang mencoba, tapi setelah itu dia meninggal" jawab Vishaka sambil berjalan menuju batang berduri itu.

Ardhani terdiam dan hanya melihat ke arah Vishaka, Vishaka sedikit berbicara tapi suaranya cukup pelan.

"Kau ngomong ap-" Ardhani diam, dia melihat ke arah makhluk yang tiba-tiba muncul.

Memang ini bukan kali pertama Ardhani melihat harimau, tapi ini sedikit berbeda mungkin karena dia sudah lama jadi energi nya berbeda.

"Dia yang menjaga ku, ini dari keluarga mama dan dia yang membantu ku untuk lepas dari mereka" jelas Vishaka.

"Pantas kedua saudara itu tak melawan, mana sebanding dengan beliau" jawab Ardhani yang membuat Vishaka tertawa pelan.

Penjaga itu mulai memotong batang itu dengan cakarnya dan Vishaka berusaha meraih benda yang di lindungi oleh batang duri itu.

Cornelia tiba-tiba datang dan akan menyerang Vishaka, Ardhani langsung datang dan menahan serangan dari Cornelia.

"KAU JANGAN PIKIRKAN DIA, CEPAT AMBIL BENDA ITU" teriak Ardhani.

Vishaka kembali fokus dengan urusan nya, Ardhani melawan Cornelia walaupun kesusahan tapi dia akan terus mencoba.

Pertarungan semakin sengit rasanya tubuh Ardhani tak sanggup lagi tiba-tiba Vishaka berteriak ke arah Ardhani.

"AKU DAPAT" teriak Vishaka dan setelah nya Vishaka menghancurkan benda itu.

"TIDAK!!!!" kali ini Cornelia yang teriak lalu dia di serang oleh penjaga Vishaka dan dia pergi.

Cahaya muncul dari atas mereka bisa di bilang itu cahaya yang sangat terang, Dahayu dan beberapa anggota perempuan dari keluarga Pramadana muncul lalu mereka tersenyum lembut.

"Aku akan menunggu mu di sana, nak" setelah mengatakan itu tubuh mereka seperti tertarik ke atas dan menghilang bersamaan dengan cahaya itu.

Mereka kembali pulang dan Ardhani masuk kembali ke raga nya untuk menyembuhkan diri.

Come With Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang