BS 31 - Siksaan Batin

2.3K 162 9
                                    

Part ini lil bit boring dan drama, tapi tetep dibaca ya biar ngerti alur selanjutnya. Vote dan Komennya jangan lupa ^^




Aeryn terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati Leonel di sampingnya, tetapi Aeryn tahu bahwa pria itu sudah bersiap lebih dulu. Sehingga Aeryn tidak membuang waktu dan juga segera bersiap untuk sarapan. Selesainya Aeryn dari mandi paginya, dan saat ia akan menuju closet untuk bersiap dia berpapasan dengan Leonel di depan pintu closet. Tetapi anehnya pria itu berlalu begitu saja seperti menanggap Aeryn tidak ada disana. Meski hal itu sering terjadi, tetapi Aeryn tahu kali ini situasinya terasa berbeda. Demi Tuhan, Aeryn menjadi kesal sendiri karena sikap dingin Leonel yang meningkat pesat pagi ini.

Aeryn merenungkan masalah apa yang mungkin memicu sikap dingin Leonel kepadanya. Karena seingatnya semalam dirinya dan Leonel memang terlibat sebuah pertengkaran, tetapi semalam juga Leonel masih menemaninya tidur seperti biasanya. Aeryn sendiri mengira bahwa keduanya telah berbaikan, tetapi melihat sikap suaminya pagi ini ternyata hanya dirinya yang menganggap semuanya baik baik saja.

Sarapan pagi ini terasa begitu dingin dari sebelumnya. Semua diakibatkan oleh dua orang yang biasanya menebar kemesraan, sedang dalam mode bermusuhan. Meski semalam keduanya masih bisa tidur satu ranjang yang sama, tetapi pagi ini terasa begitu tidak bersahabat. Tanpa disadari keduanya memang sama - sama memiliki ego yang tinggi, sehingga sulit bagi mereka untuk bersikap seakan tidak ada yang terjadi diantara keduanya.

Leonel menyelesaikan sarapannya dengan cepat kali ini, kemudian ia meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata lagi. Melihat pemimpin mereka sudah bergegas untuk bekerja, mau tidak mau anggota lain juga harus menyelesaikan sarapan mereka dan bergegeas menyusul kepergian Leonel. Semua orang terlihat bangun dari kursi makan mereka, kecuali Aeryn yang masih berkutat dengan makanan dipiringnya tanpa minat.

"Kau bertengkar dengan kakakku?" sebelum ikut pergi melakukan pekerjaannya. Kathrine lebih dulu bertanya kepada Aeryn yang terlihat kurang bersemangat di kursi makannya

"Tidak" Aeryn segera mengangkat kepalanya dan tersneyum simpul kepada Kathrine

"Bohong, kau sangat buruk dalam berbohong Aeryn. Cerita saja ada apa?" desak Kathrine

"Tidak ada, sungguh" Aeryn bukan berniat membohongi Kathrine tetapi dirinya memang tidak ingin merepotkan adik iparnya itu dengan ikut memikirkan masalahnya dengan Leonel

"Baiklah, kuharap kalian cepat berbaikan. Kakakku akan menjadi jauh lebih menyebalkan jika moodnya sedang buruk" Kathrine menepuk dua kali pundak Aeryn sebelum pergi dari meja makan meninggalkan Aeryn sendirian disana.

Bahu Aeryn meluruh saat dirinya tinggal sendirian. Hatinya kacau mendapati Leonel yang mengabaikannya seperti pagi ini.

"Aku salah apa padanya? Bukankah seharusnya aku yang marah disini?" Aeryn menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Aeryn kembali menegakkan tubuhnya saat mendengar para maid mulai mendatangi meja makan untuk membereskan beberapa makanan, memang terasa kurang sopan tetapi ternyata itu perintah dari Leonel sendiri.

Aeryn mau tidak mau harus bangkit dari duduknya dan berpindah ke tempat lain, setelah mendapatkan usiran halus Leonel lewat para maid. Kemudian Aeryn memutuskan untuk mencoba menemui Sirin di ruang perawatan, berharap gadis yang lebih tua darinya itu sedang tidak memiliki pekerjaan di luar.

"Hey dear, butuh bantuan?" Sirin yang terlihat sudah bersiap seperti akan pergi keluar, mengurungkan niatnya memakai jaket saat melihat kehadiran Aeryn di pintu ruang perawatan.

"Kau akan pergi ya?" Sejujurnya Aeryn ingin meminta saran kepada Sirin, tetapi memang kelihatannya gadis itu sedang sibuk belakangan ini

"Kau butuh bantuan? Aku akan membantumu sebelum pergi" Sirin tersenyum hangat seperti seorang ibu

BLACK SAPPHIRE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang